Menkominfo Mau Kurangi Operator Seluler RI, Bos XL Buka Suara

Bagikan :

TERPOPULER

Ombudsman Maluku Utara Terima Ratusan Laporan...

Ternate - Ombudsman Perwakilan Maluku Utara (Malut) menerima 170 laporan sepanjang Januari 2025 s/d Mei 2025. Ada dua kategori laporan yang di terima yaitu,...

BACA JUGA

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mendorong terjadinya konsolidasi, seperti isu merger XL Axiata dan Smartfren. Terkait hal tersebut, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, buka suara.

Adapun dorongan Menkominfo Budi ini agar terciptanya tiga operator seluler, di mana sekarang masih ada empat operator seluler yang beroperasi, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata.

Pada dasarnya, disampaikan Dian, XL Axiata mendukung adanya konsolidasi kembali di industri telekomunikasi. Dan belakangan, isu merger Smartfren dan XL Axiata kembali mencuat ke permukaan.

“Kan konsolidasi sebetulnya baik untuk industri. Pak Menteri katakan idealnya tiga operator. Jadi, memang konsolidasi baik untuk industri dan bisa buat industri lebih sehat,” ujar Dian ditemui di XL Axiata Tower, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Dian mengakui meski sebelumnya sudah terjadi konsolidasi yang terjadi pada Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia hingga melahirkan Indosat Ooredoo Hutchison, jumlah operator seluler masih terbilang banyak.

“Memang operator seluler (saat ini) terlalu banyak. Kalau XL dan shareholder XL, sebetulnya waktu ke waktu selalu menjajaki kemungkinan konsolidasi, jadi kemungkinan itu ada, karena perkawinan selalu harus ada kata sepakat,” tutur Dian.

“Jadi sampai saat ini sebagai manajemen sebetulnya tidak banyak terlibat karena yang banyak terlibat adalah shareholder melakukan hal tersebut. Kalau mau lebih lanjut informasinya sebetulnya lewat Axiata, hanya memang kalau dari XL sih support untuk terjadi konsolidasi,” sambungnya.

Di industri telekomunikasi dalam satu dekade terakhir, sudah ada dua kali merger, yaitu XL Axiata dengan Axis pada 2014, kemudian Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) pada 2022.

Diberitakan sebelumnya, Menkominfo Budi mengatakan untuk kepentingan industri telekomunikasi yang lebih efisien dan sehat, maka Indonesia ditargetkan ada tiga operator seluler yang beroperasi.

“Banyak contoh negara yang industri telco-nya sehat karena hanya ada tiga operator,” ujar Budi dalam pesan singkatnya kepada detikINET, Kamis (28/9/2023).

(agt/fay)

Sumber : detik.com

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor Unkhair Ternate Periode...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor...

BERITA UTAMA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan...

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

REKOMENDASI

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Ridwan Terpilih Secara Aklamasi pada Muswil...

Ternate - Musyawarah Wilayah (Muswil) Institut Karate Do-Indonesia (INKAI) Provinsi Maluku Utara (Malut), memutuskan menunjuk Ir. Ridwan Ar, ST, MT, selaku Ketua INKAI Malut...

Mobdin Digunakan Jemput Ganja, Begini Tanggapan...

Ternate - Praktisi hukum, Agus R. Tampilang, SH. angkat bicara soal Mobil Dinas (Mobdin) milik Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (Kaban BPKAD),...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Belum Ada Keputusan Resmi DPP PAN...

Ternate - Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (Muswil PAN) Provinsi Maluku Utara (Malut), yang digelar pada beberapa waktu lalu belum menemukan titik akhir, pasca...

IKLAN

Menkominfo Mau Kurangi Operator Seluler RI, Bos XL Buka Suara

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mendorong terjadinya konsolidasi, seperti isu merger XL Axiata dan Smartfren. Terkait hal tersebut, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, buka suara.

Adapun dorongan Menkominfo Budi ini agar terciptanya tiga operator seluler, di mana sekarang masih ada empat operator seluler yang beroperasi, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata.

Pada dasarnya, disampaikan Dian, XL Axiata mendukung adanya konsolidasi kembali di industri telekomunikasi. Dan belakangan, isu merger Smartfren dan XL Axiata kembali mencuat ke permukaan.

“Kan konsolidasi sebetulnya baik untuk industri. Pak Menteri katakan idealnya tiga operator. Jadi, memang konsolidasi baik untuk industri dan bisa buat industri lebih sehat,” ujar Dian ditemui di XL Axiata Tower, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Dian mengakui meski sebelumnya sudah terjadi konsolidasi yang terjadi pada Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia hingga melahirkan Indosat Ooredoo Hutchison, jumlah operator seluler masih terbilang banyak.

“Memang operator seluler (saat ini) terlalu banyak. Kalau XL dan shareholder XL, sebetulnya waktu ke waktu selalu menjajaki kemungkinan konsolidasi, jadi kemungkinan itu ada, karena perkawinan selalu harus ada kata sepakat,” tutur Dian.

“Jadi sampai saat ini sebagai manajemen sebetulnya tidak banyak terlibat karena yang banyak terlibat adalah shareholder melakukan hal tersebut. Kalau mau lebih lanjut informasinya sebetulnya lewat Axiata, hanya memang kalau dari XL sih support untuk terjadi konsolidasi,” sambungnya.

Di industri telekomunikasi dalam satu dekade terakhir, sudah ada dua kali merger, yaitu XL Axiata dengan Axis pada 2014, kemudian Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) pada 2022.

Diberitakan sebelumnya, Menkominfo Budi mengatakan untuk kepentingan industri telekomunikasi yang lebih efisien dan sehat, maka Indonesia ditargetkan ada tiga operator seluler yang beroperasi.

“Banyak contoh negara yang industri telco-nya sehat karena hanya ada tiga operator,” ujar Budi dalam pesan singkatnya kepada detikINET, Kamis (28/9/2023).

(agt/fay)

Sumber : detik.com

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan...

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Iklan

error: Content is protected !!