Unkhair 2025–2030: Menuju Universitas Regional Berbasis Potensi Daerah

Bagikan :

TERPOPULER

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU...

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

BACA JUGA

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU Dalam Kota

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG, DPRD Ternate Bakal Panggil Instansi Terkait

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Unkhair di Persimpangan Sejarah

Universitas Khairun (Unkhair) kini berdiri di persimpangan sejarahnya. Dalam perjalanan panjang membangun Maluku Utara, kebutuhan akan sumber daya manusia unggul semakin mendesak. Tantangan-tantangan baru di bidang industri, kelautan, pertanian, dan pariwisata menuntut sebuah lompatan besar dalam pendidikan tinggi.

Periode 2025–2030 harus menjadi momentum perubahan itu: saatnya Unkhair naik kelas dari universitas lokal menjadi Universitas Regional berbasis kekuatan daerah. Ini bukan sekadar perubahan status, melainkan perubahan visi. Kita tidak lagi membangun pendidikan tinggi dengan cara menduplikasi institusi di setiap daerah, tetapi dengan mengonsolidasikan kekuatan yang sudah ada, yakni: Universitas Khairun (Unkhair) sebagai pusatnya.

Sebagai perguruan tinggi negeri pertama dan tertua di Maluku Utara, Unkhair memegang legitimasi historis, kapasitas akademik, dan posisi sosial untuk menjadi pusat pengembangan pendidikan tinggi di provinsi ini. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, arah pembangunan pendidikan di banyak kabupaten/kota berjalan sporadis, sering kali tanpa keterhubungan strategis dengan Unkhair.

Kini saatnya kita mengubah paradigma pembangunan pendidikan tinggi di Maluku Utara. Kita perlu sebuah visi besar untuk Unkhair 2025–2030: Menjadikan Unkhair sebagai Universitas Regional berbasis pengembangan potensi daerah.”

Membangun Model Pendidikan Tinggi Kolaboratif

Sebagai langkah strategis, perlu dikembangkan model pembangunan pendidikan tinggi berbasis kolaborasi seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara. Prinsip dasarnya sederhana namun berorientasi jangka panjang :

  • Universitas Khairun menjadi pusat mutu akademik regional;
  • Kabupaten/kota berperan sebagai mitra pengembangan berbasis potensi daerah;
  • Program studi dirancang sesuai kebutuhan lokal dan sektor unggulan;
  • Pendanaan didukung melalui sharing APBD, hibah nasional, serta kemitraan CSR industri.

Bayangkan jika semisal di Halmahera Selatan, dengan kekayaan laut dan mineralnya, Unkhair membuka Program Studi Perikanan yang unggul dan Teknik Pertambangan yang terintegrasi dengan kebutuhan industry nikel dan emas. Demikan halnya dengan di Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Di Morotai, dikembangkan Program Studi Pariwisata Bahari, dan di Kepulauan Sula serta Taliabu, dibuka Program Studi Budidaya Perairan.

Semua ini dijalankan dalam satu sistem akademik terstandarisasi, dengan kualitas nasional, tetapi berakar kuat di potensi lokal.

Inilah jawaban nyata terhadap pemerataan pendidikan tinggi dan penguatan sektor unggulan Maluku Utara.

Mengapa Konsolidasi, Bukan Proliferasi?

Sebagian mungkin bertanya: mengapa tidak saja membangun perguruan tinggi baru di setiap daerah?

Jawabannya jelas: pendirian perguruan tinggi baru memerlukan sumber daya luar biasa besar; infrastruktur, dosen berkualitas, kurikulum, sistem administrasi, akreditasi — yang tidak mudah dan tidak cepat dicapai. Sementara itu, risiko lahirnya institusi-institusi baru yang lemah, berbiaya tinggi, namun tanpa kualitas, sangat besar.

Akan lebih bijaksana jika kita memperkuat Unkhair, menaikkan kapasitasnya menjadi universitas regional berstandar nasional, dan menghadirkannya ke seluruh daerah melalui pembukaan cabang-cabang program studi yang relevan.

Ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga efektivitas dan keberlanjutan. Kita membangun satu rumah besar bersama, bukan pondok-pondok kecil yang rapuh.

Contoh Inspiratif dari Halmahera Tengah

Satu contoh inspiratif muncul dari Halmahera Tengah. Di bawah kepemimpinan Bupati Halmahera Tengah saat ini (Ikram Sangadji), pemerintah daerah mengambil langkah strategis dengan:

  • Menjalin kerja sama pendidikan dengan 11 perguruan tinggi di Maluku Utara, termasuk Universitas Khairun, dalam bentuk MoU untuk peningkatan kualitas SDM,
  • Memberikan beasiswa khusus untuk program S1 dan S2 bagi putra-putri Halmahera Tengah,
  • Mendorong program Magang Industri untuk mahasiswa di sektor pertambangan dan energi,
  • Mengalokasikan dana APBD untuk hibah riset terapan berbasis potensi lokal, seperti pertambangan berkelanjutan, perikanan, dan agrowisata.

Kebijakan ini menunjukkan bahwa kemitraan aktif daerah dengan perguruan tinggi adalah mungkin, bahkan sangat efektif untuk mempercepat penguatan kapasitas manusia dan mengaitkan langsung pendidikan dengan pembangunan daerah.

Langkah Halmahera Tengah bisa menjadi model bagi kabupaten/kota lain: tidak perlu membangun universitas baru, tetapi menghidupkan potensi daerah lewat penguatan Unkhair sebagai jembatannya.

Peran Sektor Pertambangan: Membangun Pendidikan dari Kekayaan Alam

Maluku Utara adalah tanah dengan kekayaan mineral yang luar biasa. Nikel, emas, dan bijih besi mengalir di perut bumi Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, dan pulau Obi.

Industri pertambangan nasional menjadikan wilayah ini sebagai salah satu episentrum baru pertumbuhan.

Sudah saatnya potensi ini diarahkan lebih strategis:

  • Melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR),
  • Melalui kemitraan pendidikan dan riset,
  • Melalui pembiayaan beasiswa dan pembangunan laboratorium,
  • Melalui program magang industri untuk mahasiswa Unkhair.

CSR sektor pertambangan tidak boleh lagi hanya berbentuk kegiatan seremonial dan sesaat. Ia harus menjadi investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia unggul Maluku Utara.

Dengan demikian, industri pertambangan tidak hanya mengambil manfaat dari tanah ini, tetapi juga ikut membesarkan generasi penerusnya.

Momentum Pemilihan Rektor 2025: Menyatukan Misi Besar

Momentum pemilihan Rektor Unkhair periode 2025–2030 menjadi salah satu momen paling strategis dalam perjalanan pendidikan tinggi di Maluku Utara. Lebih dari sekedar memilih pemimpin kampus, pemilihan adalah penentuan arah masa depan: apakah Unkhair mampu menjawab tantangan jaman dan mengambil peran lebih besar dalam pembangunan daerah.

Rektor ke depan diharapkan mampu mengemban misi besar menjadikan Unkhair sebagai universitas regional berbasis potensi lokal. Ini berarti:

  • Memperluas kehadiran Unkhair ke seluruh kabupaten/kota,
  • Membuka program studi berbasis kebutuhan daerah,
  • Membangun kemitraan strategis dengan pemerintah daerah dan dunia industri, serta
  • Mendorong peningkatan akreditasi nasional dan daya saing internasional.

Misi ini tidak sekedar wacana. Ia menuntut komitmen nyata, strategi berkelanjutan dan kerja-kerja inovatis dan terukur. Karena itu, setiap kandidat rektor harus datang membawa gagasan besar (visioner), mendorong transformasi dan keberanian besar untuk mewujudkannya.

Di tengah kebutuhan besar akan sumber daya manusia unggul dan inovasi daerah, Unkhair harus hadir sebagai motor perubahan. Maka, momentum pemilihan ini bukan sekadar memilih pimpinan kampus, melainkan pemimpin perubahan yang mampu menggerakan transformasi yang dibutuhkan Maluku Utara.

Menuju Masa Depan Maluku Utara

Pendidikan tinggi bukan hanya soal gedung, seremonial, dan ijazah. Ia adalah jembatan transformasi sosial, ekonomi, dan peradaban.

Jika kita ingin Maluku Utara bersaing dan berkontribusi nyata di tingkat nasional dan regional, kita harus berani mengambil satu langkah sederhana namun visioner: Bersatu memperkuat Universitas Khairun sebagai tumpuan utama pendidikan tinggi seluruh Maluku Utara.

Masa depan tidak bisa menunggu. Anak-anak Maluku Utara menanti keberanian dan kebijaksanaan kita hari ini. Unkhair harus lebih cerdas, lebih kuat, lebih luas dan lebih berdaya.

Mari kita bergerak bersama, membangun Unkhair 2025–2030 menjadi simbol kebanggaan, pusat kecemerlangan, dan jantung peradaban baru di bumi Moloku Kie Raha.

 

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis Ganja, Satu Tersangka...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi...

BERITA UTAMA

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor Universitas Khairun (Unkahir) Ternate pada periode 2025-2029, dengan memperoleh 53 suara. Melalui hasil...

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

REKOMENDASI

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU Dalam Kota

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG, DPRD Ternate Bakal Panggil Instansi Terkait

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Kabulog Ternate Tegaskan Para Mitra Agar...

Ternate - Kepala Cabang Bulog Ternate, Zadrach Evert Pattiwael, tegaskan kepada toko-toko atau mitra Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara (Malut), agar tak bermain...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

IKLAN

Unkhair 2025–2030: Menuju Universitas Regional Berbasis Potensi Daerah

Unkhair di Persimpangan Sejarah

Universitas Khairun (Unkhair) kini berdiri di persimpangan sejarahnya. Dalam perjalanan panjang membangun Maluku Utara, kebutuhan akan sumber daya manusia unggul semakin mendesak. Tantangan-tantangan baru di bidang industri, kelautan, pertanian, dan pariwisata menuntut sebuah lompatan besar dalam pendidikan tinggi.

Periode 2025–2030 harus menjadi momentum perubahan itu: saatnya Unkhair naik kelas dari universitas lokal menjadi Universitas Regional berbasis kekuatan daerah. Ini bukan sekadar perubahan status, melainkan perubahan visi. Kita tidak lagi membangun pendidikan tinggi dengan cara menduplikasi institusi di setiap daerah, tetapi dengan mengonsolidasikan kekuatan yang sudah ada, yakni: Universitas Khairun (Unkhair) sebagai pusatnya.

Sebagai perguruan tinggi negeri pertama dan tertua di Maluku Utara, Unkhair memegang legitimasi historis, kapasitas akademik, dan posisi sosial untuk menjadi pusat pengembangan pendidikan tinggi di provinsi ini. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, arah pembangunan pendidikan di banyak kabupaten/kota berjalan sporadis, sering kali tanpa keterhubungan strategis dengan Unkhair.

Kini saatnya kita mengubah paradigma pembangunan pendidikan tinggi di Maluku Utara. Kita perlu sebuah visi besar untuk Unkhair 2025–2030: Menjadikan Unkhair sebagai Universitas Regional berbasis pengembangan potensi daerah.”

Membangun Model Pendidikan Tinggi Kolaboratif

Sebagai langkah strategis, perlu dikembangkan model pembangunan pendidikan tinggi berbasis kolaborasi seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara. Prinsip dasarnya sederhana namun berorientasi jangka panjang :

  • Universitas Khairun menjadi pusat mutu akademik regional;
  • Kabupaten/kota berperan sebagai mitra pengembangan berbasis potensi daerah;
  • Program studi dirancang sesuai kebutuhan lokal dan sektor unggulan;
  • Pendanaan didukung melalui sharing APBD, hibah nasional, serta kemitraan CSR industri.

Bayangkan jika semisal di Halmahera Selatan, dengan kekayaan laut dan mineralnya, Unkhair membuka Program Studi Perikanan yang unggul dan Teknik Pertambangan yang terintegrasi dengan kebutuhan industry nikel dan emas. Demikan halnya dengan di Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Di Morotai, dikembangkan Program Studi Pariwisata Bahari, dan di Kepulauan Sula serta Taliabu, dibuka Program Studi Budidaya Perairan.

Semua ini dijalankan dalam satu sistem akademik terstandarisasi, dengan kualitas nasional, tetapi berakar kuat di potensi lokal.

Inilah jawaban nyata terhadap pemerataan pendidikan tinggi dan penguatan sektor unggulan Maluku Utara.

Mengapa Konsolidasi, Bukan Proliferasi?

Sebagian mungkin bertanya: mengapa tidak saja membangun perguruan tinggi baru di setiap daerah?

Jawabannya jelas: pendirian perguruan tinggi baru memerlukan sumber daya luar biasa besar; infrastruktur, dosen berkualitas, kurikulum, sistem administrasi, akreditasi — yang tidak mudah dan tidak cepat dicapai. Sementara itu, risiko lahirnya institusi-institusi baru yang lemah, berbiaya tinggi, namun tanpa kualitas, sangat besar.

Akan lebih bijaksana jika kita memperkuat Unkhair, menaikkan kapasitasnya menjadi universitas regional berstandar nasional, dan menghadirkannya ke seluruh daerah melalui pembukaan cabang-cabang program studi yang relevan.

Ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga efektivitas dan keberlanjutan. Kita membangun satu rumah besar bersama, bukan pondok-pondok kecil yang rapuh.

Contoh Inspiratif dari Halmahera Tengah

Satu contoh inspiratif muncul dari Halmahera Tengah. Di bawah kepemimpinan Bupati Halmahera Tengah saat ini (Ikram Sangadji), pemerintah daerah mengambil langkah strategis dengan:

  • Menjalin kerja sama pendidikan dengan 11 perguruan tinggi di Maluku Utara, termasuk Universitas Khairun, dalam bentuk MoU untuk peningkatan kualitas SDM,
  • Memberikan beasiswa khusus untuk program S1 dan S2 bagi putra-putri Halmahera Tengah,
  • Mendorong program Magang Industri untuk mahasiswa di sektor pertambangan dan energi,
  • Mengalokasikan dana APBD untuk hibah riset terapan berbasis potensi lokal, seperti pertambangan berkelanjutan, perikanan, dan agrowisata.

Kebijakan ini menunjukkan bahwa kemitraan aktif daerah dengan perguruan tinggi adalah mungkin, bahkan sangat efektif untuk mempercepat penguatan kapasitas manusia dan mengaitkan langsung pendidikan dengan pembangunan daerah.

Langkah Halmahera Tengah bisa menjadi model bagi kabupaten/kota lain: tidak perlu membangun universitas baru, tetapi menghidupkan potensi daerah lewat penguatan Unkhair sebagai jembatannya.

Peran Sektor Pertambangan: Membangun Pendidikan dari Kekayaan Alam

Maluku Utara adalah tanah dengan kekayaan mineral yang luar biasa. Nikel, emas, dan bijih besi mengalir di perut bumi Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, dan pulau Obi.

Industri pertambangan nasional menjadikan wilayah ini sebagai salah satu episentrum baru pertumbuhan.

Sudah saatnya potensi ini diarahkan lebih strategis:

  • Melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR),
  • Melalui kemitraan pendidikan dan riset,
  • Melalui pembiayaan beasiswa dan pembangunan laboratorium,
  • Melalui program magang industri untuk mahasiswa Unkhair.

CSR sektor pertambangan tidak boleh lagi hanya berbentuk kegiatan seremonial dan sesaat. Ia harus menjadi investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia unggul Maluku Utara.

Dengan demikian, industri pertambangan tidak hanya mengambil manfaat dari tanah ini, tetapi juga ikut membesarkan generasi penerusnya.

Momentum Pemilihan Rektor 2025: Menyatukan Misi Besar

Momentum pemilihan Rektor Unkhair periode 2025–2030 menjadi salah satu momen paling strategis dalam perjalanan pendidikan tinggi di Maluku Utara. Lebih dari sekedar memilih pemimpin kampus, pemilihan adalah penentuan arah masa depan: apakah Unkhair mampu menjawab tantangan jaman dan mengambil peran lebih besar dalam pembangunan daerah.

Rektor ke depan diharapkan mampu mengemban misi besar menjadikan Unkhair sebagai universitas regional berbasis potensi lokal. Ini berarti:

  • Memperluas kehadiran Unkhair ke seluruh kabupaten/kota,
  • Membuka program studi berbasis kebutuhan daerah,
  • Membangun kemitraan strategis dengan pemerintah daerah dan dunia industri, serta
  • Mendorong peningkatan akreditasi nasional dan daya saing internasional.

Misi ini tidak sekedar wacana. Ia menuntut komitmen nyata, strategi berkelanjutan dan kerja-kerja inovatis dan terukur. Karena itu, setiap kandidat rektor harus datang membawa gagasan besar (visioner), mendorong transformasi dan keberanian besar untuk mewujudkannya.

Di tengah kebutuhan besar akan sumber daya manusia unggul dan inovasi daerah, Unkhair harus hadir sebagai motor perubahan. Maka, momentum pemilihan ini bukan sekadar memilih pimpinan kampus, melainkan pemimpin perubahan yang mampu menggerakan transformasi yang dibutuhkan Maluku Utara.

Menuju Masa Depan Maluku Utara

Pendidikan tinggi bukan hanya soal gedung, seremonial, dan ijazah. Ia adalah jembatan transformasi sosial, ekonomi, dan peradaban.

Jika kita ingin Maluku Utara bersaing dan berkontribusi nyata di tingkat nasional dan regional, kita harus berani mengambil satu langkah sederhana namun visioner: Bersatu memperkuat Universitas Khairun sebagai tumpuan utama pendidikan tinggi seluruh Maluku Utara.

Masa depan tidak bisa menunggu. Anak-anak Maluku Utara menanti keberanian dan kebijaksanaan kita hari ini. Unkhair harus lebih cerdas, lebih kuat, lebih luas dan lebih berdaya.

Mari kita bergerak bersama, membangun Unkhair 2025–2030 menjadi simbol kebanggaan, pusat kecemerlangan, dan jantung peradaban baru di bumi Moloku Kie Raha.

 

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU...

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG,...

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Iklan

error: Content is protected !!