Labuha – Pemasangan pipa air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kayoa, dikeluhkan warga pasalnya pipa air bersih milik PDAM tersebut melintas di areal perkebunan warga, namun pemasangannya tidak ditanam kedalam tanah melainkan di timbun di kulit tanah.
Salah satu warga pemilik lahan yang enggan dipublis namanya kepada media ini, Rabu (17/4), menyampaikan bahwa pemasangan pipa air bersih ini sangat merugikan pihaknya, sebab pemasangan pipa air bersih ini tidak di tanam akan tetapi hanya diletakkan diatas permukaan tanah dan kemudian ditimbun, sehingga ini dapat merusak lahan perkebunan kami dan mengakibatkan tanaman sekitar pun mati.
“Olehnya itu selaku pemilik lahan kami meminta agar pihak PDAM Kayoa, segera memperbaiki posisi pemasangan pipa tersebut, minimal ditanam kedalam tanah sehingga ini tidak merusak lahan dan serta menggangu tanaman kami,” pungkasnya.
Ia menambahkan, pemasangan pipa tersebut tentu punya anggaran yang cukup besar, dimana anggaran tersebut bersumber dari pemerintah, jadi pekerjaan pun harus sesuai dengan SOP.
“Jangan kerja asal kerja hingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat,” tukas dia
Sementara Kepala PDAM Kayoa, Iswan Garwan, saat dikonfirmasi awak media, mengaku bahwa saat pekerjaan pemasangan pipa tersebut, pihaknya sudah meminta ijin kepada pemilik lahan dan telah di ijinkan, bahkan pemilik lahan pun meminta bayaran dan telah dilakukan pembayaran sebagian.
“Kami sudah meminta ijin dan sudah di ijinkan oleh pemilik lahan dengan alasan demi kepentingan orang banyak, bahkan lahan yang terpakai tersebut pun dibayar jadi ini sudah tidak ada masalah soal lahan,” bebernya.
Lanjut Iswan, terkait dengan sistem pemasangan pipa memang harus ditanam, namun ini tidak bisa dilakukan karena lahan yang dilintasi pipa tersebut berbatu.
“Sehingga tidak bisa melakukan penggalian, meski kami sudah berupaya, bahkan sudah menggunakan eksavator.” terangnya