Maba — Dalam rangka pelaksanaan aktualisasi proyek perubahan pada pelatihan kepemimpinan administrator tahun 2023, Siti Hamida Baharuddin melalui Rumah Pintar Baca Tulis (Rumacil) Kabupaten Halmahera Timur, minggu (06/08/23) bertempat di Dusun Titipa, desa Dodaga kecamatan Wasile Timur melaksanakan pembelajaran bagi warga setempat.
Kegiatan pembelajaran buta aksara di dusun Titipa itu diikuti oleh 23 peserta. Mereka pun sangat antusias mengikuti proses pembelajaran tersebut.
Ketua RT Dusun Titipa, Alfon Hadi saat dikonfirmasi via telepon seluler mengatakan bersyukur dan mengucap terima kasih atas apa yang telah dilaksanakan,
“kegiatan ini bagus sebab tong pe sudara-sudara akan bisa baca tulis kalo dong turus iko pembelajaran baca tulis”, ungkap Alfon.
Pembelajaran baca tulis bagi masyarakat buta aksara ini berlangsung di dua tempat yang berbeda, yang pertama pembelajaran berlangsung di Dusun Titipa pada jam 13.00 sampai 15.00 WIT. Selanjutnya pembelajaran buta asara juga berlangsung di Dusun Tukur-Tukur Desa Dodaga Kecamatan Wasile Timur pada jam 15.30 sampai 17.30 WIT. Adapun jumlah peserta di Dusun Tukur-Tukur sebanyak 27 peserta. Peserta pembelajaran khusus masyarakat buta aksara ini berbasis usia diatas 15 Tahun.
Siti Hamida Baharuddin, S.Pd yang juga sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Tahun 2023 saat diwawancarai via telepon seluler mengatakan bahwa Ia mengambil judul Berantas Buta Aksara Melalui Rumah Pintar Baca Tulis Halmahera Timur ini terdorong untuk mewujudkan Halmahera Timur bebas dari buta aksara,
“Saya kira itu wujud harapan dan cita-cita saya agar Halmahera Timur hendaknya terbebas dari zona buta aksara.” katanya
Kepada Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahahera Timur ini juga mengatakan bahwa untuk mewujudkan semua ini maka butuh semangat dan dukungan para pihak terutama Stakeholder, LSM, Pemerhati Pendidikan dan terutama pemerintah dalam mendorong dan mewujdkan program-program yang berpihak khususnya kepada masyarakat buta aksara.
“Bagaimanapun dalam perkembangannya, pendidikan di indonesia khusunya di Kabupaten Halmahera Timur kiranya masih menghadapi beberapa masalah yang salah satunya klasik menurut saya adalah permasalahan buta aksara. Dampak dari buta aksara realitas menghambat seseorang dalam hal keterbatasan komunikasi bahkan salah satu resiko terberatnya adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan,” tutup Bu Ida.
Sementara, stakeholder Internal Malawat Soar, S.Pd.I, M.AP yang juga Camat Kecamatan Wasile Timur selaku Pemerintah Kecamatan mendukung penuh dan memberikan apresiasi dengan hadirnya RUMACIL khususnya di Dusun Titipa dan Tukur-tukur Desa Dodaga Kecamatan Wasile Timur.
“Kami berharap dengan kehadiran RUMACIL ini mampu merubah gaya hidup dan pola pikir masyarakat, sebab jika masyarakat tidak mengenal aksara maka akan sulit menuju pada masyarakat sejahtera,” pungkasnya
Malawat bilang, Pemerintah sudah seharusnya memandang ini sebagai sebuah kebutuhan dasar sehingga ini menjadi keharusan, Pemberantasan buta aksara adalah perwujudan salah satu amanat yang tercantum dalam pembukaan Undang undang dasar tahun 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.