DKP Malut Target Naikan Status UPTD Sampai Pada Pengelolaan BLUD

Bagikan :

TERPOPULER

Ombudsman Maluku Utara Terima Ratusan Laporan...

Ternate - Ombudsman Perwakilan Maluku Utara (Malut) menerima 170 laporan sepanjang Januari 2025 s/d Mei 2025. Ada dua kategori laporan yang di terima yaitu,...

BACA JUGA

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Ternate – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara melalui UPTD Balai Kawasan Konservasi Parairan bakal menindaklanjut 2 (Dua) tawaran dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Abdullah Assegaf. Dalam hal ini menaikan status dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sampai pada pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Hal tersebut di kemukakan oleh Kepala UPTD Balai Kawasan Konservasi Parairan DKP Malut, Mochtar M. Taher saat di wawancarai awak media, Selasa (14/05), di sela-sela kegiatan Kick Off kajian untuk pengolahan UPTD, bertempat di muara mall, lantai 5 kieraha 2.

Menurutnya, ini baru masuk pada tahapan kajian dan prosesnya masih panjang.

“Akan tetapi kita upayakan secepatnya, karena dengan pertimbangannya bahwa pengelolaan ini masih dalam tingkat UPTD maka kewenangan kita terbatas, dalam hal ini kewenangan pengelolaan kelembagaan, dan pengelolaan anggarannya,” pungkasnya

“Sehingga kapasitas kelembagaan ini yang tadinya UPTD di tingkatkan menjadi Blud maka fleksibilitas dalam pengelolaan kelembagaan, SDM dan anggaran itu ada pada kita, sehingga ini lebih baik lagi untuk tahun-tahun berikutnya,” sambung dia.

Mochtar bilang, awalnya memang pihaknya merencanakan untuk UPTD Balai Kawasan Konservasi tapi sesuai dengan petunjuk dan arah dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan waktu rapat, bahwa tidak menutup kemungkinan kalau memang ini hanya UPTD Kawasan Konservasi, bisa juga dibuat UPTD lain menyusul ataupun juga di gabungkan sekaligus, jadi bisa menjadi Blud kawasan Konservasi Perairan atau Blud Sektor Kelautan dan Perikanan.

“Jadi ini ada dua kemungkinan, apabila dijadikan Blud sektor Kelautan dan Perikanan maka pengelolaan-pengelolaan sumber pendapatan ini tidak hanya di fokuskan di kawasan Konservasi, tetapi seluruh sumber-sumber pendapatan di seluruh Perikanan itu di kelola oleh Blud itu, dan itu tidak di pakai lagi konservasinya, karena kata pak Kadis juga kalau pakai konservasi akan lingkupnua kecil,” ujarnya.

“Jadi pak Kadis menginginkan bahwa pengelolaan Blud ini pada tingkat sektor Kelautan dan Perikanan dari 10 UPTD bisa keluar dalam satu grup, tapi ini masih kita bahas ya, jadi saya belum bisa memastikan bahwa ini jadi kapan, dan bludnya konservasi atau Blud sektor Kelautan dan Perikanan.Tatapi menuju kasana ini bisa sudah ada,” terangnya

Sementara Sekretaris DKP Malut, M. Saleh Soleman, menyampaikan menyampaikan penghargaan dan berapresiasi kepada pihak UPTD Balai Kawasan Konservasi Parairan yang telah berupaya agar bisa menaikan status dari UPTD sampai pada pengelolaan BLUD dan ini yang pertama sekali di usulkan oleh UPTD Balai Konservasi ke DKP Malut.

“Kami melihat bahwa ada upaya, peningkatan fungsi kelembagaan, fungsi teknis, dan fungsi pelayanan pada daerah-daerah Konservasi, dan yang berikut adalah bagaimana kita mengkomersialisasikan keajaiban sumberdaya hayati laut kita di Maluku Utara ini, dalam hal ini di lakukan UPTD Balai Konservasi supaya bisa secara ekonomis bisa meningkatkan PAD di UPTD Balai Konservasi,” tutupnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor Unkhair Ternate Periode...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor...

BERITA UTAMA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan...

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

REKOMENDASI

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Ridwan Terpilih Secara Aklamasi pada Muswil...

Ternate - Musyawarah Wilayah (Muswil) Institut Karate Do-Indonesia (INKAI) Provinsi Maluku Utara (Malut), memutuskan menunjuk Ir. Ridwan Ar, ST, MT, selaku Ketua INKAI Malut...

Mobdin Digunakan Jemput Ganja, Begini Tanggapan...

Ternate - Praktisi hukum, Agus R. Tampilang, SH. angkat bicara soal Mobil Dinas (Mobdin) milik Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (Kaban BPKAD),...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Belum Ada Keputusan Resmi DPP PAN...

Ternate - Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (Muswil PAN) Provinsi Maluku Utara (Malut), yang digelar pada beberapa waktu lalu belum menemukan titik akhir, pasca...

IKLAN

DKP Malut Target Naikan Status UPTD Sampai Pada Pengelolaan BLUD

Ternate – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara melalui UPTD Balai Kawasan Konservasi Parairan bakal menindaklanjut 2 (Dua) tawaran dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Abdullah Assegaf. Dalam hal ini menaikan status dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sampai pada pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Hal tersebut di kemukakan oleh Kepala UPTD Balai Kawasan Konservasi Parairan DKP Malut, Mochtar M. Taher saat di wawancarai awak media, Selasa (14/05), di sela-sela kegiatan Kick Off kajian untuk pengolahan UPTD, bertempat di muara mall, lantai 5 kieraha 2.

Menurutnya, ini baru masuk pada tahapan kajian dan prosesnya masih panjang.

“Akan tetapi kita upayakan secepatnya, karena dengan pertimbangannya bahwa pengelolaan ini masih dalam tingkat UPTD maka kewenangan kita terbatas, dalam hal ini kewenangan pengelolaan kelembagaan, dan pengelolaan anggarannya,” pungkasnya

“Sehingga kapasitas kelembagaan ini yang tadinya UPTD di tingkatkan menjadi Blud maka fleksibilitas dalam pengelolaan kelembagaan, SDM dan anggaran itu ada pada kita, sehingga ini lebih baik lagi untuk tahun-tahun berikutnya,” sambung dia.

Mochtar bilang, awalnya memang pihaknya merencanakan untuk UPTD Balai Kawasan Konservasi tapi sesuai dengan petunjuk dan arah dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan waktu rapat, bahwa tidak menutup kemungkinan kalau memang ini hanya UPTD Kawasan Konservasi, bisa juga dibuat UPTD lain menyusul ataupun juga di gabungkan sekaligus, jadi bisa menjadi Blud kawasan Konservasi Perairan atau Blud Sektor Kelautan dan Perikanan.

“Jadi ini ada dua kemungkinan, apabila dijadikan Blud sektor Kelautan dan Perikanan maka pengelolaan-pengelolaan sumber pendapatan ini tidak hanya di fokuskan di kawasan Konservasi, tetapi seluruh sumber-sumber pendapatan di seluruh Perikanan itu di kelola oleh Blud itu, dan itu tidak di pakai lagi konservasinya, karena kata pak Kadis juga kalau pakai konservasi akan lingkupnua kecil,” ujarnya.

“Jadi pak Kadis menginginkan bahwa pengelolaan Blud ini pada tingkat sektor Kelautan dan Perikanan dari 10 UPTD bisa keluar dalam satu grup, tapi ini masih kita bahas ya, jadi saya belum bisa memastikan bahwa ini jadi kapan, dan bludnya konservasi atau Blud sektor Kelautan dan Perikanan.Tatapi menuju kasana ini bisa sudah ada,” terangnya

Sementara Sekretaris DKP Malut, M. Saleh Soleman, menyampaikan menyampaikan penghargaan dan berapresiasi kepada pihak UPTD Balai Kawasan Konservasi Parairan yang telah berupaya agar bisa menaikan status dari UPTD sampai pada pengelolaan BLUD dan ini yang pertama sekali di usulkan oleh UPTD Balai Konservasi ke DKP Malut.

“Kami melihat bahwa ada upaya, peningkatan fungsi kelembagaan, fungsi teknis, dan fungsi pelayanan pada daerah-daerah Konservasi, dan yang berikut adalah bagaimana kita mengkomersialisasikan keajaiban sumberdaya hayati laut kita di Maluku Utara ini, dalam hal ini di lakukan UPTD Balai Konservasi supaya bisa secara ekonomis bisa meningkatkan PAD di UPTD Balai Konservasi,” tutupnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan...

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Iklan

error: Content is protected !!