Penjual Jam Tangan Keliling Ditemukan Meninggal di Kamar Kos

Bagikan :

TERPOPULER

Ombudsman Maluku Utara Terima Ratusan Laporan...

Ternate - Ombudsman Perwakilan Maluku Utara (Malut) menerima 170 laporan sepanjang Januari 2025 s/d Mei 2025. Ada dua kategori laporan yang di terima yaitu,...

BACA JUGA

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Halsel – Seorang Pria Penjual Jam Tangan keliling ditemukan meninggal atau tidak bernyawa di kamar kos atau kontrakkannya, Sabtu (25/02/23).

Pantauan media ini, penemuan mayat itu sempat menggegerkan warga sekitarnya, yang berkumpul didepan kos-kosan Kembar Kamar Nomor 3, RT 1 desa Tomori Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan.

Menurut Saksi mata, Junaidi Jabar, yang mengaku ngontrak dikamar nomor 9 berhadapan dengan kamar pria yang ditemukan meninggal tersebut.

Junaidi menuturkan, sekitar pukul 08.00, Wit pagi, dirinya bangun dan mendengar tetangga kamar mengeluhkan adanya bau busuk, yang awalnya dicurigai bersumber dari adanya tikus yang mati sekitar kosan tersebut

Baru sekitar pukul 14.00 penghuni kosan Kembar baru mengetahui bahwa bau busuk itu datang dari kamar nomor 3.

“Sekitar pukul 14.00 WIT Kaka saya (Julkifli Murad) datang ke kamar saya untuk buang air dan mencium bau yang sama sehingga memerintahkan saya untuk mengecek kamar tersebut di karenakan adanya lalat di depan pintu tersebut,” tutur Junaidi yang juga

Pegawai Honor di Dinas Satpol PP Halsel.
Atas perintah Julkifli, tambah Junaidi, dirinya langsung mengecek Kondisi kamar kos nomor 3 dan menemukan penghuninya telah meninggal dengan posisi duduk tersandar dengan ditutupi selimut.

“Saya mengecek kondisi kosan tersebut dengan mengetuk pintu dan jendela namun tidak ada balasan, sehingga mencoba untuk membuka pintu ternyata tidak terkunci dan mencoba melihat ternyata ada sosok mayat dengan kondisi duduk bersandar tembok dengan kondisi tertutup selimut hanya terlihat kondisi kaki yang bengkak dan mengeluarkan bau,” ungkapnya.

Menurut Pegawai Honorer Satpol PP ini, Korban keseharian berjualan jam tangan keliling dan memiliki kepribadian yang kurang bergaul dengan penghuni kos lainnya.

“Biasanya keluar jualan pagi pulang sering sore atau malam, sudah kurang lebih 3 hari ini tidak kami lihat lagi namun tidak ada kecurigaan di karenakan aktifitas korban memang seperti itu hanya keluar kerja dan pulang langsung di kamar saja,” Ceritanya kepada wartawan media ini.

Saksi lain, Julkifli Murad, membenarkan apa yang disampaikan adiknya, Junaidi. Dirinya (Julkifli) yang mampir ke kosan adiknya untuk buang air mencium bau busuk yang dicurigai datang dari arah kamari nomor 3, lalu menyuruh adiknya, Junaidi untuk mengecek langsung.

“Pada saat diberitahu adik saya bahwa penghuni kamar itu sudah meninggal, saya langsung menuju ke Polres untuk melapor kejadian tersebut,” akunya.

Sementara Pemilik Kosan, Hajija Yasin saat ditanyai Wartawan di depan Kosan Kembar, mengaku baru mengetahui adanya penemuan Mayat di Kosan miliknya setelah di hubungi Junaidi melalui telepon genggam.

“Saya mendapat kabar adanya penemuan mayat di kosan dari Junaidi kemudian saya ke kosan untuk melihat langsung,” ucap Hajija, Ibu Rumah Tangga berusia 32 tahun ini.

Hajija bilang, Korban menempati kosan tersebut baru 2 bulan, tetapi ini bukan yang pertama karena sebelumnya dirinya juga pernah ngekos di disini selama 5 bulan.

“Tidak ada aktifitas yang mencurigakan di karenakan dia (Korban) datang ke kosan pada saat pulang kerja untuk beristirahat, dan orangnya tidak bergaul di kalangan sesama penghuni Kosan saja tidak tahu nama korban hanya memanggilnya mas,” kata Hajija.

Identitas Korban diketahui setelah pihak kepolisian datang mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari Dompet yang didapat dalam kamar itu, diketahui bahwa korban bernama Dadang Saputra, lahir di Bandung, 20 Juni 1971.

Setelah melakukan olah TKP, jenajah Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah, di desa Marabose, Bacan untuk di Autopsi.

Kasat Reskrim Polres Halsel, IPTU Dwi Aryo Wibowo saat dikonfirmasi waetawan melalui whatsapp oleh Wartawan mengaku belum mengetahui penyebab kematiannya.

“Jenazah masih di Rumah Sakit, kita menunggu hasil Autopsi,” jawabnya. (FI)

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor Unkhair Ternate Periode...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor...

BERITA UTAMA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan...

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

REKOMENDASI

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Ridwan Terpilih Secara Aklamasi pada Muswil...

Ternate - Musyawarah Wilayah (Muswil) Institut Karate Do-Indonesia (INKAI) Provinsi Maluku Utara (Malut), memutuskan menunjuk Ir. Ridwan Ar, ST, MT, selaku Ketua INKAI Malut...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Mobdin Digunakan Jemput Ganja, Begini Tanggapan...

Ternate - Praktisi hukum, Agus R. Tampilang, SH. angkat bicara soal Mobil Dinas (Mobdin) milik Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (Kaban BPKAD),...

Belum Ada Keputusan Resmi DPP PAN...

Ternate - Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (Muswil PAN) Provinsi Maluku Utara (Malut), yang digelar pada beberapa waktu lalu belum menemukan titik akhir, pasca...

IKLAN

Penjual Jam Tangan Keliling Ditemukan Meninggal di Kamar Kos

Halsel – Seorang Pria Penjual Jam Tangan keliling ditemukan meninggal atau tidak bernyawa di kamar kos atau kontrakkannya, Sabtu (25/02/23).

Pantauan media ini, penemuan mayat itu sempat menggegerkan warga sekitarnya, yang berkumpul didepan kos-kosan Kembar Kamar Nomor 3, RT 1 desa Tomori Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan.

Menurut Saksi mata, Junaidi Jabar, yang mengaku ngontrak dikamar nomor 9 berhadapan dengan kamar pria yang ditemukan meninggal tersebut.

Junaidi menuturkan, sekitar pukul 08.00, Wit pagi, dirinya bangun dan mendengar tetangga kamar mengeluhkan adanya bau busuk, yang awalnya dicurigai bersumber dari adanya tikus yang mati sekitar kosan tersebut

Baru sekitar pukul 14.00 penghuni kosan Kembar baru mengetahui bahwa bau busuk itu datang dari kamar nomor 3.

“Sekitar pukul 14.00 WIT Kaka saya (Julkifli Murad) datang ke kamar saya untuk buang air dan mencium bau yang sama sehingga memerintahkan saya untuk mengecek kamar tersebut di karenakan adanya lalat di depan pintu tersebut,” tutur Junaidi yang juga

Pegawai Honor di Dinas Satpol PP Halsel.
Atas perintah Julkifli, tambah Junaidi, dirinya langsung mengecek Kondisi kamar kos nomor 3 dan menemukan penghuninya telah meninggal dengan posisi duduk tersandar dengan ditutupi selimut.

“Saya mengecek kondisi kosan tersebut dengan mengetuk pintu dan jendela namun tidak ada balasan, sehingga mencoba untuk membuka pintu ternyata tidak terkunci dan mencoba melihat ternyata ada sosok mayat dengan kondisi duduk bersandar tembok dengan kondisi tertutup selimut hanya terlihat kondisi kaki yang bengkak dan mengeluarkan bau,” ungkapnya.

Menurut Pegawai Honorer Satpol PP ini, Korban keseharian berjualan jam tangan keliling dan memiliki kepribadian yang kurang bergaul dengan penghuni kos lainnya.

“Biasanya keluar jualan pagi pulang sering sore atau malam, sudah kurang lebih 3 hari ini tidak kami lihat lagi namun tidak ada kecurigaan di karenakan aktifitas korban memang seperti itu hanya keluar kerja dan pulang langsung di kamar saja,” Ceritanya kepada wartawan media ini.

Saksi lain, Julkifli Murad, membenarkan apa yang disampaikan adiknya, Junaidi. Dirinya (Julkifli) yang mampir ke kosan adiknya untuk buang air mencium bau busuk yang dicurigai datang dari arah kamari nomor 3, lalu menyuruh adiknya, Junaidi untuk mengecek langsung.

“Pada saat diberitahu adik saya bahwa penghuni kamar itu sudah meninggal, saya langsung menuju ke Polres untuk melapor kejadian tersebut,” akunya.

Sementara Pemilik Kosan, Hajija Yasin saat ditanyai Wartawan di depan Kosan Kembar, mengaku baru mengetahui adanya penemuan Mayat di Kosan miliknya setelah di hubungi Junaidi melalui telepon genggam.

“Saya mendapat kabar adanya penemuan mayat di kosan dari Junaidi kemudian saya ke kosan untuk melihat langsung,” ucap Hajija, Ibu Rumah Tangga berusia 32 tahun ini.

Hajija bilang, Korban menempati kosan tersebut baru 2 bulan, tetapi ini bukan yang pertama karena sebelumnya dirinya juga pernah ngekos di disini selama 5 bulan.

“Tidak ada aktifitas yang mencurigakan di karenakan dia (Korban) datang ke kosan pada saat pulang kerja untuk beristirahat, dan orangnya tidak bergaul di kalangan sesama penghuni Kosan saja tidak tahu nama korban hanya memanggilnya mas,” kata Hajija.

Identitas Korban diketahui setelah pihak kepolisian datang mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari Dompet yang didapat dalam kamar itu, diketahui bahwa korban bernama Dadang Saputra, lahir di Bandung, 20 Juni 1971.

Setelah melakukan olah TKP, jenajah Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah, di desa Marabose, Bacan untuk di Autopsi.

Kasat Reskrim Polres Halsel, IPTU Dwi Aryo Wibowo saat dikonfirmasi waetawan melalui whatsapp oleh Wartawan mengaku belum mengetahui penyebab kematiannya.

“Jenazah masih di Rumah Sakit, kita menunggu hasil Autopsi,” jawabnya. (FI)

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan...

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Iklan

error: Content is protected !!