Menkominfo Mau Kurangi Operator Seluler RI, Bos XL Buka Suara

Bagikan :

TERPOPULER

Pendamping PKH Kayoa Utara Sosialisasi Inpres...

Halsel - Pendamping Kecamatan Kayoa Utara, Iksan N. Sangaji menggelar pertemuan dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2025. Pertemuan dengan KPM...

BACA JUGA

Nurlaela Syarif Desak Pemkot Ternate Segera Lunasi Hutang BPJS

Ternate - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate Nurlaela Syarif, mendesak Pemerintah Kota Ternate segera melunasi hutang jaminan BPJS kesehatan...

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mendorong terjadinya konsolidasi, seperti isu merger XL Axiata dan Smartfren. Terkait hal tersebut, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, buka suara.

Adapun dorongan Menkominfo Budi ini agar terciptanya tiga operator seluler, di mana sekarang masih ada empat operator seluler yang beroperasi, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata.

Pada dasarnya, disampaikan Dian, XL Axiata mendukung adanya konsolidasi kembali di industri telekomunikasi. Dan belakangan, isu merger Smartfren dan XL Axiata kembali mencuat ke permukaan.

“Kan konsolidasi sebetulnya baik untuk industri. Pak Menteri katakan idealnya tiga operator. Jadi, memang konsolidasi baik untuk industri dan bisa buat industri lebih sehat,” ujar Dian ditemui di XL Axiata Tower, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Dian mengakui meski sebelumnya sudah terjadi konsolidasi yang terjadi pada Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia hingga melahirkan Indosat Ooredoo Hutchison, jumlah operator seluler masih terbilang banyak.

“Memang operator seluler (saat ini) terlalu banyak. Kalau XL dan shareholder XL, sebetulnya waktu ke waktu selalu menjajaki kemungkinan konsolidasi, jadi kemungkinan itu ada, karena perkawinan selalu harus ada kata sepakat,” tutur Dian.

“Jadi sampai saat ini sebagai manajemen sebetulnya tidak banyak terlibat karena yang banyak terlibat adalah shareholder melakukan hal tersebut. Kalau mau lebih lanjut informasinya sebetulnya lewat Axiata, hanya memang kalau dari XL sih support untuk terjadi konsolidasi,” sambungnya.

Di industri telekomunikasi dalam satu dekade terakhir, sudah ada dua kali merger, yaitu XL Axiata dengan Axis pada 2014, kemudian Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) pada 2022.

Diberitakan sebelumnya, Menkominfo Budi mengatakan untuk kepentingan industri telekomunikasi yang lebih efisien dan sehat, maka Indonesia ditargetkan ada tiga operator seluler yang beroperasi.

“Banyak contoh negara yang industri telco-nya sehat karena hanya ada tiga operator,” ujar Budi dalam pesan singkatnya kepada detikINET, Kamis (28/9/2023).

(agt/fay)

Sumber : detik.com

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis Ganja, Satu Tersangka...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi...

BERITA UTAMA

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor Universitas Khairun (Unkahir) Ternate pada periode 2025-2029, dengan memperoleh 53 suara. Melalui hasil...

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

REKOMENDASI

Nurlaela Syarif Desak Pemkot Ternate Segera Lunasi Hutang BPJS

Ternate - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate Nurlaela Syarif, mendesak Pemerintah Kota Ternate segera melunasi hutang jaminan BPJS kesehatan...

Nurlaela Syarif Desak Pemkot Ternate Segera...

Ternate - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate Nurlaela Syarif, mendesak Pemerintah Kota Ternate segera melunasi hutang jaminan BPJS kesehatan...

Sesuai Instruksi DPP PAN, Besok DPW...

Ternate - Sesuai dengan surat instruksi Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN), Nomor : PAN/A/KU-SJ/034/IV/2025, perihal: Instruksi Acara Halal bi Halal serentak...

LMND Malut Desak Kemensos Tinjau Kembali...

Sofifi - Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Maluku Utara nilai Program Sekolah Rakyat tahun 2025 yang di gagas Kementerian Sosial (Kemensos)...

Belum Ada Keputusan Resmi DPP PAN...

Ternate - Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (Muswil PAN) Provinsi Maluku Utara (Malut), yang digelar pada beberapa waktu lalu belum menemukan titik akhir, pasca...

IKLAN

Menkominfo Mau Kurangi Operator Seluler RI, Bos XL Buka Suara

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mendorong terjadinya konsolidasi, seperti isu merger XL Axiata dan Smartfren. Terkait hal tersebut, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, buka suara.

Adapun dorongan Menkominfo Budi ini agar terciptanya tiga operator seluler, di mana sekarang masih ada empat operator seluler yang beroperasi, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata.

Pada dasarnya, disampaikan Dian, XL Axiata mendukung adanya konsolidasi kembali di industri telekomunikasi. Dan belakangan, isu merger Smartfren dan XL Axiata kembali mencuat ke permukaan.

“Kan konsolidasi sebetulnya baik untuk industri. Pak Menteri katakan idealnya tiga operator. Jadi, memang konsolidasi baik untuk industri dan bisa buat industri lebih sehat,” ujar Dian ditemui di XL Axiata Tower, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Dian mengakui meski sebelumnya sudah terjadi konsolidasi yang terjadi pada Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia hingga melahirkan Indosat Ooredoo Hutchison, jumlah operator seluler masih terbilang banyak.

“Memang operator seluler (saat ini) terlalu banyak. Kalau XL dan shareholder XL, sebetulnya waktu ke waktu selalu menjajaki kemungkinan konsolidasi, jadi kemungkinan itu ada, karena perkawinan selalu harus ada kata sepakat,” tutur Dian.

“Jadi sampai saat ini sebagai manajemen sebetulnya tidak banyak terlibat karena yang banyak terlibat adalah shareholder melakukan hal tersebut. Kalau mau lebih lanjut informasinya sebetulnya lewat Axiata, hanya memang kalau dari XL sih support untuk terjadi konsolidasi,” sambungnya.

Di industri telekomunikasi dalam satu dekade terakhir, sudah ada dua kali merger, yaitu XL Axiata dengan Axis pada 2014, kemudian Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) pada 2022.

Diberitakan sebelumnya, Menkominfo Budi mengatakan untuk kepentingan industri telekomunikasi yang lebih efisien dan sehat, maka Indonesia ditargetkan ada tiga operator seluler yang beroperasi.

“Banyak contoh negara yang industri telco-nya sehat karena hanya ada tiga operator,” ujar Budi dalam pesan singkatnya kepada detikINET, Kamis (28/9/2023).

(agt/fay)

Sumber : detik.com

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Nurlaela Syarif Desak Pemkot Ternate Segera...

Ternate - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate Nurlaela Syarif, mendesak Pemerintah Kota Ternate segera melunasi hutang jaminan BPJS kesehatan...

Iklan

error: Content is protected !!