Labuha – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), terus melakukan Sidak di Pasar dan pertokoan, Senin (11/04/22). Sidak tersebut bertujuan memantau kestabilan harga dan stok bahan pokok, Barito (Bawang, Rica, Tomat) dan barang lainnya di Bulan Suci Ramadhan Tahun 2022.
Pantauan media ini, sidak dipimpin langsung oleh Bupati Halsel, Usman Sidik didampingi Sekda, Saiful Turuy, Kapolres AKBP. Herry Poerwanto dan sejumlah Kepala SKPD beserta sejumlh Anggota Satpol PP, turun langsung memantau harga barang di Pasar Labuha, Pertokoan di desa Labuha.
Dalam Sidak tersebut, Bupati Usman Sidik bertanya langsung kepada pedagang serta pemilik toko tentang harga bahan pokok di bulan Ramadhan ini, dan meminta agar pedagang tidak menaikan harga barang terlalu tinggi dari harga sebelumnya.
Selain itu, Ia juga meminta agar Pedagang tidak menjual barang yang sudah kadaluarsa kepada warga, sebab bisa membahayakan kesehatan.
“jangan jual lagi barang yang sudah kadaluarsa ya, nanti orang bisa keracunan,” tegasnya.
Ditanyai Bupati tentang harga barang di bulan suci ramadhan ini, sejumlah pedagang di pasar Labuha mangaku, ada jenis barang yang mengalami kenaikan harga seperti Tomat, akan tetapi tidak terlalu sinifikan, dan ada juga barang yang justru turun harga seperti rica Kariba dan rica Nona
“Iya ada yang naik harga tapi tidak terlalu tinggi, seperti tomat, biasa harganya Rp. 10.000 sampai 15.000 perkilo gram sebelum Ramadhan dan di bulan ramadhan ini naik Rp. 20. perkilo gram. tapi rica karibo dan rica nona itu turun harga, rica karibo sebelum puasa itu harga Rp. 80.000 di bulan puasa turun 60.000 perkilo gram, sedangkan rica nona dari Rp. 100.000 turun 80.000 perkilo gram di blan puasa ini.” ucap salah satu pedagang pasar Labuha saat ditanyai Bupati.
Ibu paruh baya itu juga menambahkan, kenaikan harga tomat diakibatkan kekurangan stok tomat sementara permintaannya melonjak di bulan ramadhan ini. “Stok dari petani di bacan kurang jadi dorng jual mahal ke torang pedagang, sementara stok dari luar yang biasa diambil dari manado juga sekarang kurang yang masuk ke bacan jadi harganya naik,” terangnya.
Kenaikan harga barang juga, didapati pada jenis barang seperti beras dan Minyak kelapa. Dimana Harga beras eceran yang biasa dijual Rp. 14.000 menjadi 15.000 perkilo gram. “Beras itu naik hanya Rp. 1.000 saja perkilo gram, tapi Minyak kelapa yang naik harga sekitar Rp 4.000 perkilo gram. ini karena Kita (Peadagang eceran) juga ambil dengan harga yang makin mahal di Toko yang menjadi langganan,” tutur pedagang lainnya di pasar Labuha.
Sementara itu pemilik Toko yang biasanya tempat pedagang di pasar Labuha membeli barang, Toko Eka, di desa Labuha, membenarkan bahwa harga barang berupa minyak kelapa bukan hanya naikharga tetapi juga sedikit mengalami kelangkaan.
“Iya sekarang ini minyak goreng Bimoli saja sudah susah dan kita hanya dapat minyak curah itupun harganya naik terus dari Rp. 200.000 lebih, naik 300.000 sampai sekarang 400.000 lebih, kita beli di manado,” ungkap pemilik Toko Eka yang disapa Pak Haji. (Fi)