Halsel – Kepala Seksi Pendidikan Islam, Saleh Alhaddad, berkomitmen untuk memajukan berbagai program yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya pasca dirinya dilantik sebagi kasipendis di Kementrian agama Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).
Mantan Bendahara Madrasah Aliah Negeri satu (MAN 1) Halsel itu, saat dikonfirmasi melalui telfon genggamnya, Rabu (18/10) menyampaikan, program pertama yang nantinya dilakukan itu, fokus pemetaan kelembagaan, dan peningkatan mutu kelembagaan, baik dari sisi pemetaan kurikulum, pemetaan sarana prasarana, maupun pemetaan mutu siswa.
Karena menurutnya, semua program itu, telah di canangkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Maluku Utara (Kakanwil Kemenag Malut), karena itu kita ambil garis besarnya untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Maka dengan kehadirannya di Pendis kata Saleh, dirinya melihat Masalahnya lumayan banyak, seperti pondok pesantren, dari sistem emis, maupun sarana dan prasarana dan lain sebagainya, itu tidak tercover dalam sistem, begitu juga di madrasah dan sebagainya, hal ini di karenakan sistem informasi IT itu banyak yang rancu, seperti halnya ‘Emis tidak konek dengan simsatral, emis tidak konek dengan simpatika’.
Hal Ini menandakan bahwa kata Kasipendis, penataan kelembagaan Madrasah itu masih amburadul, karena belum terkoneksi satu sama lain. Maka tugasnya yang pertama itu adalah menjalankan dua program, program yang pertama, pemetaan kelembagaan yang harus di sempurnakan dari sistem nya, mulai sistem yang satu ke sistem yang lain seperti, emis, simsatras, PMP, BKBK, baru menata kurikulumnya.
Karena lanjut Saleh, hampir sebagian Madrasah masih memakai kurikulum K13, KTSP, kurikulum Merdeka. Kata Dia, sekarang sesuai dengan peraturan menteri agama 347, itu seluruh madrasah harus menggunakan kurikulum merdeka.
“Tapi saat ini kita jangan dulu bicara kurikulum, kita bicara dulu pemetaan kelembagaannya, sehingga kita tahu di Madrasah itu siswa berapa Banyak, guru berapa Banyak, sarana prasarannya sudah siap atau belum, baru kita bicara bagaimana peningkatan mutu,” ujarnya
Lanjutnya, Kalau selama penataan kelembagaannya belum selesai, maka belum bisa bicara mutu kelembagaan madrasah, karena itu, dengan segala keterbatasan, maka fokus dan tujuan utama adalah penataan Madrasah, baik itu swasta maupun negeri, setelah pemetaan selesai baru masuk pada program inti, yang di canangkan oleh Kakanwil melalui Kabid Pendis, yakni peningkatkan mutu Madrasah melalui literasi bahasa, agama dan Madrasah mengaji.
“Kerena itu, Saya berharap seluruh kepala-kepala madrasah dan seluruh stakeholder yang ada di bawah naungan Pendis untuk bekerja sama meningkatkan pendidikan agama dan keagamaan itu lebih baik dari yang sebelumnya,” harapnya.