Pekerja keluhkan Upah dan Harga Material yang belum dibayar Kontraktor

Bagikan :

TERPOPULER

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU...

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

BACA JUGA

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG, DPRD Ternate Bakal Panggil Instansi Terkait

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU Dalam Kota

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Labuha – Proyek pembangunan jalan permukiman desa Indari, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, yang dikerjakan oleh CV. Aulia Prima Teknik dengan nilai kontrak sebesar Rp. 401.010.458,13, dimana sumber anggaranya dari APBD Provinsi Maluku Utara (Malut), melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Malut, tahun anggaran 2023 telah selesai pekerjaannya namun proyek tersebut, masih menyisakan utang hingga saat ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Sabtu (20/4), pekerjaan proyek jalan permukiman tersebut telah selesai dikerjakan tepat waktu, namun sejak pekerjaan dinyatakan selesai hingga saat ini, pihak kontraktor belum membayar upah buru material, upah pekerja serta harga material dimana nilainya masih berkisar puluhan juta rupiah.

Wan, salah satu buru material saat dikonfirmasi awak media mengaku, pihaknya hingga hari ini masih memiliki sisa upah, yang belum dibayarkan oleh pihak kontraktor dalam hal ini CV. Aulia Prima Teknik, selaku pihak yang mengerjakan proyek dimaksud, padahal pekerjaannya sudah selesai sejak lama.

“Upah buru pada saat kami melakukan pembongkaran material toko, milik proyek tersebut dari kapal ke pelabuhan Indari, belum lunas dibayar oleh pihak kontraktor, yang mana masih tersisa kurang lebih Rp. 6.000.000,” bebernya.

Sementara, Sofyan, salah satu pemilik material lokal kepada media ini menyampaikan bahwa material berupa pasir dan batu milik sejumlah orang termasuk dirinya, juga belum dilunasi oleh pihak kontraktor masih berkisar kurang lebih 80 persen, karena hingga saat ini pihaknya baru menerima bayaran harga material lokal berkisar 20 persen.

Menurut, Sofyan, material miliknya dan sejumlah orang tersebut, berjumlah kurang lebih 300 kubik dimana ini belum lunas dibayarkan oleh pihak kontraktor, padahal setahunya pihak kontraktor sudah menjanjikan, akan dibayarkan semua material yang ada jika pekerjaan sudah capai 50 persen.

“Namun kenyataannya hingga proyek tersebut selesai 100 persen, harga material mereka kunjung dibayar hingga detik ini,” pungkas Sofyan.

Sambungnya jika 300 kubik material lokal di kalikan dengan harga 300 ribu rupiah per kubik, maka total jumlah yang harus dibayarkan kepada mereka selaku pemilik material sebesar Rp. 90.000.000, akan tetapi pihak kontraktor baru melakukan pembayaran sebesar 20 persen, sehingga masih tersisa puluhan juta rupiah yang belum terbayar.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh, Mahmud, selaku kepala bas proyek, dimana pihaknya selaku pekerja proyek juga belum dibayarkan upah mereka, padahal mereka sudah bekerja keras dan pekerjaan selesai tepat waktu, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender.

Lanjut, Mahmud, upah tukang yang disepakati oleh pihaknya dan CV. Aulia Prima Teknik, senilai 40 juta rupiah akan tetapi hingga saat ini selaku kepala bas, belum menerima sepesen pun upah tersebut,” jelasnya.

“Olehnya itu pihaknya berharap agar supaya, pihak CV. Aulia Prima Teknik, selaku kontraktor yang menangani proyek tersebut, agar punya itikad baik untuk menyelesaikan upah tukang, upah buru dan serta harga material dimaksud, sehingga ini tidak menjadi polemik nantinya.

Untuk diketahui pekerjaan proyek pembangunan jalan pemukiman tersebut, dikerjakan pada bulan November tahun 2023 lalu, dan sudah selesai seratus persen.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis Ganja, Satu Tersangka...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi...

BERITA UTAMA

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor Universitas Khairun (Unkahir) Ternate pada periode 2025-2029, dengan memperoleh 53 suara. Melalui hasil...

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

REKOMENDASI

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG, DPRD Ternate Bakal Panggil Instansi Terkait

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU Dalam Kota

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Kabulog Ternate Tegaskan Para Mitra Agar...

Ternate - Kepala Cabang Bulog Ternate, Zadrach Evert Pattiwael, tegaskan kepada toko-toko atau mitra Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara (Malut), agar tak bermain...

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

IKLAN

Pekerja keluhkan Upah dan Harga Material yang belum dibayar Kontraktor

Labuha – Proyek pembangunan jalan permukiman desa Indari, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, yang dikerjakan oleh CV. Aulia Prima Teknik dengan nilai kontrak sebesar Rp. 401.010.458,13, dimana sumber anggaranya dari APBD Provinsi Maluku Utara (Malut), melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Malut, tahun anggaran 2023 telah selesai pekerjaannya namun proyek tersebut, masih menyisakan utang hingga saat ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Sabtu (20/4), pekerjaan proyek jalan permukiman tersebut telah selesai dikerjakan tepat waktu, namun sejak pekerjaan dinyatakan selesai hingga saat ini, pihak kontraktor belum membayar upah buru material, upah pekerja serta harga material dimana nilainya masih berkisar puluhan juta rupiah.

Wan, salah satu buru material saat dikonfirmasi awak media mengaku, pihaknya hingga hari ini masih memiliki sisa upah, yang belum dibayarkan oleh pihak kontraktor dalam hal ini CV. Aulia Prima Teknik, selaku pihak yang mengerjakan proyek dimaksud, padahal pekerjaannya sudah selesai sejak lama.

“Upah buru pada saat kami melakukan pembongkaran material toko, milik proyek tersebut dari kapal ke pelabuhan Indari, belum lunas dibayar oleh pihak kontraktor, yang mana masih tersisa kurang lebih Rp. 6.000.000,” bebernya.

Sementara, Sofyan, salah satu pemilik material lokal kepada media ini menyampaikan bahwa material berupa pasir dan batu milik sejumlah orang termasuk dirinya, juga belum dilunasi oleh pihak kontraktor masih berkisar kurang lebih 80 persen, karena hingga saat ini pihaknya baru menerima bayaran harga material lokal berkisar 20 persen.

Menurut, Sofyan, material miliknya dan sejumlah orang tersebut, berjumlah kurang lebih 300 kubik dimana ini belum lunas dibayarkan oleh pihak kontraktor, padahal setahunya pihak kontraktor sudah menjanjikan, akan dibayarkan semua material yang ada jika pekerjaan sudah capai 50 persen.

“Namun kenyataannya hingga proyek tersebut selesai 100 persen, harga material mereka kunjung dibayar hingga detik ini,” pungkas Sofyan.

Sambungnya jika 300 kubik material lokal di kalikan dengan harga 300 ribu rupiah per kubik, maka total jumlah yang harus dibayarkan kepada mereka selaku pemilik material sebesar Rp. 90.000.000, akan tetapi pihak kontraktor baru melakukan pembayaran sebesar 20 persen, sehingga masih tersisa puluhan juta rupiah yang belum terbayar.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh, Mahmud, selaku kepala bas proyek, dimana pihaknya selaku pekerja proyek juga belum dibayarkan upah mereka, padahal mereka sudah bekerja keras dan pekerjaan selesai tepat waktu, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender.

Lanjut, Mahmud, upah tukang yang disepakati oleh pihaknya dan CV. Aulia Prima Teknik, senilai 40 juta rupiah akan tetapi hingga saat ini selaku kepala bas, belum menerima sepesen pun upah tersebut,” jelasnya.

“Olehnya itu pihaknya berharap agar supaya, pihak CV. Aulia Prima Teknik, selaku kontraktor yang menangani proyek tersebut, agar punya itikad baik untuk menyelesaikan upah tukang, upah buru dan serta harga material dimaksud, sehingga ini tidak menjadi polemik nantinya.

Untuk diketahui pekerjaan proyek pembangunan jalan pemukiman tersebut, dikerjakan pada bulan November tahun 2023 lalu, dan sudah selesai seratus persen.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU...

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG,...

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Iklan

error: Content is protected !!
Too Many Requests