Sanana — Kebakaran tadi pagi yang menghanguskan sebuah Toko dengan beberapa lapak Pedagang di Pasar Fogi-Sanana, Kab. Kepulauan Sula, Prov. Maluku Utara, menyisakan cerita menarik yang patut untuk diperbincangkan. Berikut Ulasan imalut.com, Minggu 23/1/2022.
”Armada Damkar Sula hanya 1 Unit yang siap, yang lain ada kerusakan, rusak sejak zaman Bupati HT, baru dianggarkan tahun ini”, ujar Abdi Umagapi menanggapi mengapa hanya 1 Unit Mobil Damkar yang diterjunkan memadamkan Api pada kebakaran dini hari tadi dipasar Fogi.
Bukan hanya itu Abdi, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran sekaligus Kepala Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP ini juga menafikkan bahwa dirinya baru hadir di Lokasi pukul 07.00, seperti yang dikatakan sumber dilapangan.
Menurutnya dirinya hadir sekitar jam 06.15 karena harus balik ambil Air.
Bahkan Abdi juga menanggapi amukan warga pagi tadi di kantornya, dengan nada miring.
”Warga datang kan Anggota dan Mobil Damkar sudah di TKP, kantor kosong.
Kalo ada personil Damkar juga tidak mungkin warga buat seperti itu, itu bisa terjadi kontak fisik, itu kamong (kalian, warga maksudnya-red) dapa injak deng sepatu boots sampe nyonyor (diinjak dengan sepatu PDH sampai luka), itu anak-anak Otak miring semua di Damkar”, kata Kadis Damkar Abdi Umagapi keras, namun demikian kepada media ini Abdi mengatakan biarlah itu menjadi bahan evaluasi Dinas Damkar Pemda Sula.
Sebelumnya dikabarkan, kebakaran salahsatu Toko di Pasar Fogi-Sanana sekitar jam 04.30 dini hari tadi membuat sejumlah warga dan juga korban kebakaran mengamuk dan mendatangi Kantor Dinas Damkar Pemda Sula di Waigoben-Kec. Kota Sanana.
Sejumlah warga tadi kemudian merusak Meja, Kursi serta memecahkan sejumlah kaca jendela, disinyalir mereka tidak merasa puas atas respon Damkar Sula terhadap Kebakaran Dini hari tadi, termasuk hanya 1 Unit Armada Damkar yang dikerahkan.
Sementara itu, dua mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ikut menanggapi kebakaran tadi pagi.
”Sebenarnya mobil berfungsi semua cuman kurang perhatian saja menyangkut operasional, BBM harus standby apapun itu karena ini penting”, ujar mantan Kadis Damkar.
Sementara itu rumor berhembus dikalangan personil Damkar, jika kejadian pagi tadi ada Unit Mobil Damkar yang ternyata tidak terisi BBM atau kehabisan BBM.
Mobil Damkar itu yang baru ada 1unit, dan yang lama ada 3unit, memang yang lama sudah sekitar 5 tahunan lebih, tapi masih berfungsi, kondisi mesin masih bagus, mungkin hanya Ban Mobilnya saja, namun jika diperhatikan itu juga tidak menjadi masalah, jadi sangat disayangkan jika kebakaran tadi pagi hanya 1unit Armada Damkar Sula yang datang untuk memadamkan api, demikian testimoni mantan Kadis Damkar Sula.
”Kemarin waktu saya menghadapi kondisi emergency kebakaran, air diambil di kolam ISDA, jadi jarak TKP dengan jarak drop air tidak terlalu memakan waktu, namun kami sudah melakukan pemetaan sumber-sumber Air untuk lokasi kebakaran”, tambahnya.
”Hal ini memang harus menjadi evaluasi khusus. Apa yg menjadi kendala hingga Damkar tidak bergerak cepat dan tepat saat kejadian baru terjadi, termasuk Unit Armada yang diturunkan, padahal mereka itu sdh di bagi dalam Tim/Shift piket jaga di Kantor Damkar”, ungkap mantan Kadis Damkar lainnya.
Dirinya juga mengatakan saat mengepalai Dinas tersebut, hal pertama yang dilakukan adalah mengecek Unit Kerja dan kerap melakukan latihan pemadaman, termasuk latihan kesiapan, kalayakan armada sampai kepada penalaran personil pemadam kebakaran.
”Waktu Saya masuk, hal pertama yang Saya lakukan adalah mengkroscek Unit Mobil, jika ada yang rusak diperbaiki, begitu juga dengan Selang, Nossel”, Cetus mantan Kadis Damkar ini.
Mantan Kadis ini juga mengakui kalo unit armada Damkar itu ada 4 Unit. Termasuk saat dipakai untuk menyemprotkan Disinfektan di Kota Sanana, saat marak terjadi Covid-19.
”Untuk Air Waktu itu kita skenariokan terbagi dibeberapa lokasi, Kita ambil di Waibuabua, jika kejadian kebakaran di bagian bawah dan kejadian kebakaran didalam Kota Kita manfaatkan Air Kali Belanda”, pungkasnya.
Namun cerita para mantan Kadis Damkar ini hanya menyisakan kenangan diatas penderitaan para pedagang yang lapaknya ludes terbakar pada pagi dini hari tadi.