Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini Tanggapan Ketua Muslimat NU Malut

Bagikan :

TERPOPULER

Pelayanan Dukcapil Kota Ternate Tetap Stabil...

Ternate - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Ternate tetap melakukan pelayanan terhadap masyarakat selama bulan Ramadhan, meskipun minim pengungjung. Hal tersebut untuk mendukung program...

BACA JUGA

Ternate — Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Maluku Utara (Malut), yang menekankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar serius menangani kelangkaan minyak goreng saat ini.

“Tentunya yang paling merasakan dampaknya adalah kaum ibu karena tanggung jawabnya terhadap keluarga yang begitu besar harus terbebani juga dengan persoalan kelangkaan kebutuhan pokok yang harusnya tersedia setiap saat di dapur,” ucap Ketua Muslimat NU Maluku Utara, Dr. Rosita Alting, saat di konfirmasi via WhatsApp, Sabtu (19/2).

Rosita menegaskan, Muslimat NU Maluku Utara secara isntitusi meminta kepada pemerintah agar serius menangani persoalan kelangkaan ini.

“Karena menjelang Ramadhan kebutuhan minyak kelapa pasti meningkat sehingga Persediaan yang relatif terbatas akan menimbulkan punic buying atau aksi borong secara besar-besaran sehingga ketersediaan stok minyak goreng jadi tidak berimbang di beberapa titik,” imbuhnya.

Selain itu menurut Rosita, minyak kelapa merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan dihampir semua masakan. Untuk itu kata Rosita, jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga yang berkepanjangan maka akan berpengaruh ke sektor usaha lain sehingga persoalan akan semakin kompleks.

Pihaknya meminta kepada pemerintah agar langkah kongkrit yang pernah dilakukan harus dioptimalkan bahkan langkah berfikir dan tindakannya harus holistik, apapun alasannya karena ini bagian dari tanggung jawab pemerintah.

“Saatnya Pemerintah harus Serius dan intens memantau ketersediaan dan terjadinya fluktuasi harga minyak goreng. Bila memungkinkan sesering mungkin menggelar operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan menekan harga,” ujar Rosita.

Rosita juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate khususnya, agar menstabilkan kelangkaan minyak kelapa, karena walaupun ini adalah imbas dari persoalan kelangkaan secara nasional namun tetap saja adanya indikasi spekulasi dari tengkulak yang biasanya akan mengakibatkan harga mengalami kenaikan secara signifikan. Apalagi menurut Rosita, maluku utara merupakan daerah kepulauan yang menggunakan jasa kapal laut untuk membawa barang dari sentra produksinya.

“Selanjutnya pemerintah memperhatikan dan menganalisis kuota kebutuhan setiap daerah, juga pasokan pemerataan distribusi minyak goreng untuk masyarakat. Lemahnya kendali pemerintah juga meimbulkan kisruh harga minyak goreng yang masih belum normal,” katanya.

Ketua Muslimat NU ini juga menekankan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Ternate, agar menjalankan operasi distribusi secara menyeluruh di titik-titik yang teridentifikasi sangat kekurangan pasokan dengan pengawasan ketat.

“Tidak cukup hanya menunggu penjelasan dari distributor atau produsen. Seharusnya terus menerus mengidentifikasi dan menemukan titik masalahnya, tidak boleh melakukan pembiaran serta langkah yang hanya sifatnya serimoni,” tutup Rosita.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

SAAT INI

Hari Pertama Berkantor, Wakil Walikota Ternate Tinjau Sejumlah SPBU

Ternate - Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar melakukan pemantauan dalam rangka...

BERITA UTAMA

Tolak Inpres Nomor 1 Tahun 2025,...

Ternate - Aliansi BEM se-Kota Ternate menggelar aksi unjuk rasa terkait penerapan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran. Aksi dengan isu...

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

REKOMENDASI

Tolak Inpres Nomor 1 Tahun 2025,...

Ternate - Aliansi BEM se-Kota Ternate menggelar aksi unjuk rasa terkait penerapan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran. Aksi dengan isu...

Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini...

Ternate -- Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat...

Hari Pertama Berkantor, Wakil Walikota Ternate...

Ternate - Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar melakukan pemantauan dalam rangka memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum...

MAN 1 Halsel Gelar Ujian Madrasah...

Halsel - Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Halmahera Selatan (Halsel) resmi menggelar pembukaan Ujian Madrasah (UM) Tahun 2025, bertempat di lapangan MAN 1...

IKLAN

Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini Tanggapan Ketua Muslimat NU Malut

Ternate — Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Maluku Utara (Malut), yang menekankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar serius menangani kelangkaan minyak goreng saat ini.

“Tentunya yang paling merasakan dampaknya adalah kaum ibu karena tanggung jawabnya terhadap keluarga yang begitu besar harus terbebani juga dengan persoalan kelangkaan kebutuhan pokok yang harusnya tersedia setiap saat di dapur,” ucap Ketua Muslimat NU Maluku Utara, Dr. Rosita Alting, saat di konfirmasi via WhatsApp, Sabtu (19/2).

Rosita menegaskan, Muslimat NU Maluku Utara secara isntitusi meminta kepada pemerintah agar serius menangani persoalan kelangkaan ini.

“Karena menjelang Ramadhan kebutuhan minyak kelapa pasti meningkat sehingga Persediaan yang relatif terbatas akan menimbulkan punic buying atau aksi borong secara besar-besaran sehingga ketersediaan stok minyak goreng jadi tidak berimbang di beberapa titik,” imbuhnya.

Selain itu menurut Rosita, minyak kelapa merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan dihampir semua masakan. Untuk itu kata Rosita, jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga yang berkepanjangan maka akan berpengaruh ke sektor usaha lain sehingga persoalan akan semakin kompleks.

Pihaknya meminta kepada pemerintah agar langkah kongkrit yang pernah dilakukan harus dioptimalkan bahkan langkah berfikir dan tindakannya harus holistik, apapun alasannya karena ini bagian dari tanggung jawab pemerintah.

“Saatnya Pemerintah harus Serius dan intens memantau ketersediaan dan terjadinya fluktuasi harga minyak goreng. Bila memungkinkan sesering mungkin menggelar operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan menekan harga,” ujar Rosita.

Rosita juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate khususnya, agar menstabilkan kelangkaan minyak kelapa, karena walaupun ini adalah imbas dari persoalan kelangkaan secara nasional namun tetap saja adanya indikasi spekulasi dari tengkulak yang biasanya akan mengakibatkan harga mengalami kenaikan secara signifikan. Apalagi menurut Rosita, maluku utara merupakan daerah kepulauan yang menggunakan jasa kapal laut untuk membawa barang dari sentra produksinya.

“Selanjutnya pemerintah memperhatikan dan menganalisis kuota kebutuhan setiap daerah, juga pasokan pemerataan distribusi minyak goreng untuk masyarakat. Lemahnya kendali pemerintah juga meimbulkan kisruh harga minyak goreng yang masih belum normal,” katanya.

Ketua Muslimat NU ini juga menekankan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Ternate, agar menjalankan operasi distribusi secara menyeluruh di titik-titik yang teridentifikasi sangat kekurangan pasokan dengan pengawasan ketat.

“Tidak cukup hanya menunggu penjelasan dari distributor atau produsen. Seharusnya terus menerus mengidentifikasi dan menemukan titik masalahnya, tidak boleh melakukan pembiaran serta langkah yang hanya sifatnya serimoni,” tutup Rosita.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Iklan

error: Content is protected !!