16 Tahun Tambatan Perahu Desa Ngokomalako Rusak, Warga ke Bupati; Apakah Kami bukan Masyarakat Halsel?

Bagikan :

TERPOPULER

MAKAYOA & Pulau-Pulau Ingatan

Di antara gelombang yang tak henti memukul karang, di senyap subuh saat perahu-perahu kecil bertolak dari pantai, tersimpan cerita-cerita yang mulai pudar. Cerita tentang seorang...

BACA JUGA

MAKAYOA & Pulau-Pulau Ingatan

Di antara gelombang yang tak henti memukul karang, di senyap subuh saat perahu-perahu kecil bertolak dari pantai, tersimpan cerita-cerita yang mulai pudar. Cerita tentang seorang...

Labuha – Lagi di desa Ngokomalako, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, bangunan milik Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, yakni Tambatan Perahu yang sudah kurang lebih 16 tahun lamanya rusak total dan tersisa hanya tiang-tiangnya terbiarkan begitu saja. Tambatan Perahu dengan panjang 115 meter itu dibangun sejak masa kepemimpinan Bupati Muhammad Kasuba.

Informasi yang di himpun awak media imalut.com, pembangunan Tambatan Perahu tersebut bersumber dari anggaran pendapatan belanja Daerah (APBD) Tahun 2005 yang melekat pada Dinas Perhubungan.

Sayangnya, tambatan Perahu yang sempat menjadi kebanggan warga desa Ngokomalako dan baru dinikmati kurang lebih dua tahun itu rusak akibat cuaca extrem. Lantainya yang hanya menggunakan kayu seluruhnya terlepas akibat digulung ombak dan hanya menyisahkan tiang-tiangnya yang berdiri tegak hingga kini.

Jika dihitung sejak tambatan Perahu itu rusak total, maka sudah kurang lebih 16 tahun bangunan milik pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan itu terbiarkan begitu saja.

Bisa dibayangkan, sudah tiga kali pergantian Bupati dan Wakil Bupati, tambatan Perahu yang tersisa hanya rangkanya itu nyaris tak ada tindakan dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk merenovasi atau membangun kembali infrastrutur yang sebetulnya menjadi kebutuhan warga desa Ngokomalako tersebut.

[the_ad id=”3193″]

Anto, warga desa Ngokomalako, kepada media ini Rabu (12/4), mengungkapkan rasa kekesalannya. Menurut Anto, sejak periode Muhamad Kasuba hingga Usman Sidik saat ini, masarakat ngokomalako seakan di anak tirikan oleh Pemkab Halmahera Selatan.

“Apakah kami ini bukan masyarakat Halsel.?. Sehingga jembatan kami sampai sejauh ini belum juga di perbaiki,” keluhnya dengan nada kesal sembari meminta kepada Bupati Halsel agar memiliki peduli.

Anto bilang, dirinya secara pribadi dan warga masyarakat desa Ngokomalako pada umumnya berharap kepada Bupati Usman Sidik untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah tambatan Perahu dimaksud.

 

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor Unkhair Ternate Periode...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor...

BERITA UTAMA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan...

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

REKOMENDASI

MAKAYOA & Pulau-Pulau Ingatan

Di antara gelombang yang tak henti memukul karang, di senyap subuh saat perahu-perahu kecil bertolak dari pantai, tersimpan cerita-cerita yang mulai pudar. Cerita tentang seorang...

Ombudsman Maluku Utara Terima Ratusan Laporan...

Ternate - Ombudsman Perwakilan Maluku Utara (Malut) menerima 170 laporan sepanjang Januari 2025 s/d Mei 2025. Ada dua kategori laporan yang di terima yaitu,...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Ridwan Terpilih Secara Aklamasi pada Muswil...

Ternate - Musyawarah Wilayah (Muswil) Institut Karate Do-Indonesia (INKAI) Provinsi Maluku Utara (Malut), memutuskan menunjuk Ir. Ridwan Ar, ST, MT, selaku Ketua INKAI Malut...

Belum Ada Keputusan Resmi DPP PAN...

Ternate - Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (Muswil PAN) Provinsi Maluku Utara (Malut), yang digelar pada beberapa waktu lalu belum menemukan titik akhir, pasca...

IKLAN

16 Tahun Tambatan Perahu Desa Ngokomalako Rusak, Warga ke Bupati; Apakah Kami bukan Masyarakat Halsel?

Labuha – Lagi di desa Ngokomalako, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, bangunan milik Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, yakni Tambatan Perahu yang sudah kurang lebih 16 tahun lamanya rusak total dan tersisa hanya tiang-tiangnya terbiarkan begitu saja. Tambatan Perahu dengan panjang 115 meter itu dibangun sejak masa kepemimpinan Bupati Muhammad Kasuba.

Informasi yang di himpun awak media imalut.com, pembangunan Tambatan Perahu tersebut bersumber dari anggaran pendapatan belanja Daerah (APBD) Tahun 2005 yang melekat pada Dinas Perhubungan.

Sayangnya, tambatan Perahu yang sempat menjadi kebanggan warga desa Ngokomalako dan baru dinikmati kurang lebih dua tahun itu rusak akibat cuaca extrem. Lantainya yang hanya menggunakan kayu seluruhnya terlepas akibat digulung ombak dan hanya menyisahkan tiang-tiangnya yang berdiri tegak hingga kini.

Jika dihitung sejak tambatan Perahu itu rusak total, maka sudah kurang lebih 16 tahun bangunan milik pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan itu terbiarkan begitu saja.

Bisa dibayangkan, sudah tiga kali pergantian Bupati dan Wakil Bupati, tambatan Perahu yang tersisa hanya rangkanya itu nyaris tak ada tindakan dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk merenovasi atau membangun kembali infrastrutur yang sebetulnya menjadi kebutuhan warga desa Ngokomalako tersebut.

[the_ad id=”3193″]

Anto, warga desa Ngokomalako, kepada media ini Rabu (12/4), mengungkapkan rasa kekesalannya. Menurut Anto, sejak periode Muhamad Kasuba hingga Usman Sidik saat ini, masarakat ngokomalako seakan di anak tirikan oleh Pemkab Halmahera Selatan.

“Apakah kami ini bukan masyarakat Halsel.?. Sehingga jembatan kami sampai sejauh ini belum juga di perbaiki,” keluhnya dengan nada kesal sembari meminta kepada Bupati Halsel agar memiliki peduli.

Anto bilang, dirinya secara pribadi dan warga masyarakat desa Ngokomalako pada umumnya berharap kepada Bupati Usman Sidik untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah tambatan Perahu dimaksud.

 

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

MAKAYOA & Pulau-Pulau Ingatan

Di antara gelombang yang tak henti memukul karang, di senyap subuh saat perahu-perahu kecil bertolak dari pantai, tersimpan cerita-cerita yang mulai pudar. Cerita tentang seorang...

Iklan

error: Content is protected !!