Subsidi Air Dicabut Pemda, Pasokan Air Bersih di Kota Sanana Terganggu

Bagikan :

TERPOPULER

Pendaftaran KIP-Kuliah Tahun 2025 Resmi Dibuka,...

Ternate - Universitas Khairun (Unkhair) Ternate mengumumkan pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) tahun 2025, dibuka sejak 4 Februari 2025. Kepala Bagian (Kabag) Akademik Unkhair,...

BACA JUGA

Sanana — Ironis, Pemda Kepulauan Sula menarik Subsidi ke Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Sula per-Desember 2021, Subsidi Pemda kepada PDAM sebelumnya berupa pembayaran Listrik yang digunakan PDAM guna menyalurkan Air ke rumah-rumah warga di Kota Sanana maupun Desa-desa di Kab. Kepulauan Sula (Kepsul).

Hasil telusur media ini, ternyata Bupati Sula Hi. Fifian Adeningsi Mus menarik Subsidi ke PDAM Sula dan berharap Badan Usaha Milik Daerah/BUMD ini bisa mandiri. Namun demikian, langkah ini dinilai keliru, karena pemutusan Subsidi secara sepihak dan tiba-tiba membuat PDAM Sula tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga berimbas ke Pelayanan kepada Konsumen (Masyarakat Sula), sehingga Air bersih menjadi barang langka di Kota Kabupaten Sanana.

”Sebelumnya PDAM Sula di subsidi Pemda, subsidi tersebut berupa pembayaran Listrik Operasional, dan biasanya bagian Umum yang membayarkan, namun Desember 2021 Subsidi itu telah dicabut, sehingga mempengaruhi pelayanan PDAM terkait penyaluran Air Bersih”, ungkap sumber yang mengetahui masalah ini.

Sumber yang enggan namanya disebutkan itu juga meyayangkan langkah Pemda Kepsul.

”Jika menginginkan PDAM Sula mandiri, harusnya ada tahapan, tidak serta-merta mencabut Subsidi seperti ini, karena jika harus mandiri maka PDAM akan berharap dari Iuran Air warga Sula”, ujar sumber tadi.

Dirinya mengatakan, selama ini Iuran Air Warga Sula itu sangat minim, karena ada subsidi, dan pembayarannya juga kerap ada yang menunggak, jika ditarik subsidi dan harus mandiri, maka harus ada langkah sosialisasi PDAM kepada warga Sula menyangkut kenaikkan tarif karena Non Subsidi atau juga pembayarannya.

Sementara itu warga Kota Sanana mengeluhkan fenomena ’Air Mati’ belakangan ini.

”Bayangkan Air mati hampir setiap hari, sangat mengganggu aktivitas MCK Kami, sehingga mempengaruhi Aktivitas Kami yang lain”, ujar S warga yang tinggal di Komperda-Desa Fagudu Sanana.

Warga lain juga mengeluhkan tersumbatnya aliran Air Bersih PDAM Sula ke Kran-kran rumah mereka.

”harusnya mereka berpikir, bahwa tidak semua warga kota Sanana memiliki Sumur Bor, itu artinya mereka bergantung dari Air PAM”, sesal Warga lainnya.

Sayangnya sampai berita ini ditayangkan, Budi Banapon Dir. PDAM Sula, tidak memberikan tanggapan apapun ketika di Konfirmasi ke telepon Seluler +62821-9186-XXXX.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

SAAT INI

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang Halsel, Diduga Kuat...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku...

BERITA UTAMA

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

REKOMENDASI

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

Jumat Berkah, Kemenag Ternate Berbagi

Ternate - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Ternate telah distribusikan 14 paket bantuan kepada masyarakat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut). Jumat (07/02). Bantuan tersebut...

Efisiensi Anggaran Berdampak Pada Kegiatan PSN...

Ternate - Instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, berdampak pada kegiatan Proyek...

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

IKLAN

Subsidi Air Dicabut Pemda, Pasokan Air Bersih di Kota Sanana Terganggu

Sanana — Ironis, Pemda Kepulauan Sula menarik Subsidi ke Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Sula per-Desember 2021, Subsidi Pemda kepada PDAM sebelumnya berupa pembayaran Listrik yang digunakan PDAM guna menyalurkan Air ke rumah-rumah warga di Kota Sanana maupun Desa-desa di Kab. Kepulauan Sula (Kepsul).

Hasil telusur media ini, ternyata Bupati Sula Hi. Fifian Adeningsi Mus menarik Subsidi ke PDAM Sula dan berharap Badan Usaha Milik Daerah/BUMD ini bisa mandiri. Namun demikian, langkah ini dinilai keliru, karena pemutusan Subsidi secara sepihak dan tiba-tiba membuat PDAM Sula tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga berimbas ke Pelayanan kepada Konsumen (Masyarakat Sula), sehingga Air bersih menjadi barang langka di Kota Kabupaten Sanana.

”Sebelumnya PDAM Sula di subsidi Pemda, subsidi tersebut berupa pembayaran Listrik Operasional, dan biasanya bagian Umum yang membayarkan, namun Desember 2021 Subsidi itu telah dicabut, sehingga mempengaruhi pelayanan PDAM terkait penyaluran Air Bersih”, ungkap sumber yang mengetahui masalah ini.

Sumber yang enggan namanya disebutkan itu juga meyayangkan langkah Pemda Kepsul.

”Jika menginginkan PDAM Sula mandiri, harusnya ada tahapan, tidak serta-merta mencabut Subsidi seperti ini, karena jika harus mandiri maka PDAM akan berharap dari Iuran Air warga Sula”, ujar sumber tadi.

Dirinya mengatakan, selama ini Iuran Air Warga Sula itu sangat minim, karena ada subsidi, dan pembayarannya juga kerap ada yang menunggak, jika ditarik subsidi dan harus mandiri, maka harus ada langkah sosialisasi PDAM kepada warga Sula menyangkut kenaikkan tarif karena Non Subsidi atau juga pembayarannya.

Sementara itu warga Kota Sanana mengeluhkan fenomena ’Air Mati’ belakangan ini.

”Bayangkan Air mati hampir setiap hari, sangat mengganggu aktivitas MCK Kami, sehingga mempengaruhi Aktivitas Kami yang lain”, ujar S warga yang tinggal di Komperda-Desa Fagudu Sanana.

Warga lain juga mengeluhkan tersumbatnya aliran Air Bersih PDAM Sula ke Kran-kran rumah mereka.

”harusnya mereka berpikir, bahwa tidak semua warga kota Sanana memiliki Sumur Bor, itu artinya mereka bergantung dari Air PAM”, sesal Warga lainnya.

Sayangnya sampai berita ini ditayangkan, Budi Banapon Dir. PDAM Sula, tidak memberikan tanggapan apapun ketika di Konfirmasi ke telepon Seluler +62821-9186-XXXX.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Iklan

error: Content is protected !!