Gegara Kopi SKPD, Pengusaha Kopi Menjerit, FAM dinilai Nepotisme

Bagikan :

TERPOPULER

Begini Respon Menag RI Soal Pengalihan...

Ternate - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar merespon pergantian nama Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate ke Universitas Islam Negeri (UIN) Ternate. Menag Nasaruddin Umar,...

BACA JUGA

Jumat Berkah, Kemenag Ternate Berbagi

Ternate - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Ternate telah distribusikan 14 paket bantuan kepada masyarakat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut). Jumat (07/02). Bantuan tersebut...

Polresta Tidore Ringkus Tiga Pelaku Pengedar Narkoba Serta Barang Bukti

Tidore - Tim opsal Sat Resnarkoba Polresta Tidore, di bawah kepemimpinan kasat Resnarkoba, Iptu Anas Khafi, berhasil meringkus tiga Pelaku Kasus Peredaran Narkoba di...

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2025-2030

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

Efisiensi Anggaran Berdampak Pada Kegiatan PSN dan PTSL Kantor Pertanahan Kota Ternate

Ternate - Instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, berdampak pada kegiatan Proyek...

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang Halsel, Diduga Kuat Jurnalis Metro TV Sahril Helmi

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

Pendaftaran KIP-Kuliah Tahun 2025 Resmi Dibuka, Calon Mahasiswa di Ingatkan Perhatikan Nomor Induk Kependudukan

Ternate - Universitas Khairun (Unkhair) Ternate mengumumkan pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) tahun 2025, dibuka sejak 4 Februari 2025. Kepala Bagian (Kabag) Akademik Unkhair,...

Sanana — Sebut saja Babang, pria yang menjadi Owner Kedai Kopi yang terletak di tepi pantai, mengeluhkan sikap pilih kasih Bupati Kepulauan Sula (Kepsul), Fifian Adeningsi Mus atau FAM menyangkut Kopi SKPD.
Babang menilai ada Nepotisme dalam Program Kopi SKPD.

”Harusnya jika ingin mengenalkan Kopi Sula, kemudian membina. pelaku usaha, termasuk Petani Kopi dan Penjual Kopi itu dilakukan terhadap semua, bukan hanya pihak tertentu.
Justeru yang dilakukan FAM saat ini secara perlahan membunuh pengusaha Kopi yang ada di Sanana”, ungkap Babang kepada Pewarta, Senin (13/9).

Babang menggambarkan, Pengusaha Kopi yang digandeng Ningsih, itu bisa membeli Kopi dengan harga 50K/kg, bahkan jika dia mau bisa 100K/kg, karena pangsa pasar dia jelas, marketnya sudah ada, sementara Kami?
Pria ini mengaku heran, kemarin saat membeli Kopi, biasa dia mendapatkan harga sekitar 30-35K/kg kini sudah diangka 40K/kg, dia mencurigai ini akibat persaingan yang tidak sehat oleh Rumah Kopi yang ’diendorse’ Bupati FAM.

”Kita semua UMKM, jika mau melakukan pembinaan harusnya semua, bukan dipilih berdasarkan kedekatan dengan Bupati”, sesal Babang.

Babang mengaku sedih, selama ini Pemda seperti kurang perhatian terhadap para pelaku usaha mikro, padahal para pelaku usaha selama ini sudah sangat patuh terhadap aturan Pemda, termasuk soal Pajak dan jam buka-tutup dimasa pandemi.

”Kita ini yang harusnya diperhatikan, karena perputaran ekonomi di Sula ini ujung tombaknya ada di Kita, UMKM dan para pelaku usaha kecil dan menengah, jika kemudian sikap Bupati seperti ini, maka cepat atau lambat kami akan punah”, ujarnya.

Jika ada langkah penertiban harga Kopi, seperti diatur HET-nya, tentu semua pihak akan merasa nyaman, baik pelaku usaha kedai kopi, petani kopi juga penikmat kopi di Sula.

”Harga Kopi meningkat karena ada yang memonopoli harga, saya dapat info ini langsung dari petani Kopi di Desa Sama”, ujar Babang.

Kasihan, jika kita mengikuti ritme mereka yang difasilitasi Ibu Bupati, maka satu pilihan untuk kami adalah menaikkan harga kopi, itu sama saja membunuh, karena hampir dipastikan pelanggan kami akan lari, untuk itu kami sangat berharap ada kebijaksanaan dari Pemda khususnya dari Ibu Bupati, tutup Babang.

Sementara itu, sesuai pemberitaan media ini sebelumnya, pelaku usaha kopi dengan label Fina Gahu mengaku diarahkan Bupati Fifian Adeningsi Mus untuk menjual Kopi di SKPD Pemda Sula.
Kaka Fau Ilham, Owner Kedai Kopi Fina Gahu mengaku jika setiap SKPD wajib ambil Kopi di kedai Kopi miliknya dengan sistem delivery.
Hal itu yang kemudian menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar penjual Kopi di Kota Sanana, Kab. Kepulauan Sula (Kepsul).

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

SAAT INI

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang Halsel, Diduga Kuat...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku...

BERITA UTAMA

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

REKOMENDASI

Polresta Tidore Ringkus Tiga Pelaku Pengedar Narkoba Serta Barang Bukti

Tidore - Tim opsal Sat Resnarkoba Polresta Tidore, di bawah kepemimpinan kasat Resnarkoba, Iptu Anas Khafi, berhasil meringkus tiga Pelaku Kasus Peredaran Narkoba di...

Efisiensi Anggaran Berdampak Pada Kegiatan PSN dan PTSL Kantor Pertanahan Kota Ternate

Ternate - Instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, berdampak pada kegiatan Proyek...

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2025-2030

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

Jumat Berkah, Kemenag Ternate Berbagi

Ternate - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Ternate telah distribusikan 14 paket bantuan kepada masyarakat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut). Jumat (07/02). Bantuan tersebut...

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang Halsel, Diduga Kuat Jurnalis Metro TV Sahril Helmi

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

Pendaftaran KIP-Kuliah Tahun 2025 Resmi Dibuka,...

Ternate - Universitas Khairun (Unkhair) Ternate mengumumkan pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) tahun 2025, dibuka sejak 4 Februari 2025. Kepala Bagian (Kabag) Akademik Unkhair,...

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

Polresta Tidore Ringkus Tiga Pelaku Pengedar...

Tidore - Tim opsal Sat Resnarkoba Polresta Tidore, di bawah kepemimpinan kasat Resnarkoba, Iptu Anas Khafi, berhasil meringkus tiga Pelaku Kasus Peredaran Narkoba di...

Efisiensi Anggaran Berdampak Pada Kegiatan PSN...

Ternate - Instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, berdampak pada kegiatan Proyek...

IKLAN

Gegara Kopi SKPD, Pengusaha Kopi Menjerit, FAM dinilai Nepotisme

Sanana — Sebut saja Babang, pria yang menjadi Owner Kedai Kopi yang terletak di tepi pantai, mengeluhkan sikap pilih kasih Bupati Kepulauan Sula (Kepsul), Fifian Adeningsi Mus atau FAM menyangkut Kopi SKPD.
Babang menilai ada Nepotisme dalam Program Kopi SKPD.

”Harusnya jika ingin mengenalkan Kopi Sula, kemudian membina. pelaku usaha, termasuk Petani Kopi dan Penjual Kopi itu dilakukan terhadap semua, bukan hanya pihak tertentu.
Justeru yang dilakukan FAM saat ini secara perlahan membunuh pengusaha Kopi yang ada di Sanana”, ungkap Babang kepada Pewarta, Senin (13/9).

Babang menggambarkan, Pengusaha Kopi yang digandeng Ningsih, itu bisa membeli Kopi dengan harga 50K/kg, bahkan jika dia mau bisa 100K/kg, karena pangsa pasar dia jelas, marketnya sudah ada, sementara Kami?
Pria ini mengaku heran, kemarin saat membeli Kopi, biasa dia mendapatkan harga sekitar 30-35K/kg kini sudah diangka 40K/kg, dia mencurigai ini akibat persaingan yang tidak sehat oleh Rumah Kopi yang ’diendorse’ Bupati FAM.

”Kita semua UMKM, jika mau melakukan pembinaan harusnya semua, bukan dipilih berdasarkan kedekatan dengan Bupati”, sesal Babang.

Babang mengaku sedih, selama ini Pemda seperti kurang perhatian terhadap para pelaku usaha mikro, padahal para pelaku usaha selama ini sudah sangat patuh terhadap aturan Pemda, termasuk soal Pajak dan jam buka-tutup dimasa pandemi.

”Kita ini yang harusnya diperhatikan, karena perputaran ekonomi di Sula ini ujung tombaknya ada di Kita, UMKM dan para pelaku usaha kecil dan menengah, jika kemudian sikap Bupati seperti ini, maka cepat atau lambat kami akan punah”, ujarnya.

Jika ada langkah penertiban harga Kopi, seperti diatur HET-nya, tentu semua pihak akan merasa nyaman, baik pelaku usaha kedai kopi, petani kopi juga penikmat kopi di Sula.

”Harga Kopi meningkat karena ada yang memonopoli harga, saya dapat info ini langsung dari petani Kopi di Desa Sama”, ujar Babang.

Kasihan, jika kita mengikuti ritme mereka yang difasilitasi Ibu Bupati, maka satu pilihan untuk kami adalah menaikkan harga kopi, itu sama saja membunuh, karena hampir dipastikan pelanggan kami akan lari, untuk itu kami sangat berharap ada kebijaksanaan dari Pemda khususnya dari Ibu Bupati, tutup Babang.

Sementara itu, sesuai pemberitaan media ini sebelumnya, pelaku usaha kopi dengan label Fina Gahu mengaku diarahkan Bupati Fifian Adeningsi Mus untuk menjual Kopi di SKPD Pemda Sula.
Kaka Fau Ilham, Owner Kedai Kopi Fina Gahu mengaku jika setiap SKPD wajib ambil Kopi di kedai Kopi miliknya dengan sistem delivery.
Hal itu yang kemudian menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar penjual Kopi di Kota Sanana, Kab. Kepulauan Sula (Kepsul).

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

Jumat Berkah, Kemenag Ternate Berbagi

Ternate - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Ternate telah distribusikan 14 paket bantuan kepada masyarakat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut). Jumat (07/02). Bantuan tersebut...

Pendaftaran KIP-Kuliah Tahun 2025 Resmi Dibuka,...

Ternate - Universitas Khairun (Unkhair) Ternate mengumumkan pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) tahun 2025, dibuka sejak 4 Februari 2025. Kepala Bagian (Kabag) Akademik Unkhair,...

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

Iklan

error: Content is protected !!