Wisuda Universitas Moestopo, LLDikti : Kampus Harus Memberantas Tiga Dosa Besar dan Korupsi

Bagikan :

TERPOPULER

Pendaftaran KIP-Kuliah Tahun 2025 Resmi Dibuka,...

Ternate - Universitas Khairun (Unkhair) Ternate mengumumkan pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) tahun 2025, dibuka sejak 4 Februari 2025. Kepala Bagian (Kabag) Akademik Unkhair,...

BACA JUGA

JAKARTA — Kampus yang sehat, aman dan nyaman harus senantiasa selalu memberantas tiga dosa besar yakni intoleransi, perundungan, kekerasan seksual serta korupsi. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi atau LLDikti bermitra dengan Perguruan Tinggi di lingkungannya senantiasa selalu berupaya menciptakan prinsip tersebut.

“Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan teknologi berkomitmen untuk selalu memberantas tiga dosa besar dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah penetapan Peraturan Menteri nomor 30 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan PerguruanTinggi,” ungkap Kepala LLDikti Wilayah III, Prof. Dr. AgusSetyo Budi, M.Sc di hadapan wisudawan dan wisudawati Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDMB) di Jakarta, Senin (13/12/2021).

Menurutnya, Terbitnya peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga kampus melalui edukasi tentang kekerasan seksual sebagai upaya pencegahan dan menguatkan sistem penanganan yang berpihak pada korban.

“Dengan adanya regulasi ini dunia Perguruan Tinggi benar-benar menjadi panutan dan bisa menjadi duta anti kekerasan seksual maupun berbagai bentuk kekerasan lainnya agar kampus-kampus di Indonesia merdeka dari berbagai tindak kekerasan,” tambahAgus.

Universitas Moestopo Mendapat Penghargaan Dunia

Untuk prinsip pendidikan toleransi, Agus memberi apresiasi kepada Universitas Moestopo yang baru- baru ini mendapat penghargaan dunia atas inklusifitas ASIC 2021, Accreditation Service for International Schools, Colleges and Universities atau Badan Akreditasi Pendidikan Nasional yang berpusat di Inggris.

“Selamat untuk Universitas Moestopo yang telah menunjukan dirinya di Indonesia dan dunia sebagai kampus dengan lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan aman dalam hal toleransi beragama dan keberagaman,” ungkapAgus.

Menurut Wakil Rektor I UPDMB, Prof. Dr. Andriansyah, M.Si yang juga ketua panitia, wisuda 2021 ini bertema Kolaborasi – Integritas – Solusi. Wisuda diikuti oleh sekitar seribu mahasiswa tingkat sarjana danmagister dan berlangsung secara hybrid atau campuran antara luring dan daring.

“Wisuda memang sengaja kami lakukan mengikutip rosedur kesehatan secara ketat, antara lain para hadirin harus sudah divaksin, aman setelah menjalani tes antigen, menggunakan aplikasi peduli lindungi, jaga jarak, menggunakan masker serta cuci tangan,” ungkap Andriansyah.

Prosesi wisuda, tambah Andriansyah, berlangsung dalam tiga sesi. Selain tidak ada sesi foto juga wisudawan tidak boleh berlama lama di dalam gedung. Setelah pemanggilan nama, langsung dipersilahkan untuk meninggalkan gedung. Hal ini dilakukan agar konsisten melaksanakan Prokes dengan mengurangi kerumunan.

Dalam rangkaian acara, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (B)Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn mengatakan bahwa saat ini kita berada di Era berkelimpahan informasi yang membuat praktik dan penerapan bagi kemaslahatan akan menjadi penting dalam nuansa kerja yang penuh volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas, yang memerlukan penyelesaian solutif, kerjasama, jejaring, dan integritas dalam kerja.

“Kita bersama sama harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan ini, baik dalam pola pikir, maupun penerapannya. Oleh karena itu, pesan saya adalah mari kita terus belajar, membangun jejaring, berkolaborasi, hidup penuh integritas, beretika, toleran dan selalu berupaya untuk memberikan solusi,” ucap Rudy.

UPDMB atau biasa disebut Kampus Merah Putih ini merupakan salah satu universitas swasta tertua di Indonesia, didirikan pada tanggal 15 Februari 1962, dan saat ini UPDM (B) memiliki lima Fakultas serta satu Program Pasca sarjana serta 11 Program Studi.

Kampus ini juga telah memiliki lulusan sekitar32.000 orang. Mereka telah bekerja baik di sektor pemerintahan, swasta serta menduduki posisi yang sangat strategis, seperti Menteri, ketua Lembaga pemerintahan maupun Direksi  BUMN. Begitu juga di sektor swasta mulai dari Pegawai, Manajer, maupun Direktur perusahaan dan ada yang berhasil dalam enterpreneur.

“Atas nama yayasan saya berpesan, sebagai kaum terpelajar dan cendekiawan, agar saudara jangan berpuas diri, teruslah belajar Karena saudara adalah bagian dari learning society, tantangan kedepan tidaklah ringan,” pungkas Ketua Pembina Yayasan UPDMB, Dr. RM. H. Hermanto, JM, JM, SKG, drg, MM.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

SAAT INI

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang Halsel, Diduga Kuat...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku...

BERITA UTAMA

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

REKOMENDASI

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

Jumat Berkah, Kemenag Ternate Berbagi

Ternate - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Ternate telah distribusikan 14 paket bantuan kepada masyarakat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut). Jumat (07/02). Bantuan tersebut...

Efisiensi Anggaran Berdampak Pada Kegiatan PSN...

Ternate - Instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, berdampak pada kegiatan Proyek...

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

IKLAN

Wisuda Universitas Moestopo, LLDikti : Kampus Harus Memberantas Tiga Dosa Besar dan Korupsi

JAKARTA — Kampus yang sehat, aman dan nyaman harus senantiasa selalu memberantas tiga dosa besar yakni intoleransi, perundungan, kekerasan seksual serta korupsi. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi atau LLDikti bermitra dengan Perguruan Tinggi di lingkungannya senantiasa selalu berupaya menciptakan prinsip tersebut.

“Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan teknologi berkomitmen untuk selalu memberantas tiga dosa besar dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah penetapan Peraturan Menteri nomor 30 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan PerguruanTinggi,” ungkap Kepala LLDikti Wilayah III, Prof. Dr. AgusSetyo Budi, M.Sc di hadapan wisudawan dan wisudawati Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDMB) di Jakarta, Senin (13/12/2021).

Menurutnya, Terbitnya peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga kampus melalui edukasi tentang kekerasan seksual sebagai upaya pencegahan dan menguatkan sistem penanganan yang berpihak pada korban.

“Dengan adanya regulasi ini dunia Perguruan Tinggi benar-benar menjadi panutan dan bisa menjadi duta anti kekerasan seksual maupun berbagai bentuk kekerasan lainnya agar kampus-kampus di Indonesia merdeka dari berbagai tindak kekerasan,” tambahAgus.

Universitas Moestopo Mendapat Penghargaan Dunia

Untuk prinsip pendidikan toleransi, Agus memberi apresiasi kepada Universitas Moestopo yang baru- baru ini mendapat penghargaan dunia atas inklusifitas ASIC 2021, Accreditation Service for International Schools, Colleges and Universities atau Badan Akreditasi Pendidikan Nasional yang berpusat di Inggris.

“Selamat untuk Universitas Moestopo yang telah menunjukan dirinya di Indonesia dan dunia sebagai kampus dengan lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan aman dalam hal toleransi beragama dan keberagaman,” ungkapAgus.

Menurut Wakil Rektor I UPDMB, Prof. Dr. Andriansyah, M.Si yang juga ketua panitia, wisuda 2021 ini bertema Kolaborasi – Integritas – Solusi. Wisuda diikuti oleh sekitar seribu mahasiswa tingkat sarjana danmagister dan berlangsung secara hybrid atau campuran antara luring dan daring.

“Wisuda memang sengaja kami lakukan mengikutip rosedur kesehatan secara ketat, antara lain para hadirin harus sudah divaksin, aman setelah menjalani tes antigen, menggunakan aplikasi peduli lindungi, jaga jarak, menggunakan masker serta cuci tangan,” ungkap Andriansyah.

Prosesi wisuda, tambah Andriansyah, berlangsung dalam tiga sesi. Selain tidak ada sesi foto juga wisudawan tidak boleh berlama lama di dalam gedung. Setelah pemanggilan nama, langsung dipersilahkan untuk meninggalkan gedung. Hal ini dilakukan agar konsisten melaksanakan Prokes dengan mengurangi kerumunan.

Dalam rangkaian acara, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (B)Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn mengatakan bahwa saat ini kita berada di Era berkelimpahan informasi yang membuat praktik dan penerapan bagi kemaslahatan akan menjadi penting dalam nuansa kerja yang penuh volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas, yang memerlukan penyelesaian solutif, kerjasama, jejaring, dan integritas dalam kerja.

“Kita bersama sama harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan ini, baik dalam pola pikir, maupun penerapannya. Oleh karena itu, pesan saya adalah mari kita terus belajar, membangun jejaring, berkolaborasi, hidup penuh integritas, beretika, toleran dan selalu berupaya untuk memberikan solusi,” ucap Rudy.

UPDMB atau biasa disebut Kampus Merah Putih ini merupakan salah satu universitas swasta tertua di Indonesia, didirikan pada tanggal 15 Februari 1962, dan saat ini UPDM (B) memiliki lima Fakultas serta satu Program Pasca sarjana serta 11 Program Studi.

Kampus ini juga telah memiliki lulusan sekitar32.000 orang. Mereka telah bekerja baik di sektor pemerintahan, swasta serta menduduki posisi yang sangat strategis, seperti Menteri, ketua Lembaga pemerintahan maupun Direksi  BUMN. Begitu juga di sektor swasta mulai dari Pegawai, Manajer, maupun Direktur perusahaan dan ada yang berhasil dalam enterpreneur.

“Atas nama yayasan saya berpesan, sebagai kaum terpelajar dan cendekiawan, agar saudara jangan berpuas diri, teruslah belajar Karena saudara adalah bagian dari learning society, tantangan kedepan tidaklah ringan,” pungkas Ketua Pembina Yayasan UPDMB, Dr. RM. H. Hermanto, JM, JM, SKG, drg, MM.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Iklan

error: Content is protected !!