Tobelo – Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) Halmahera Utara (Halut), gelar aksi peringati hari lahir Pancasila 1 Juni 2023, Kamis (01/06).
Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media ini, pada pukul 02.00 Wit, massa aksi berkumpul di kampus Uniera sambil melakukan orasi, selanjutnya massa aksi berjalan menuju rute aksi, yakni Perempatan Pelabuhan Halut, Depan Galaxy, dan Bundaran Hibualamo.
Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Lofri Karianga, mengatakan Pancasila merupakan landasan bagi semua aktifitas kemasyarakatan, keagamaan, dan kebudayaan di Indonesia. Selain itu, kata dia, Pancasila juga merupakan simbol integrasi dan kesatuan bangsa indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama dan adat istiadat.
Tanpa Pancasila, menurutnya, indonesia tidak akan memiliki landasan yang kokoh untuk menjalankan kebijakan dan mengelola kepentingan yang beragam di dalam negeri.
“Namun Pancasila juga telah menjadi obyek kontroversi dalam sejarah Indonesia. Karena sejatinya tujuan dari Pancasila adalah lebih memenuhi kebutuhan manusia dan lebih menyelamatkan manusia,” pungkasnya
[the_ad id=”3193″]
Lofri bilang, jika dilihat, dunia pendidikan hari ini tidak lagi dipandang sebagai lembaga intelektual untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, namun direduksi hanya sebagai komoditi. Konsekuensi dunia pendidikan semakin mahal, karena institusi pendidikannya beroperasi untuk memaksimalkan keuntungan, sehingga pendidikan hanya untuk mereka yang memiliki uang tetapi menutup ruang bagi mereka yang memiliki ekonomi lemah.
“Sistem yang kemudian diberlakukan di setiap Universitas di Indonesia ialah menjadikan pendidikan sebagai sarana privatisasi untuk melakukan akumulasi kekayaan, sehingga hal tersebut sama saja telah melakukan penghianatan terhadap konstitusi (Mencerdaskan Kehidupan Bangsa),” tegasnya.
Belum lagi, kata Lofri, kondisi ekonomi yang ada di negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini, bahwa perekonomian yang sebelumnya di atur atas dasar kesepakatan bersama demi kemakmuran sebuah bangsa, namun pada realitanya tidak lagi dijalankan sesuai dengan yang sudah diamanatkan dalam konstitusi kita, yakni UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi ; bumi, air, udara, dan segala sesuatu yang terkandung di dalam negara di kelola oleh negara dan diperuntukkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
“Akan tetapi semua ini hanyalah sebuah ilusi yang tidak pernah dijalankan oleh pemerintah kita hari ini, baik dari tingkat nasional bahkan sampai ke tingkat lokal itu sendiri,” sesalnya.
Dalam aksi tersebut EK-LMND Halut juga menyatakan sikap yakni ;
- Cabut RUU Ciptaker no 02 tahun 2022
- Menggratiskan biaya pendidikan selama 4 semester baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
- Tingkatkan kualitas pendidikan di Halut
- Naikan harga komoditi petani, (cengkeh, pala, kopra).