Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu Jembatan Darurat di Pulau Makian

Bagikan :

TERPOPULER

Ombudsman Maluku Utara Terima Ratusan Laporan...

Ternate - Ombudsman Perwakilan Maluku Utara (Malut) menerima 170 laporan sepanjang Januari 2025 s/d Mei 2025. Ada dua kategori laporan yang di terima yaitu,...

BACA JUGA

Labuha – Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus, tepatnya di Desa Daori Kecamatan Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Minggu (25/5), salah satu jembatan darat penghubung dua bagian jalan yang terputus, di Desa Daori tersebut dibangun atas inisiatif masyarakat setempat, dimana bahan bangunannya menggunakan batang bambu, dengan bentangan jembatan kurang lebih 50 meter.

Dengan kondisi jembatan darurat yang sudah mulai rapuh akibat termakan usia ini, pun menjadi kekhawatiran warga setempat terutama kenyamanan dan keselamatan mereka, pada saat melintasi jalur dimaksud untuk menjalankan aktivitas keseharian mereka.

Sam, salah satu warga Desa Daori, kepada media ini mengaku kondisi jembatan yang sudah mulai rapuh ini, cukup membuat mereka resah dan merasa tidak aman atas keselamatan mereka, saat melintasi jalur dimaksud dalam rangka menjalankan aktivitas sehari-hari, guna memenuhi kebutuhan hidup.

“Jembatan penghubung ini sangat berarti bagi kami khusunya masyarakat Desa Daori, karena jembatan ini cukup membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas, terutama aktivitas pertanian,” pungkas Sam.

Olehnya itu, Sam, berharap kondisi ini dapat menjadi perhatian khusus pemerintah baik itu pemerintah Pusat, pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten, agar segera membangun jembatan darat tersebut demi kepentingan masyarakat itu sendiri.

“Kami tidak meminta sesuatu yang lebih dari pemerintah, melainkan kami hanya meminta kepada pemerintah agar memberikan perhatian yang layak, terutama kepentingan umum agar tidak terkesan pemerintah pilih kasih, atas pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Sam.

Sam, juga meminta dengan tegas kepada para tokoh Makian-Kayoa, agar tidak hanya berkoar-koar dalam hal Daerah Otonomi Baru (DOB), dan atau mengejer pemekaran Kabupaten Makayoa Kepulauan. Akan tetapi memperhatikan juga kepentingan masyarakat Makayoa, khusunya pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan.

“Masyarakat siap mendukung perjuangan para tokoh Makian-Kayoa atas DOB Makayoa, namun ini bukan menjadi fokus utama bagi kami, dikarenakan yang terpenting disini yakni pembangunan infrastruktur, khusunya jalan dan jembatan yang mana ini menjadi kebutuhan dasar kami,” tutup Sam.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis Ganja, Satu Tersangka...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi...

BERITA UTAMA

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor Universitas Khairun (Unkahir) Ternate pada periode 2025-2029, dengan memperoleh 53 suara. Melalui hasil...

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

REKOMENDASI

Daerah Penerima BSU Rp1 Juta Diperluas

JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperluas wilayah penerima bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT Subsidi Gaji Rp1 juta untuk pekerja bergaji Rp3,5 juta per...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

IKLAN

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu Jembatan Darurat di Pulau Makian

Labuha – Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus, tepatnya di Desa Daori Kecamatan Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Minggu (25/5), salah satu jembatan darat penghubung dua bagian jalan yang terputus, di Desa Daori tersebut dibangun atas inisiatif masyarakat setempat, dimana bahan bangunannya menggunakan batang bambu, dengan bentangan jembatan kurang lebih 50 meter.

Dengan kondisi jembatan darurat yang sudah mulai rapuh akibat termakan usia ini, pun menjadi kekhawatiran warga setempat terutama kenyamanan dan keselamatan mereka, pada saat melintasi jalur dimaksud untuk menjalankan aktivitas keseharian mereka.

Sam, salah satu warga Desa Daori, kepada media ini mengaku kondisi jembatan yang sudah mulai rapuh ini, cukup membuat mereka resah dan merasa tidak aman atas keselamatan mereka, saat melintasi jalur dimaksud dalam rangka menjalankan aktivitas sehari-hari, guna memenuhi kebutuhan hidup.

“Jembatan penghubung ini sangat berarti bagi kami khusunya masyarakat Desa Daori, karena jembatan ini cukup membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas, terutama aktivitas pertanian,” pungkas Sam.

Olehnya itu, Sam, berharap kondisi ini dapat menjadi perhatian khusus pemerintah baik itu pemerintah Pusat, pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten, agar segera membangun jembatan darat tersebut demi kepentingan masyarakat itu sendiri.

“Kami tidak meminta sesuatu yang lebih dari pemerintah, melainkan kami hanya meminta kepada pemerintah agar memberikan perhatian yang layak, terutama kepentingan umum agar tidak terkesan pemerintah pilih kasih, atas pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Sam.

Sam, juga meminta dengan tegas kepada para tokoh Makian-Kayoa, agar tidak hanya berkoar-koar dalam hal Daerah Otonomi Baru (DOB), dan atau mengejer pemekaran Kabupaten Makayoa Kepulauan. Akan tetapi memperhatikan juga kepentingan masyarakat Makayoa, khusunya pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan.

“Masyarakat siap mendukung perjuangan para tokoh Makian-Kayoa atas DOB Makayoa, namun ini bukan menjadi fokus utama bagi kami, dikarenakan yang terpenting disini yakni pembangunan infrastruktur, khusunya jalan dan jembatan yang mana ini menjadi kebutuhan dasar kami,” tutup Sam.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Iklan

error: Content is protected !!
Too Many Requests