Free Porn
xbporn

PT IWIP Kembali Respon Isu Pencemaran Sungai Sagea

Bagikan :

TERPOPULER

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

BACA JUGA

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang?

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Halteng – PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), sebagai pengelola kawasan industri berbasis nikel yang mendunia, hari ini merespon kekhawatiran yang disampaikan oleh berbagai pihak terkait kondisi Sungai Sagea yang dikabarkan menguning dan tercemar. PT IWIP memahami pentingnya kejernihan Sungai Sagea bagi masyarakat sekitar dan integritas ekosistem lokal. Oleh karena itu, PT IWIP serius memperhatikan isu yang telah muncul.

Yudhi Santoso, GM External Relations & HR PT IWIP, menyatakan bahwa temuan investigasi independen melalui laboratorium yang terakreditasi, serta upaya investigasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat menunjukkan bahwa kekeruhan air Sungai Sagea disebabkan oleh fenomena alam seperti cuaca dan karakteristik batuan karst di wilayah tersebut, dan bukan disebabkan oleh aktivitas PT Weda Bay Nickel (WBN) maupun PT IWIP.

“PT WBN sendiri tidak melakukan operasi penambangan di wilayah hulu Sungai Sagea, yaitu Ake Sepo dan Ake Yonello,” ujar Yudhi dalam keterangan resmi, Kamis (09/11).

Kata Yudhi, uji laboratorium yang dilakukan oleh PT Analitika Kalibrasi Laboratorium, lembaga yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Bogor, menyatakan bahwa kualitas air di Sungai Sagea tidak melewati ambang batas baku mutu lingkungan yang ditetapkan.

“Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa parameter Oksigen Terlarut (DO) adalah satu-satunya yang melebihi ambang batas. Hal ini menunjukkan, air sungai Sagea yang tercemar dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan seperti temperatur air dan udara, tekanan barometrik udara, jumlah tumbuhan air, kadar mineral, dan Biological Oxygen Demand (BOD),” lanjut Yudhi.

Menurutnya, sesuai dengan data BMKG sendiri menunjukkan, jumlah curah hujan di area Sagea pada bulan Agustus 2023 mencapai 574 mm dengan kategori hujan sangat tinggi. Curah hujan total di daerah pesisir pada bulan Agustus 2023 mencapai 685 mm dalam 1 bulan, dengan maksimum 24 jam adalah 116 mm. Ini hampir dua kali total curah hujan bulanan untuk data 20 tahun terakhir. Kekeruhan air yang muncul di Sungai Sagea merupakan efek dari kondisi cuaca ini dan juga sifat batuan karst di wilayah tersebut yang mudah larut.

Yudhi menegaskan, Sungai Sagea bukan hanya merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat lokal, tetapi juga memegang peranan penting dalam ekosistem lokal yang harus dilestarikan. Dalam respons terhadap isu ini, PT IWIP telah memulai langkah-langkah investigasi menyeluruh terkait klaim yang diajukan.

Dikatakan bahwa, sebagai bagian dari pendekatan yang jujur dan transparan, perusahaan telah bermitra dengan pihak ketiga independen untuk melakukan audit lingkungan dan mengevaluasi dampak operasionalnya terhadap Sungai Sagea.

“PT IWIP memahami dan menghargai pandangan awal yang diberikan oleh koalisi #SaveSagea dan Forum Koordinasi DAS Moloku Kie Raha. Dalam semangat peduli terhadap lingkungan, PT IWIP berkomitmen untuk berpartisipasi dalam inisiatif pelestarian lingkungan hidup khususnya sungai Sagea dengan terus berkolaborasi dengan Masyarakat & berkoordinasi dengan Pemerintah setempat,” pungkasnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

Tokoh Muda Makayoa; Integritas KPUD Halsel...

Labuha - Dengan lolosnya sejumlah incumbent Penyelenggara Pemilihan Kecamatan (PPK), diwilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), pada seleksi ulang anggota PPK tahun 2024 untuk pemilihan...

SAAT INI

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat,...

BERITA UTAMA

Siti Husnul Khotimah Mahasiswa Unkhair Ternate...

Ternate - Prestasi luar biasa datang dari mahasiswi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Siti Husnul Khotimah, berhasil meraih penghargaan...

BK-UHS Tampil Beda pada Debat Perdana,...

Labuha - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel) nomor urut 1, Bahrain Kasuba dan Umar Hi. Soleman (BK-UHS), tampil berbeda pada...

Danrem 152/Baabullah Hadiri Apel Siaga Pengawasan...

Ternate - Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Enoh Solehudin, S.E. menghadiri Apel Siaga Pengawasan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum...

REKOMENDASI

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang?

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Pengaruh Cuaca dan Konflik Rusia Ukraina,...

Ternate -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate memprediksi jelang Ramadhan nanti, bakal terjadi kenaikan harga pada 2 kebutuhan bahan pokok yakni, Gula...

Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini...

Ternate -- Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat...

Antusias Warga Dua Desa di Kasbar...

Labuha - Calon Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Bahrain Kasuba terharu saat berkampanye di Dua Desa Kecamatan Kasiruta Barat diantaranya, Desa Doko dan Desa Palamea. Meski...

Dari Desa Marikapal, Paslon BK-UHS Memulai...

Labuha - Usai menyelesaikan Zona Tiga Kepulauan Joronga dan Gane, Calon Bupati dan Wakil Bupati Bahrain Kasuba-Umar Hi Soleman (BK-UHS) memulai kampanye perdana di...

IKLAN

PT IWIP Kembali Respon Isu Pencemaran Sungai Sagea

Halteng – PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), sebagai pengelola kawasan industri berbasis nikel yang mendunia, hari ini merespon kekhawatiran yang disampaikan oleh berbagai pihak terkait kondisi Sungai Sagea yang dikabarkan menguning dan tercemar. PT IWIP memahami pentingnya kejernihan Sungai Sagea bagi masyarakat sekitar dan integritas ekosistem lokal. Oleh karena itu, PT IWIP serius memperhatikan isu yang telah muncul.

Yudhi Santoso, GM External Relations & HR PT IWIP, menyatakan bahwa temuan investigasi independen melalui laboratorium yang terakreditasi, serta upaya investigasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat menunjukkan bahwa kekeruhan air Sungai Sagea disebabkan oleh fenomena alam seperti cuaca dan karakteristik batuan karst di wilayah tersebut, dan bukan disebabkan oleh aktivitas PT Weda Bay Nickel (WBN) maupun PT IWIP.

“PT WBN sendiri tidak melakukan operasi penambangan di wilayah hulu Sungai Sagea, yaitu Ake Sepo dan Ake Yonello,” ujar Yudhi dalam keterangan resmi, Kamis (09/11).

Kata Yudhi, uji laboratorium yang dilakukan oleh PT Analitika Kalibrasi Laboratorium, lembaga yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Bogor, menyatakan bahwa kualitas air di Sungai Sagea tidak melewati ambang batas baku mutu lingkungan yang ditetapkan.

“Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa parameter Oksigen Terlarut (DO) adalah satu-satunya yang melebihi ambang batas. Hal ini menunjukkan, air sungai Sagea yang tercemar dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan seperti temperatur air dan udara, tekanan barometrik udara, jumlah tumbuhan air, kadar mineral, dan Biological Oxygen Demand (BOD),” lanjut Yudhi.

Menurutnya, sesuai dengan data BMKG sendiri menunjukkan, jumlah curah hujan di area Sagea pada bulan Agustus 2023 mencapai 574 mm dengan kategori hujan sangat tinggi. Curah hujan total di daerah pesisir pada bulan Agustus 2023 mencapai 685 mm dalam 1 bulan, dengan maksimum 24 jam adalah 116 mm. Ini hampir dua kali total curah hujan bulanan untuk data 20 tahun terakhir. Kekeruhan air yang muncul di Sungai Sagea merupakan efek dari kondisi cuaca ini dan juga sifat batuan karst di wilayah tersebut yang mudah larut.

Yudhi menegaskan, Sungai Sagea bukan hanya merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat lokal, tetapi juga memegang peranan penting dalam ekosistem lokal yang harus dilestarikan. Dalam respons terhadap isu ini, PT IWIP telah memulai langkah-langkah investigasi menyeluruh terkait klaim yang diajukan.

Dikatakan bahwa, sebagai bagian dari pendekatan yang jujur dan transparan, perusahaan telah bermitra dengan pihak ketiga independen untuk melakukan audit lingkungan dan mengevaluasi dampak operasionalnya terhadap Sungai Sagea.

“PT IWIP memahami dan menghargai pandangan awal yang diberikan oleh koalisi #SaveSagea dan Forum Koordinasi DAS Moloku Kie Raha. Dalam semangat peduli terhadap lingkungan, PT IWIP berkomitmen untuk berpartisipasi dalam inisiatif pelestarian lingkungan hidup khususnya sungai Sagea dengan terus berkolaborasi dengan Masyarakat & berkoordinasi dengan Pemerintah setempat,” pungkasnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30...

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Iklan

error: Content is protected !!