AMMUK-Jakarta Minta KPK Periksa Wali kota Ternate Dalam Kasus Hoarnas Tahun 2018

Bagikan :

TERPOPULER

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

BACA JUGA

Pemerintah Kelurahan Akehuda Jaring Ratusan Pasangan Bukan Suami Isteri di Indekos

Ternate - Pemerintah Kelurahan Akehuda merilis, sebanyak 120 orang bukan pasangan suami-istri (Pasutri) terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) di indekos. Razia pekat itu sendiri merupakan...

Jakarta – Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (AMMUK-JAKARTA) gelar aksi, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan keterlibatan Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman dalam kasus korupsi anggaran Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada tahun 2018 senilai Rp 2,8 miliar. Aksi yang di gelar di depan KPK itu dengan membawa spanduk dan corong (pengeras suara). Jumat (22/12).

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Ubay Daga menyampaikan, dengan adanya OTT terhadap Gubernur Maluku Utara AGK, pihaknya merasa yakin kalau KPK mulai menunjukkan taji/keberanianya dalam penegakan korupsi.

“Maka kami harap KPK membuka lagi kasus Haornas dengan menelusuri dugaan keterlibatan Wali Kota, karena di saat kegiatan itu berjalan, posisi Wali Kota Ternate sangat penting,” ucapnya.

Dikatakan Ubay, jika KPK membuka kembali kasus Haornas, maka akan ditemukan indikasi keterlibatan Wali Kota Ternate. Karena kami yakin dengan proses hukum yang dilakukan Kejari Ternate, yang hanya menjerat dua orang yakni Sukarjan Hirto, Sekretaris Panitia dan Direktur PT Nakaya Komunikasi, Yulyanty Chasslam. Dan kedua pelaku itu sudah menjalani hukuman setelah divonis hakim Pengadilan Negeri Ternate beberapa waktu lalu.

“Kami minta KPK untuk sesegera mungkin memanggil dan memeriksa M. Tauhid Soleman karena ulahnya diduga merugikan keuangan negara. Jujur saja, kami bingung dalam melihat perkembangan kasus korupsi anggaran Haornas ini. Karena hanya Sekretaris Panitia saja yang ditetapkan tersangka, sedangkan ketua panitianya tidak. Maka kami minta dengan hormat terhadap KPK untuk membuka lagi kasus Haornas, supaya ada efek jera,” harapnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Dua Hari Lagi Pelaksanaan CSS XXIII AKOPSI 2025, Walikota...

Ternate - Walikota Ternate M. Tauhid Soleman perintahkan semua instansi pelaksana teknis...

BERITA UTAMA

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun...

Ternate - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, Wanita Selam Indonesia (WASI) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Upacara Bawah Laut...

Satpas Polres Ternate Siap Layani Urus...

Ternate - Dalam rangka memberikan legalitas berkendara kepada masyarakat, Unit Regident Satpas Polres Ternate kembali melaksanakan pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Jumat,...

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas AKP Umar Kombong, S.H., mengumumkan bahwa Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres...

REKOMENDASI

Pemerintah Kelurahan Akehuda Jaring Ratusan Pasangan Bukan Suami Isteri di Indekos

Ternate - Pemerintah Kelurahan Akehuda merilis, sebanyak 120 orang bukan pasangan suami-istri (Pasutri) terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) di indekos. Razia pekat itu sendiri merupakan...

Kabulog Ternate Tegaskan Para Mitra Agar...

Ternate - Kepala Cabang Bulog Ternate, Zadrach Evert Pattiwael, tegaskan kepada toko-toko atau mitra Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara (Malut), agar tak bermain...

Besaran Retribusi PKL di Pasar Higenis...

Ternate - Berdasarkan Perwali Kota Ternate Nomor 17, tahun 2008, Petugas pasar Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Pasar Kota Ternate, melakukan penarikan retribusi terhadap...

Jokowi: Harga Pertamax-Pertalite Bisa Naik karena...

Jakarta - Presiden Jokowi menyebut ada kemungkinan harga bahan bakar (BBM) akan mengalami kenaikan imbas perang Israel-Hamas. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Rakernas Projo di Indonesia Arena,...

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

IKLAN

AMMUK-Jakarta Minta KPK Periksa Wali kota Ternate Dalam Kasus Hoarnas Tahun 2018

Jakarta – Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (AMMUK-JAKARTA) gelar aksi, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan keterlibatan Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman dalam kasus korupsi anggaran Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada tahun 2018 senilai Rp 2,8 miliar. Aksi yang di gelar di depan KPK itu dengan membawa spanduk dan corong (pengeras suara). Jumat (22/12).

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Ubay Daga menyampaikan, dengan adanya OTT terhadap Gubernur Maluku Utara AGK, pihaknya merasa yakin kalau KPK mulai menunjukkan taji/keberanianya dalam penegakan korupsi.

“Maka kami harap KPK membuka lagi kasus Haornas dengan menelusuri dugaan keterlibatan Wali Kota, karena di saat kegiatan itu berjalan, posisi Wali Kota Ternate sangat penting,” ucapnya.

Dikatakan Ubay, jika KPK membuka kembali kasus Haornas, maka akan ditemukan indikasi keterlibatan Wali Kota Ternate. Karena kami yakin dengan proses hukum yang dilakukan Kejari Ternate, yang hanya menjerat dua orang yakni Sukarjan Hirto, Sekretaris Panitia dan Direktur PT Nakaya Komunikasi, Yulyanty Chasslam. Dan kedua pelaku itu sudah menjalani hukuman setelah divonis hakim Pengadilan Negeri Ternate beberapa waktu lalu.

“Kami minta KPK untuk sesegera mungkin memanggil dan memeriksa M. Tauhid Soleman karena ulahnya diduga merugikan keuangan negara. Jujur saja, kami bingung dalam melihat perkembangan kasus korupsi anggaran Haornas ini. Karena hanya Sekretaris Panitia saja yang ditetapkan tersangka, sedangkan ketua panitianya tidak. Maka kami minta dengan hormat terhadap KPK untuk membuka lagi kasus Haornas, supaya ada efek jera,” harapnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Pemerintah Kelurahan Akehuda Jaring Ratusan Pasangan...

Ternate - Pemerintah Kelurahan Akehuda merilis, sebanyak 120 orang bukan pasangan suami-istri (Pasutri) terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) di indekos. Razia pekat itu sendiri merupakan...

Iklan

error: Content is protected !!
Too Many Requests