Pulau Morotai — Ketua DPR RI Puan Maharani akhirnya melakukan kunjungan kerja ke Pulau Morotai, Maluku Utara pada Selasa (8/2/2022), dalam rangka menandatangani prasasti dan meresmkan patung Ir Soekarno yang di bangun Pemkab Morotai sebagai icon Pendidikan dan Pariwisata Sejarah di pulau bekas perang dunia II itu dan Ia mengingat Jasmerah.
“Morotai adalah pulau paling ujung di Indonesia Timur, untuk mencapai pulau ini butuh waktu cukup lama, kalau bandingkan ke luar negeri kita sudah di negara lain, tapi ternyata masih di Indonesia,” ucap Puan Maharani saat mengawali sambutanya.
Puan mengatakan, sudah disampaikan oleh Bupati bahwa tahun 1957 kakek saya Bung Karno, Proklamator kita ada disini. Saya membayangkan kira-kira Tahun 1957 Morotai seperti apa ya, karena saat saya tiba ya inilah Morotai, masih sepi dan rumah penduduknya ternyata masih berjarak dari Desa satu ke Desa lain.
Orang nomor satu di DPR RI kemudian mengisahkan, ibu Mega saat menjadi Wapres datang ke Morotai Tahun 2000. Panjang jarak dari Tahun 1957 ke Tahun 2000 baru kemudian saat ini 2022 cucunya datang ke Morotai. Tentu saja, perjalanan panjang ini bukan tanpa sejarah, pasti ada sejarah yang memanggil.
“Gak mungkin satu keluarga tiga generasi ini mulai dari Presiden, Wakil Presiden dan sekarang ketua DPR-RI bisa tiba disini di Pulau Morotai,” ucapnya.
Untuk itu, putri mantan Presiden menegaskan, bahwa Morotai bukan hanya sesuatu yang penting bagi keluarga B¹ung Karno, tetapi juga penting untuk Indonesia.
“Indonesia itu bukan cuman Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, tapi Indonesia ada juga Papua, Maluku dan ada Morotai,” tegasnya kembali.
Anak mantan ketua MPR RI kemudian bercerita, untuk mengelilingi seluruh Indonesia dari 17 ribu pulau, dari mulai dirinya ikut ibu Megawati sebagai ketua umum PDIP, sebagai Wapres, sampai sebagai Presiden, dirinya telah ikut kemana-mana mengelilingi Indonesia. Bahkan sampai saat ini dirinya jadi ketua DPR RI, ternyata masih ada pulau Morotai yang belum dikunjunginya, dan baru hari ini. Itu menunjukkan betapa luas dan besarnya Indonesia.
“Saya kemudian membayangkan, ngapain bung Karno pada saat itu ke Morotai. Kita bandingkan kondisi dan transportasi pada saat itu. Terlepas dari dinamika politik, saya berpikir ya itulah kecintaan Bung Karno terhadap Indonesia. Jauh-jauh didatangi sampai Papua dan ke Morotai,” ungkapnya.
Setelah sekian tahun, terang Puan, dari periode Bung Karno, ibu Mega dan sekarang saya sebagai ketua DPR RI, baru ada Patung Bung Karno di Pulau Morotai ini.
“Saya berterima kasih kepada Bupati dan semua yang bergotong-royong, mempunyai inisiatif Jasmerah (jangan sekali-kali melupakan sejarah), bahwa beliau lah yang meresmikan SMP pada saat itu,” ujarnya mengingatkan.
Lanjutn Politisi PDIP, itu artinya Bung Karno adalah funding father Pendidikan, kare pendidikan akan menjadi tulang punggung serta kebanggaan dan harga diri suatu wilayah bahwa anak-anak itu berpendidikan. Menurutnya, Kalau sekarang Presiden resmikan yang besar-besar, tapi ini hanya SMP Soekarno rela datang ke Morotai meresmikan.
“Alhamdulillah Patung ini bisa dibangun di tempat Studi Sport Center dimana letak SMP yang diresmikan bung Karno pada saat itu, dan saya lihat berada di jalan utama. Artinya orang yang ada di Morotai pasti melewati jalan ini dan bisa melihat patungnya, dan kita berpikir positif bahwa founding father Proklamator yang memerdekakan bangsa pernah datang ke sini pada waktu itu, dan jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah,” harapnya.
Bahkan Ketua DPR RI menginginkan, agar komitmen kebangsaan itu harus tetap dijaga oleh setiap anak bangsa dan kemajuan Indonesia harus turut dirasakan masyarakat di Morotai. Dikatakan pula, manfaat pembangunan yang dirasakan anak-anak Jawa harus turut dirasakan oleh anak-anak Morotai.
“Setelah adanya monumen Sukarno di Morotai, tentu bukan hanya saya meresmikan tetapi, bagaimana menjaga kelangsungan Patung ini secara terus menerus, dari generasi ke generasi. Artinya juga, kalau sudah ada pengganti atau PLT Bupati harus bisa menjaga dan merawat patung ini sebagai aset Pulau Morotai,” harapnya.
“Maksud saya, siapapun kepala daerahnya, dari manapun asal partainya, harus bisa menjaga dan merawat patung ini. Bung Karno itu Proklamator jadi kita tidak usah membeda -bedakan. Sejarah ya sejarah, jangan pernah kita lupakan. Sebagai anak bangsa harus tetap sama-sama menjaganya. Setiap Negara itu punya founding father dan Sejarah itu tidak bisa di hapus. Untuk itu, kita sebagai anak bangsa dan sebagai elemen bangsa, ya kita sama-sama menghargai dan menjaga Sejarah beserta Pahlawan Pahlawannya,” tutup Ketua DPR RI Puan Maharani, soal Patung Ir Soekarno di Morotai. (Lilo*).