Pudir III AIKOM Nilai Kebijakan Panitia Wisuda Bertentangan dengan Mekanisme Internal

Bagikan :

TERPOPULER

Pendaftaran KIP-Kuliah Tahun 2025 Resmi Dibuka,...

Ternate - Universitas Khairun (Unkhair) Ternate mengumumkan pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) tahun 2025, dibuka sejak 4 Februari 2025. Kepala Bagian (Kabag) Akademik Unkhair,...

BACA JUGA

Ternate – Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Ilham Djufri ST.,M.Kom menyatakan sikap bakal tidak mengikuti pelaksanaan wisuda Akdemi Ilmu Komputer (AIKOM) Ternate, yang diselenggarakan pada 22 Juni 2024 besok, bertempat di Dafam Hotel Ternate.

Pernyataan sikap yang dilontarkan anggota Senat PT AIKOM Ternate ini melalui surat pernyataan tertanggal 20 Juni 2024.

Dirinya menyatakan beberapa sikap serta alasan secara tertulis, yakni :

  1. Keputusan Panitia Pelaksana Wisuda yang di Ketuai oleh Susanti Hasan, S.Pd.,M.Si tentang perwakilan wisudawan untuk menyampaikan pesan dan kesan bertentangan dengan aturan konvensional secara moral dan etika akademik yang berlaku setiap wisuda di AIKOM Ternate, yaitu mahasiswa yang memiliki IPK tertinggi.
  2. Keputusan pemilihan perwakilan wisudan/i bertentangan dengan mekanisme internal yakni bukan panitia wisuda yang tentukan tetapi harus melalui rapat Senat PT.
  3. Mahasiswa yang semestinya tidak bisa diwisuda tetapi dipaksakan untuk di wisuda
  4. Nilai mahasiswa yang di berikan oleh dosen di ganti oleh pihak-pihak tertentu.

“Hal ini bertentangan dengan nurani saya sebagai dosen dan anggota senat, maka saya mengambil sikap untuk tidak mengikuti wisuda,” ungkapnya, dalam surat pernyataan tertulis.

Menurutnya, kematian dunia akademik mungkin terdengar dramatis, namun ada beberapa isu yang secara perlahan-lahan mengancam keberlangsungannya.

“Dunia akademik, sebagai pilar penting dalam perkembangan pengetahuan dan inovasi, saat ini dihadapkan pada tantangan yang serius,” ulas Pudir III saat di konfirmasi awak media, Jumat (21/06).

Kata Dia, berbagai masalah utama yang mengintai adalah kebijakan yang bertentangan dengan etika dan moral akademik apalagi kebijakan yang diambil oleh kelompok yang tidak memiliki kewenangan, komersialisasi pendidikan tinggi dan pelanggaran akademik.

Anggota Senat PT. AIKOM ini pun menyatakan, bahwa AIKOM Ternate semakin tidak terarah kebijakannya, terutama terkait dengan penghargaan terhadap mahasiswa berprestasi yang telah berjuang untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan inovasi.

Kata Ilham, ketika dunia akademik mati secara perlahan di AIKOM Ternate, dampaknya dapat dirasakan jauh lebih luas daripada hanya di lingkungan AIKOM Ternate itu sendiri. Kemunduran dalam literasi mengakibatkan ketidak pahaman terhadap mekanisme, etika dan moral akademik.

“Dari berbagai ulasan yang disampaikan maka saya sebagai anggota Senat PT AIKOM Ternate menyatakan tidak mengikuti acara wisuda, yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2024 besok,” tegasnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

SAAT INI

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang Halsel, Diduga Kuat...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku...

BERITA UTAMA

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

Dukung Program Ketahanan Pangan, Distan Halteng...

Halteng - Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melalui Dinas Pertanian menyerahkan benih padi varietas Inpari 32 kepada petani di Desa Lembah Asri...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

REKOMENDASI

Temuan Jenazah di Perairan Desa Sabatang...

Halsel - Perjalanan panjang mencari jurnalis Metro TV, Sahril Helmi Kontributor Maluku Utara, yang hilang usai ledakan speedboat RIB 04 Basarnas Ternate berakhir. Jurnalis Metro...

Jumat Berkah, Kemenag Ternate Berbagi

Ternate - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Ternate telah distribusikan 14 paket bantuan kepada masyarakat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut). Jumat (07/02). Bantuan tersebut...

Efisiensi Anggaran Berdampak Pada Kegiatan PSN...

Ternate - Instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, berdampak pada kegiatan Proyek...

KPU Malut Resmi Tetapkan Sherly-Sarbin Sebagai...

Sofifi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menetapkan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Maluku...

IKLAN

Pudir III AIKOM Nilai Kebijakan Panitia Wisuda Bertentangan dengan Mekanisme Internal

Ternate – Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Ilham Djufri ST.,M.Kom menyatakan sikap bakal tidak mengikuti pelaksanaan wisuda Akdemi Ilmu Komputer (AIKOM) Ternate, yang diselenggarakan pada 22 Juni 2024 besok, bertempat di Dafam Hotel Ternate.

Pernyataan sikap yang dilontarkan anggota Senat PT AIKOM Ternate ini melalui surat pernyataan tertanggal 20 Juni 2024.

Dirinya menyatakan beberapa sikap serta alasan secara tertulis, yakni :

  1. Keputusan Panitia Pelaksana Wisuda yang di Ketuai oleh Susanti Hasan, S.Pd.,M.Si tentang perwakilan wisudawan untuk menyampaikan pesan dan kesan bertentangan dengan aturan konvensional secara moral dan etika akademik yang berlaku setiap wisuda di AIKOM Ternate, yaitu mahasiswa yang memiliki IPK tertinggi.
  2. Keputusan pemilihan perwakilan wisudan/i bertentangan dengan mekanisme internal yakni bukan panitia wisuda yang tentukan tetapi harus melalui rapat Senat PT.
  3. Mahasiswa yang semestinya tidak bisa diwisuda tetapi dipaksakan untuk di wisuda
  4. Nilai mahasiswa yang di berikan oleh dosen di ganti oleh pihak-pihak tertentu.

“Hal ini bertentangan dengan nurani saya sebagai dosen dan anggota senat, maka saya mengambil sikap untuk tidak mengikuti wisuda,” ungkapnya, dalam surat pernyataan tertulis.

Menurutnya, kematian dunia akademik mungkin terdengar dramatis, namun ada beberapa isu yang secara perlahan-lahan mengancam keberlangsungannya.

“Dunia akademik, sebagai pilar penting dalam perkembangan pengetahuan dan inovasi, saat ini dihadapkan pada tantangan yang serius,” ulas Pudir III saat di konfirmasi awak media, Jumat (21/06).

Kata Dia, berbagai masalah utama yang mengintai adalah kebijakan yang bertentangan dengan etika dan moral akademik apalagi kebijakan yang diambil oleh kelompok yang tidak memiliki kewenangan, komersialisasi pendidikan tinggi dan pelanggaran akademik.

Anggota Senat PT. AIKOM ini pun menyatakan, bahwa AIKOM Ternate semakin tidak terarah kebijakannya, terutama terkait dengan penghargaan terhadap mahasiswa berprestasi yang telah berjuang untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan inovasi.

Kata Ilham, ketika dunia akademik mati secara perlahan di AIKOM Ternate, dampaknya dapat dirasakan jauh lebih luas daripada hanya di lingkungan AIKOM Ternate itu sendiri. Kemunduran dalam literasi mengakibatkan ketidak pahaman terhadap mekanisme, etika dan moral akademik.

“Dari berbagai ulasan yang disampaikan maka saya sebagai anggota Senat PT AIKOM Ternate menyatakan tidak mengikuti acara wisuda, yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2024 besok,” tegasnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Iklan

error: Content is protected !!