Halteng – Kabupaten Halmahera Tengah memiliki lima (5) program utama yang menjadi prioritas kebijakan pembangunan, di bawah kepemimpinan Ir. Ikram M. Sangadji M.Si, selaku pejabat Bupati. Lima program tersebut dua diantaranya adalah kemiskinan, ekonomi dan UMKM.
Jika di tarik garis lurus, maka dua program tersebut di atas menjadi tugas dan fungsi dinas pertanian untuk dapat diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan.
“Dengan dua program tersebut, dinas pertanian pada tahun 2024 memprogramkan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan-lahan potensial khususnya lahan sawah, untuk bisa olah dan di manfaatkan untuk kegiatan tanam padi,” kata Kepala Dinas Pertanian Halmahera Tengah, Yusmar Ohorella, S.Pi., M.I.L.
Menurut Yusmar, Pj. Bupati memiliki target untuk tahun 2024 ini, yakni produk beras di Halmahera Tengah sebanyak 2.800 ton, dengan target luasan 500 ha.
“Untuk pencanangan awal dengan luas tanam seluas 110 ha (Januari-Mei) telah dilakukan penanaman pada tanggal 29 Desember 2023 yang berlokasi di desa Lembah Asri, dan pada bulan Maret 2024 di lakukan penanaman di desa wairoro indah dan pada tanggal 1 Mei 2024, pejabat Bupati Halmahera Tengah akan kembali melakukan kegiatan tanam padi di desa Persiapan Era Fagogoru (Trans Waleh SP 1) Kecamatan Weda Utara,” sebutnya.
Lanjut Kadis, bahwa perluasan areal tanam 110 ha ini dilakukan di tiga desa yakni, Desa Lembah Asri, Desa Wairoro Indah Kecamatan Weda Selatan dan Desa Persiapan Era Fagogoru (Trans Waleh SP 1) Kecamatan Weda Utara, dan untuk memenuhi target luasan 500 ha tersebut pada awal bulan Juli 2024 akan dilakukan olah lahan sawah yang telah di panen untuk kegiatan tanam padi kembali.
Untuk itu Kadis bilang, Pj. Bupati Halmahera Tengah, memiliki target pada tahun 2024, Kabupaten Halmahera Tengah menjadi penyediaan pangan di Provinsi Maluku Utara.
Dikatakan, dengan program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan-lahan potensial khususnya sawah yang selama ini tidak di olah, agar dapat di olah untuk kegiatan tanam padi, selain untuk Perluasan Areal Tanam (PAT), progarm ini juga dapat mendorong untuk meningkatkan pendapatan petani, mengatasi kemiskinan dan menjawab ketika terjadinya kerawanan pangan.
Bahkan kata Kadis, lebih parah lagi terjadinya krisis pangan sebagaimana yang di catat oleh World Food Programe (WFP) yakni lebih dari 333 juta orang di 78 negara menghadapi kerawanan pangan akut. Oleh karena itu, untuk program ekselerasi untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan yang sedang digencarkan, merupakan langkah Ikhtiar untuk menjawab akan ketersediaan kebutuhan masyarakat akan pangan (beras).