Pertumbuhan Ekonomi RI Tidak Sampai 5 Persen, Menko Airlangga: Masih Lebih Tinggi dari China, Singapura

Bagikan :

TERPOPULER

Pelayanan Dukcapil Kota Ternate Tetap Stabil...

Ternate - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Ternate tetap melakukan pelayanan terhadap masyarakat selama bulan Ramadhan, meskipun minim pengungjung. Hal tersebut untuk mendukung program...

BACA JUGA

JAKARTA – Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) berakhir pada kuartal III-2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI tumbuh 4,94 persen pada periode Juli-September 2023.

Meskipun tidak lagi mencapai 5 persen, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibanding sejumlah negara tetangga dan negara maju. Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dari China, Malaysia, hingga Singapura.

“Kita juga lihat Indonesia salah satu negara yang tumbuh kuat pertumbuhan kita masih lebih tinggi dibandingkan berbagai negara lain, termasuk China, Malaysia, Amerika, bahkan Singapura,” tutur dia, dalam konferensi pers, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Berdasarkan data dari TradingEconomics, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang masih menjadi yang terbaik di antara negara-negara G20 yang telah merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023. Masih terdapat sejumlah negara yang belum merilis data perkembangan PDB teranyarnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengungguli China dengan pertumbuhan 4,9 persen, Meksiko 3,3 persen, Amerika Serikat (AS) 2,9 persen, Spanyol 1,8 persen, Korea Selatan 1,4 persen, Prancis 0,7 persen, hingga Singapura 0,7 persen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional juga mengungguli pertumbuhan ekonomi negara tetangga seperti Malaysia dengan pertumbuhan 3,3 persen. Namun demikian, Indonesia harus kalah dari Vietnam dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,33 persen.

“Tentu ada beberapa (pertumbuhan ekonomi) di atas negara kita, seperti Vietnam,” ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari kondisi perekonomian global yang tidak menentu.

Fenomena itu mengakibatkan harga komoditas global berfluktuasi, sehingga kinerja perdagangan internasional melambat, kemudian berimplikasi terhadap pembentukan PDB. Data BPS menunjukan, sumber pertumbuhan ekonomi dari ekspor dengan distribusi sebesar 21,26 persen turun sebesar 4,26 persen dan impor dengan distribusi negatif 19,57 persen turun 6,18 persen.

“Harga komoditas tentu berpengaruh terhadap ekspor yang mengalami penurunan,” ucap Airlangga.

(Rully R. Ramli, Aprillia Ika)

Sumber : Kompas.com

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

SAAT INI

Hari Pertama Berkantor, Wakil Walikota Ternate Tinjau Sejumlah SPBU

Ternate - Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar melakukan pemantauan dalam rangka...

BERITA UTAMA

Tolak Inpres Nomor 1 Tahun 2025,...

Ternate - Aliansi BEM se-Kota Ternate menggelar aksi unjuk rasa terkait penerapan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran. Aksi dengan isu...

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

REKOMENDASI

Tolak Inpres Nomor 1 Tahun 2025,...

Ternate - Aliansi BEM se-Kota Ternate menggelar aksi unjuk rasa terkait penerapan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran. Aksi dengan isu...

Hari Pertama Berkantor, Wakil Walikota Ternate...

Ternate - Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar melakukan pemantauan dalam rangka memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum...

MAN 1 Halsel Gelar Ujian Madrasah...

Halsel - Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Halmahera Selatan (Halsel) resmi menggelar pembukaan Ujian Madrasah (UM) Tahun 2025, bertempat di lapangan MAN 1...

Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini...

Ternate -- Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat...

IKLAN

Pertumbuhan Ekonomi RI Tidak Sampai 5 Persen, Menko Airlangga: Masih Lebih Tinggi dari China, Singapura

JAKARTA – Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) berakhir pada kuartal III-2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI tumbuh 4,94 persen pada periode Juli-September 2023.

Meskipun tidak lagi mencapai 5 persen, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibanding sejumlah negara tetangga dan negara maju. Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dari China, Malaysia, hingga Singapura.

“Kita juga lihat Indonesia salah satu negara yang tumbuh kuat pertumbuhan kita masih lebih tinggi dibandingkan berbagai negara lain, termasuk China, Malaysia, Amerika, bahkan Singapura,” tutur dia, dalam konferensi pers, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Berdasarkan data dari TradingEconomics, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang masih menjadi yang terbaik di antara negara-negara G20 yang telah merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023. Masih terdapat sejumlah negara yang belum merilis data perkembangan PDB teranyarnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengungguli China dengan pertumbuhan 4,9 persen, Meksiko 3,3 persen, Amerika Serikat (AS) 2,9 persen, Spanyol 1,8 persen, Korea Selatan 1,4 persen, Prancis 0,7 persen, hingga Singapura 0,7 persen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional juga mengungguli pertumbuhan ekonomi negara tetangga seperti Malaysia dengan pertumbuhan 3,3 persen. Namun demikian, Indonesia harus kalah dari Vietnam dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,33 persen.

“Tentu ada beberapa (pertumbuhan ekonomi) di atas negara kita, seperti Vietnam,” ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari kondisi perekonomian global yang tidak menentu.

Fenomena itu mengakibatkan harga komoditas global berfluktuasi, sehingga kinerja perdagangan internasional melambat, kemudian berimplikasi terhadap pembentukan PDB. Data BPS menunjukan, sumber pertumbuhan ekonomi dari ekspor dengan distribusi sebesar 21,26 persen turun sebesar 4,26 persen dan impor dengan distribusi negatif 19,57 persen turun 6,18 persen.

“Harga komoditas tentu berpengaruh terhadap ekspor yang mengalami penurunan,” ucap Airlangga.

(Rully R. Ramli, Aprillia Ika)

Sumber : Kompas.com

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Iklan

error: Content is protected !!
Too Many Requests