Sanana — Ironis, Pemda Kepulauan Sula menarik Subsidi ke Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Sula per-Desember 2021, Subsidi Pemda kepada PDAM sebelumnya berupa pembayaran Listrik yang digunakan PDAM guna menyalurkan Air ke rumah-rumah warga di Kota Sanana maupun Desa-desa di Kab. Kepulauan Sula (Kepsul).
Hasil telusur media ini, ternyata Bupati Sula Hi. Fifian Adeningsi Mus menarik Subsidi ke PDAM Sula dan berharap Badan Usaha Milik Daerah/BUMD ini bisa mandiri. Namun demikian, langkah ini dinilai keliru, karena pemutusan Subsidi secara sepihak dan tiba-tiba membuat PDAM Sula tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga berimbas ke Pelayanan kepada Konsumen (Masyarakat Sula), sehingga Air bersih menjadi barang langka di Kota Kabupaten Sanana.
”Sebelumnya PDAM Sula di subsidi Pemda, subsidi tersebut berupa pembayaran Listrik Operasional, dan biasanya bagian Umum yang membayarkan, namun Desember 2021 Subsidi itu telah dicabut, sehingga mempengaruhi pelayanan PDAM terkait penyaluran Air Bersih”, ungkap sumber yang mengetahui masalah ini.
Sumber yang enggan namanya disebutkan itu juga meyayangkan langkah Pemda Kepsul.
”Jika menginginkan PDAM Sula mandiri, harusnya ada tahapan, tidak serta-merta mencabut Subsidi seperti ini, karena jika harus mandiri maka PDAM akan berharap dari Iuran Air warga Sula”, ujar sumber tadi.
Dirinya mengatakan, selama ini Iuran Air Warga Sula itu sangat minim, karena ada subsidi, dan pembayarannya juga kerap ada yang menunggak, jika ditarik subsidi dan harus mandiri, maka harus ada langkah sosialisasi PDAM kepada warga Sula menyangkut kenaikkan tarif karena Non Subsidi atau juga pembayarannya.
Sementara itu warga Kota Sanana mengeluhkan fenomena ’Air Mati’ belakangan ini.
”Bayangkan Air mati hampir setiap hari, sangat mengganggu aktivitas MCK Kami, sehingga mempengaruhi Aktivitas Kami yang lain”, ujar S warga yang tinggal di Komperda-Desa Fagudu Sanana.
Warga lain juga mengeluhkan tersumbatnya aliran Air Bersih PDAM Sula ke Kran-kran rumah mereka.
”harusnya mereka berpikir, bahwa tidak semua warga kota Sanana memiliki Sumur Bor, itu artinya mereka bergantung dari Air PAM”, sesal Warga lainnya.
Sayangnya sampai berita ini ditayangkan, Budi Banapon Dir. PDAM Sula, tidak memberikan tanggapan apapun ketika di Konfirmasi ke telepon Seluler +62821-9186-XXXX.