Sampah Kita, Tanggung Jawab Kita: Menyelamatkan Ternate dari Krisis Perilaku

Bagikan :

TERPOPULER

Danpos Pelabuhan Ferry Ternate Berhasil Amankan...

Ternate - Polsek Kota Ternate Selatan terus melakukan kegiatan razia Minuman Keras (Miras) dengan sasaran di pelabuhan-pelabuhan penyebrangan. Dalam kegiatan rutin razia yang dilakukan, tepatnya...

BACA JUGA

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan Hilang Akhirnya Ditemukan

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama 6 Bulan

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Sekertaris Komisi II DPRD Kota Ternate Dukung Kebijakan Satpol-PP

Ternate - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), terkait dengan penertiban ruang publik yang diduga disalahgunakan, oleh oknum-oknum tertentu...

Danpos Pelabuhan Ferry Ternate Berhasil Amankan Puluhan Kantong Miras di KMP Ferry Tuna

Ternate - Polsek Kota Ternate Selatan terus melakukan kegiatan razia Minuman Keras (Miras) dengan sasaran di pelabuhan-pelabuhan penyebrangan. Dalam kegiatan rutin razia yang dilakukan, tepatnya...

Kita dan terutama Kota Ternate seolah tak pernah benar-benar lepas dari persoalan sampah. Masalah ini datang berulang, mengendap, dan terus menumpu bukan hanya secara fisik di sudut-sudut kota, tetapi juga dalam kesadaran kolektif kita yang tak kunjung berubah. Di selokan, di pantai, di pasar, bahkan di depan rumah sendiri, sampah telah menjadi pemandangan yang biasa.

Yang paling mencolok adalah dominasi sampah plastik. Ringan, tapi menjajah hampir seluruh ruang hidup kita, dari kantong kresek belanja, bungkus makanan, hingga botol air mineral. Ironisnya, bahkan sampah organik pun kini hampir selalu dibungkus dalam kantong plastik sebelum dibuang. Akibatnya, limbah yang sejatinya dapat terurai justru menjadi bagian dari tumpukan sampah anorganik yang mencemari lingkungan.

Persoalan ini bukan semata soal kurangnya armada pengangkut atau buruknya kondisi TPA Buku Deru-Deru. Akar masalahnya jauh lebih dalam: krisis kesadaran dan kebiasaan kita sendiri. Kita terbiasa membuang tanpa memilah, dan terlalu sering menganggap bahwa urusan sampah sepenuhnya adalah tanggung jawab pemerintah.

Padahal, upaya mitigasi tak cukup jika hanya mengandalkan kecanggihan teknologi atau kebijakan yang parsial. Yang lebih mendasar dan mendesak adalah membangun kesadaran kolektif, serta mentransformasi cara pandang kita terhadap alam dan lingkungan.

Namun, kesadaran masyarakat saja tidak cukup. Manajemen petugas kebersihan juga perlu dibenahi secara serius. Mereka adalah garda terdepan dalam pengelolaan sampah, tetapi kerap bekerja tanpa perlindungan memadai, alat kerja yang layak, atau pelatihan teknis yang memadai. Pemerintah kota harus memberi perhatian pada kesehatan mereka, kelengkapan instrumen kerja, dan memastikan adanya etika serta standar operasional yang profesional.

Kondisi makin rumit karena banyak kelurahan di Ternate tidak memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS) akibat keterbatasan ruang. Di sisi lain, keterlambatan petugas pengangkut dalam mengosongkan TPS yang tersedia sering menimbulkan penumpukan dan bau tak sedap. Akibatnya, warga kadang membongkar TPS secara sepihak, dan tak jarang menjadikan ruas-ruas jembatan sebagai lokasi pembuangan alternatif—terutama untuk sampah plastik. Praktik ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mencoreng wajah kota.

Solusi jangka panjang harus dimulai dari pendidikan lingkungan. Ini harus ditanamkan sejak dini di rumah sebagai sekolah pertama, dan di sekolah sebagai bagian integral dari kurikulum formal. Anak-anak perlu diajarkan bahwa membuang sampah sembarangan bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi tindakan yang merusak masa depan mereka sendiri.

Namun pendidikan saja tak cukup. Diperlukan keteladanan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Membawa botol minum sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah dan mendaur ulang sampah, semua ini harus menjadi kebiasaan baru, budaya baru, yang tumbuh dari kesadaran, bukan keterpaksaan.

Wali Kota boleh menambah ekskavator dan truk sampah, tetapi tanpa perubahan pola pikir masyarakat dan tanpa pembenahan sistem kerja petugas lapangan, kota ini akan tetap bergelut dengan sampah.

Ternate tidak butuh banyak teori. Yang dibutuhkan adalah kesadaran, keteladanan, dan aksi nyata. Karena kota ini milik kita semua dan kebersihannya adalah cermin dari siapa kita. Sebagai wajah warga kota Ternate dan masyarakat Maluku Utara pada umunya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

SAAT INI

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan Hilang Akhirnya Ditemukan

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan,...

BERITA UTAMA

Inovasi Berbagai Program Lingkungan dan Sosial,...

Jakarta - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan nikel terintegrasi berkelanjutan, mendapat penghargaan The Best Corporate Social Responsibility Award...

Pemuda Sango Minta Transparansi Anggaran DPPK

Ternate - Forum Aliansi Pemuda Kelurahan Sango (APES) gelar aksi di depan kantor lurah Sango, Kecamatan Kota Ternate Utara, Senin (21/04). Aksi yang digelar bertujuan...

Kohati HMI Cabang Ternate Kecam Tindakan...

Ternate - Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate, terhadap seorang perempuan paruh baya di pelabuhan penyebrangan...

REKOMENDASI

Danpos Pelabuhan Ferry Ternate Berhasil Amankan Puluhan Kantong Miras di KMP Ferry Tuna

Ternate - Polsek Kota Ternate Selatan terus melakukan kegiatan razia Minuman Keras (Miras) dengan sasaran di pelabuhan-pelabuhan penyebrangan. Dalam kegiatan rutin razia yang dilakukan, tepatnya...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama 6 Bulan

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Sekertaris Komisi II DPRD Kota Ternate Dukung Kebijakan Satpol-PP

Ternate - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), terkait dengan penertiban ruang publik yang diduga disalahgunakan, oleh oknum-oknum tertentu...

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan Hilang Akhirnya Ditemukan

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan...

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Sekertaris Komisi II DPRD Kota Ternate...

Ternate - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), terkait dengan penertiban ruang publik yang diduga disalahgunakan, oleh oknum-oknum tertentu...

LMND Malut Desak Kemensos Tinjau Kembali...

Sofifi - Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Maluku Utara nilai Program Sekolah Rakyat tahun 2025 yang di gagas Kementerian Sosial (Kemensos)...

IKLAN

Sampah Kita, Tanggung Jawab Kita: Menyelamatkan Ternate dari Krisis Perilaku

Kita dan terutama Kota Ternate seolah tak pernah benar-benar lepas dari persoalan sampah. Masalah ini datang berulang, mengendap, dan terus menumpu bukan hanya secara fisik di sudut-sudut kota, tetapi juga dalam kesadaran kolektif kita yang tak kunjung berubah. Di selokan, di pantai, di pasar, bahkan di depan rumah sendiri, sampah telah menjadi pemandangan yang biasa.

Yang paling mencolok adalah dominasi sampah plastik. Ringan, tapi menjajah hampir seluruh ruang hidup kita, dari kantong kresek belanja, bungkus makanan, hingga botol air mineral. Ironisnya, bahkan sampah organik pun kini hampir selalu dibungkus dalam kantong plastik sebelum dibuang. Akibatnya, limbah yang sejatinya dapat terurai justru menjadi bagian dari tumpukan sampah anorganik yang mencemari lingkungan.

Persoalan ini bukan semata soal kurangnya armada pengangkut atau buruknya kondisi TPA Buku Deru-Deru. Akar masalahnya jauh lebih dalam: krisis kesadaran dan kebiasaan kita sendiri. Kita terbiasa membuang tanpa memilah, dan terlalu sering menganggap bahwa urusan sampah sepenuhnya adalah tanggung jawab pemerintah.

Padahal, upaya mitigasi tak cukup jika hanya mengandalkan kecanggihan teknologi atau kebijakan yang parsial. Yang lebih mendasar dan mendesak adalah membangun kesadaran kolektif, serta mentransformasi cara pandang kita terhadap alam dan lingkungan.

Namun, kesadaran masyarakat saja tidak cukup. Manajemen petugas kebersihan juga perlu dibenahi secara serius. Mereka adalah garda terdepan dalam pengelolaan sampah, tetapi kerap bekerja tanpa perlindungan memadai, alat kerja yang layak, atau pelatihan teknis yang memadai. Pemerintah kota harus memberi perhatian pada kesehatan mereka, kelengkapan instrumen kerja, dan memastikan adanya etika serta standar operasional yang profesional.

Kondisi makin rumit karena banyak kelurahan di Ternate tidak memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS) akibat keterbatasan ruang. Di sisi lain, keterlambatan petugas pengangkut dalam mengosongkan TPS yang tersedia sering menimbulkan penumpukan dan bau tak sedap. Akibatnya, warga kadang membongkar TPS secara sepihak, dan tak jarang menjadikan ruas-ruas jembatan sebagai lokasi pembuangan alternatif—terutama untuk sampah plastik. Praktik ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mencoreng wajah kota.

Solusi jangka panjang harus dimulai dari pendidikan lingkungan. Ini harus ditanamkan sejak dini di rumah sebagai sekolah pertama, dan di sekolah sebagai bagian integral dari kurikulum formal. Anak-anak perlu diajarkan bahwa membuang sampah sembarangan bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi tindakan yang merusak masa depan mereka sendiri.

Namun pendidikan saja tak cukup. Diperlukan keteladanan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Membawa botol minum sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah dan mendaur ulang sampah, semua ini harus menjadi kebiasaan baru, budaya baru, yang tumbuh dari kesadaran, bukan keterpaksaan.

Wali Kota boleh menambah ekskavator dan truk sampah, tetapi tanpa perubahan pola pikir masyarakat dan tanpa pembenahan sistem kerja petugas lapangan, kota ini akan tetap bergelut dengan sampah.

Ternate tidak butuh banyak teori. Yang dibutuhkan adalah kesadaran, keteladanan, dan aksi nyata. Karena kota ini milik kita semua dan kebersihannya adalah cermin dari siapa kita. Sebagai wajah warga kota Ternate dan masyarakat Maluku Utara pada umunya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan...

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

Sekertaris Komisi II DPRD Kota Ternate...

Ternate - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), terkait dengan penertiban ruang publik yang diduga disalahgunakan, oleh oknum-oknum tertentu...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Danpos Pelabuhan Ferry Ternate Berhasil Amankan...

Ternate - Polsek Kota Ternate Selatan terus melakukan kegiatan razia Minuman Keras (Miras) dengan sasaran di pelabuhan-pelabuhan penyebrangan. Dalam kegiatan rutin razia yang dilakukan, tepatnya...

Iklan

error: Content is protected !!