Free Porn
xbporn

5G, Bisa Buat Apa Saja Sih?

Bagikan :

TERPOPULER

Klasemen Akhir ASEAN di Asian Games...

Jakarta - Thailand menjadi negara Asia Tenggara (ASEAN) terbaik dalam klasemen akhir Asian Games 2023. Sementara Indonesia unggul atas Malaysia. Thailand berada di posisi delapan...

BACA JUGA

Disdik Kota Ternate Minta Pihak Sekolah SD dan SMP Percepat LPJ BOS dan BOSDA

Ternate - Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate tegaskan sekolah-sekolah SD dan SMP segera masukkan laporan pertanggungjawaban dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan...

JAKARTA — Internet generasi kelima (5G) sudah diperkenalkan di Indonesia. Teknologi 5G saat ini sudah mulai dikomersialisasi. Kecepatan yang tinggi, latensi yang minim, dan kemampuannya melakukan koneksi antarmesin, mem buat teknologi ini mampu menjadi disrupsi di berbagai sektor industri.

Saat ini, tak ada orang bisa lari dari digitalisasi. Ketersediaan teknologi yang semakin luas, seperti mobile connectivity, kecerdasan buatan (AI), cloud analytic, dan big data secara dramatis telah mengubah cara hidup dan bekerja, hingga cara kita berinteraksi.

President Director PT Lintas Teknologi Muhamad Paisol mengungkapkan, berdasarkan riset World Economic Forum, selama 2016 hingga 2025 digitalisasi di lima industri utama yang bergantung pada industri telekomuni kasi, telah bernilai lebih dari 10 triliun dolar Amerika Serikat (AS). Dalam riset tersebut, lima industri utama yang tergantung pada industri telekomunikasi, yakni media dan hiburan, electricity, logistik, otomotif, dan yang terbesar adalah lokapasar.

Menurutnya, hal ini membuktikan industri lokapasar telah mengalami revolusi digital yang sangat signifikan. “Hari ini cara kita melakukan transaksi jual dan beli sangat berbeda dibanding 10 tahun yang lalu, di mana semua transaksinya menggunakan digital channel, seperti internet mobile network. Termasuk juga ketersediaan infrastrukturnya, seperti payment gateway dan seterusnya,” kata Paisol dalam acara Lintas Teknologi 20Lutions Day, Selasa (23/11), dilasir REPUBLIKA.

Ia melanjutkan, sekarang ini banyak orang melihat jaringan 5G akan menjadi katalis revolusi digital. Karena, 5G menjanjikan kecepatan yang jauh lebih cepat, kapasitas lebih besar, dan latensi yang sangat kecil.

Berarti mobil tanpa pengemudi, operasi medis jarak jauh, dan aplikasi robotik bukan hanya khayalan di masa depan, melainkan juga sudah siap hadir tak lama lagi. Hal ini, Paisol menyebutkan, akan menjadi peluang bisnis besar di dunia enterprise atau B2B sehingga investasi dalam menggelar 5G juga dilakukan secara masif.

Hambatan dan peluang

Tren transformasi digital Indonesia secara global, kini telah melahirkan beragam peluang dan terobos an di berbagai sektor kehidupan. CEO XL Axiata, Dian Siswarini menjelaskan, saat ini tantangan utama dari bergulirnya transformasi digital adalah dari sisi infrastruktur.

“Karena memang walaupun semua operator di Indonesia bersama-sama dengan pemerintah sudah berusaha untuk memberikan layanan infrastruktur ke seluruh Indonesia, tetap aja masih saja ada keterbatasan,” ujar Dian.

Salah satunya, lanjut dia, adalah keterba tasan infrastruktur, seperti ketersediaan listrik, atau akses jalan yang masih terbatas. Sehingga, untuk membangun jaringan infrastruktur backbone di daerah-daerah seperti itu memerlukan investasi yang sangat tinggi. “Kemudian, juga masih ada di beberapa daerah yang memberikan retribusi khusus dan juga procedure permit yang rumit,” ungkap Dian.

Tantangan yang berikutnya adalah me ngenai data center. Dian mengung kapkan, kebutuhan data center sekarang sudah terlihat semakin tinggi, sedangkan investasi yang dibutuhkan membangun data center masih lumayan besar.

Selain itu, ada pula isu-isu data privasi dan kedaulatan data yang masih harus diklarifikasi supaya bisnis data center ini bisa melesat ke depannya. Terkait kecerdasan buatan (AI), Dian menyebut, teknologi yang satu ini juga merupakan katalis untuk transformasi digital.

Hanya sayangnya sekarang di Indonesia, kompetensi atau talenta untuk bidang kecerdasan buatan sampai saat ini masih kurang. Selain itu, infrastruktur pendukung dari sisi teknologi informasi (TI) untuk pemanfaatan kecerdasan buatan ini juga masih terbatas.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengungkapkan, industri telekomunikasi pun terus berkembang seiring dengan hadirnya 5G yang menawarkan akses internet yang lebih cepat dan memiliki latensi rendah. Per Juni 2021, Kementerian Komunikasi dan Informa tika (Kominfo) mengupayakan operasi komer sial layanan 5G di aglomerasi Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar.

Dia mengatakan, menurut riset Institut Teknologi Bandung (ITB) pengembangan jaringan 5G di Indonesia dapat memberikan kontribusi sekitar Rp 2.800 triliun atau setara dengan 9,5 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2021 hingga 2030.

“Bahkan lebih dari Rp 3.500 triliun atau setara dengan hampir 10 persen dari PDB Indonesia di 2035. Pengembang an 5G juga me nyimpan manfaat po ten sial bagi pertum buhan in vestasi bisnis di Indonesia di kisaran Rp 591 sampai dengan Rp 719 triliun pada 2035. Jadi, ruang pertumbuhan investasi sangat besar di sektor 5G,” kata Johnny.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

Tokoh Muda Makayoa; Integritas KPUD Halsel...

Labuha - Dengan lolosnya sejumlah incumbent Penyelenggara Pemilihan Kecamatan (PPK), diwilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), pada seleksi ulang anggota PPK tahun 2024 untuk pemilihan...

194 CJH Siap Diberangkatkan, Empat Diantaranya...

Halsel - Sebanyak 194 Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut) untuk musim 1445 H /2024 M siap diberangkatkan...

SAAT INI

Rusihan-Mohtar Resmi Diusung PDIP di Pilkada Halmahera Selatan

Ternate - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri,...

BERITA UTAMA

Gerak Cepat Kadis Pertanian Halteng Tangani...

Halteng - Hujan lebat pada Rabu (07/08) kemarin menyebabkan banjir di kecamatan  Weda Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) Provinsi Maluku Utara (Malut). Banjir yang melanda masyarakat...

Beri Kesaksian Kasus AGK, Kepala ESDM...

Ternate - Sidang lanjutan pemeriksaan saksi atas kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), dengan terdakwa mantan Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba (AGK), yang...

Dukung Rehabilitasi Lahan Mangrove, Harita Nickel...

Jakarta - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, kembali menegaskan komitmennya untuk konservasi dan...

REKOMENDASI

Disdik Kota Ternate Minta Pihak Sekolah SD dan SMP Percepat LPJ BOS dan BOSDA

Ternate - Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate tegaskan sekolah-sekolah SD dan SMP segera masukkan laporan pertanggungjawaban dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan...

Harita Nickel Berdayakan Perempuan Lokal Lewat...

Halsel - Peningkatan ekonomi masyarakat lokal, khususnya kelompok perempuan, menjadi salah satu fokus dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dijalankan oleh PT...

STY Optimistis Timnas Indonesia Lolos Grup...

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong disebut optimistis mengantar skuad Garuda lolos babak Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal tersebut diungkapkan asisten...

Banjir Bandang Rua Ternate, Harita Nickel...

Ternate - Perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan,...

Klasemen Peringkat 3 Terbaik Piala Asia...

KOMPAS.com – Klasemen peringkat ketiga terbaik Piala Asia 2023 menempatkan timnas Indonesia di posisi kedua di bawah Bahrain. Bahrain masih bercokol di urutan pertama klasemen...

IKLAN

5G, Bisa Buat Apa Saja Sih?

JAKARTA — Internet generasi kelima (5G) sudah diperkenalkan di Indonesia. Teknologi 5G saat ini sudah mulai dikomersialisasi. Kecepatan yang tinggi, latensi yang minim, dan kemampuannya melakukan koneksi antarmesin, mem buat teknologi ini mampu menjadi disrupsi di berbagai sektor industri.

Saat ini, tak ada orang bisa lari dari digitalisasi. Ketersediaan teknologi yang semakin luas, seperti mobile connectivity, kecerdasan buatan (AI), cloud analytic, dan big data secara dramatis telah mengubah cara hidup dan bekerja, hingga cara kita berinteraksi.

President Director PT Lintas Teknologi Muhamad Paisol mengungkapkan, berdasarkan riset World Economic Forum, selama 2016 hingga 2025 digitalisasi di lima industri utama yang bergantung pada industri telekomuni kasi, telah bernilai lebih dari 10 triliun dolar Amerika Serikat (AS). Dalam riset tersebut, lima industri utama yang tergantung pada industri telekomunikasi, yakni media dan hiburan, electricity, logistik, otomotif, dan yang terbesar adalah lokapasar.

Menurutnya, hal ini membuktikan industri lokapasar telah mengalami revolusi digital yang sangat signifikan. “Hari ini cara kita melakukan transaksi jual dan beli sangat berbeda dibanding 10 tahun yang lalu, di mana semua transaksinya menggunakan digital channel, seperti internet mobile network. Termasuk juga ketersediaan infrastrukturnya, seperti payment gateway dan seterusnya,” kata Paisol dalam acara Lintas Teknologi 20Lutions Day, Selasa (23/11), dilasir REPUBLIKA.

Ia melanjutkan, sekarang ini banyak orang melihat jaringan 5G akan menjadi katalis revolusi digital. Karena, 5G menjanjikan kecepatan yang jauh lebih cepat, kapasitas lebih besar, dan latensi yang sangat kecil.

Berarti mobil tanpa pengemudi, operasi medis jarak jauh, dan aplikasi robotik bukan hanya khayalan di masa depan, melainkan juga sudah siap hadir tak lama lagi. Hal ini, Paisol menyebutkan, akan menjadi peluang bisnis besar di dunia enterprise atau B2B sehingga investasi dalam menggelar 5G juga dilakukan secara masif.

Hambatan dan peluang

Tren transformasi digital Indonesia secara global, kini telah melahirkan beragam peluang dan terobos an di berbagai sektor kehidupan. CEO XL Axiata, Dian Siswarini menjelaskan, saat ini tantangan utama dari bergulirnya transformasi digital adalah dari sisi infrastruktur.

“Karena memang walaupun semua operator di Indonesia bersama-sama dengan pemerintah sudah berusaha untuk memberikan layanan infrastruktur ke seluruh Indonesia, tetap aja masih saja ada keterbatasan,” ujar Dian.

Salah satunya, lanjut dia, adalah keterba tasan infrastruktur, seperti ketersediaan listrik, atau akses jalan yang masih terbatas. Sehingga, untuk membangun jaringan infrastruktur backbone di daerah-daerah seperti itu memerlukan investasi yang sangat tinggi. “Kemudian, juga masih ada di beberapa daerah yang memberikan retribusi khusus dan juga procedure permit yang rumit,” ungkap Dian.

Tantangan yang berikutnya adalah me ngenai data center. Dian mengung kapkan, kebutuhan data center sekarang sudah terlihat semakin tinggi, sedangkan investasi yang dibutuhkan membangun data center masih lumayan besar.

Selain itu, ada pula isu-isu data privasi dan kedaulatan data yang masih harus diklarifikasi supaya bisnis data center ini bisa melesat ke depannya. Terkait kecerdasan buatan (AI), Dian menyebut, teknologi yang satu ini juga merupakan katalis untuk transformasi digital.

Hanya sayangnya sekarang di Indonesia, kompetensi atau talenta untuk bidang kecerdasan buatan sampai saat ini masih kurang. Selain itu, infrastruktur pendukung dari sisi teknologi informasi (TI) untuk pemanfaatan kecerdasan buatan ini juga masih terbatas.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengungkapkan, industri telekomunikasi pun terus berkembang seiring dengan hadirnya 5G yang menawarkan akses internet yang lebih cepat dan memiliki latensi rendah. Per Juni 2021, Kementerian Komunikasi dan Informa tika (Kominfo) mengupayakan operasi komer sial layanan 5G di aglomerasi Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar.

Dia mengatakan, menurut riset Institut Teknologi Bandung (ITB) pengembangan jaringan 5G di Indonesia dapat memberikan kontribusi sekitar Rp 2.800 triliun atau setara dengan 9,5 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2021 hingga 2030.

“Bahkan lebih dari Rp 3.500 triliun atau setara dengan hampir 10 persen dari PDB Indonesia di 2035. Pengembang an 5G juga me nyimpan manfaat po ten sial bagi pertum buhan in vestasi bisnis di Indonesia di kisaran Rp 591 sampai dengan Rp 719 triliun pada 2035. Jadi, ruang pertumbuhan investasi sangat besar di sektor 5G,” kata Johnny.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Disdik Kota Ternate Minta Pihak Sekolah...

Ternate - Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate tegaskan sekolah-sekolah SD dan SMP segera masukkan laporan pertanggungjawaban dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan...

Iklan

error: Content is protected !!