Ternate – Dinas Ketahanan Pangan (Disketpang) Provinsi Maluku Utara (Malut), menggelar Rapat Koordinasi (Rakoor) untuk perencanaan Tahun Anggaran (T.A) 2024 dilingkup ketahanan pangan Malut, bertempat di lantai tiga Balai Room Boulivard Hotel Kota Ternate, Senin (3/4).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Malut, Dhani Tjan, saat dikonfirmasi awak media usai memberikan materi pada Rakoor tersebut, menyampaikan bahwa pihaknya hari ini melaksanakan rapat koordinasi perencanaan, guna membahas hal-hal tehnis dalam penanganan pangan di wilayah Malut pada tahun anggaran 2024 nantinya.
Rakoor ini, kata Dhani, dibuka langsung oleh Staf Ahli Gubernur bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Ir. Buhari Hamzah, selaku yang mewakili Gubernur Malut KH. Abdul Gani Kasuba, Lc, dan peserta Rakoor yakni perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan sepuluh Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara.
“Dalam sesi pembukaan tadi kami telah melakukan pemaparan materi serta diskusi terkait dengan ketahanan pangan, dimana materinya dipaparkan langsung oleh narasumber dari Dinas Pertanian Malut, Bapedda Malut, dan Dinas Ketahanan Pangan Malut itu sendiri,” ujar Dhani.
Setelah itu kata Dhani, ada des atau panel untuk membahas secara tehnis program kegiatan tahun 2024, dan ini akan dibagi per bidang yakni bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, bidang Ketersediaan dan Kerawanan pangan, bidang Konsumsi dan Keamanan pangan, serta satu des lagi dari Balai Pengawasan keamanan dan mutu pangan.
Bidang-bidang tersebut akan bersama dengan pejabat fungsional perencana dari dinas, akan duduk bersama dengan dinas ketahanan pangan Kabupaten/Kota, untuk membahas dan serta mensinkronkan program kegiatan tahun 2024.
“Jadi Rakoor ini dilaksanakan dalam rangka untuk sinergitas serta mensinkronkan program kegiatan, antara Disketpang Provinsi dan Disketpang Kabupaten Kota se-Provinsi Malut,” terangnya.
Dalam kesempatan itu Dhani, juga menjelaskan terkait dengan kesiapan stok pangan di wilayah Malut, selama bulan ramadhan 1444 H/2023 M, dimana sesuai dengan hasil monitoring pihaknya di pasar higenis, pasar Bastion dan disejumlah distributor bahan pangan pada hari ke-tiga puasa. Dan hasilnya sesuai dengan keterangan para pedagang serta distributor bahwa stok yang mereka miliki saat ini, masih mampu melayani kebutuhan masyarakat Malut selama bulan ramadhan tahun ini.
Selain Kota Ternate, di 9 Kabupaten/Kota lainnya pun pihaknya terus membangun koordinasi, dan hasilnya sama untuk persiapan stok pangan selama ramadhan masih pada posisi aman,” ungkapnya.
“Olehnya itu pihaknya akan terus membangun koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti, pedagang pasar, distributor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota se-Provinsi Malut, serta Bulog Ternate maupun Halut, agar bersama-sama menjaga kestabilan stok pangan selama bulan ramadhan.
Hal ini dilakukan agar tidak mempengaruhi stabilitas harga pangan selama bulan ramadhan, yang akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun akibat dari kekurangan stok pangan, dan harga melonjak tinggi,” tutupnya.