Ternate – Pembangunan Gedung Serbaguna (GSg), oleh warga RT. 16/RW. 05, Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate dikeluhkan sejumlah warga lainnya, pasalnya bangunan tersebut di dirikan diatas lahan kuburan atau Tempat Pemakaman Umum (TPU) tanpa dikoordinasikan dengan di RT-RT yang lain.
Muhammad, salah satu warga RT. 15/RW. 05, Kel. Maliaro, kepada media ini Rabu (31/5), menyampaikan bahwa pembangunan GSg yang diketahui akan dijadikan sebagai tempat Logistik, Posyandu, dan Sekertariat PKK Kelurahan Maliaro tersebut telah menimbulkan pertanyaan oleh warga sekitar.
“Pembanguan yang dimotori oleh warga RT. 16/RW. 05 ini sebelumnya tidak di koordinasikan dengan warga pada RT lainnya, sehingga sebagian besar warga tidak mengetahui adanya pembangun tersebut, dan akhirnya timbul pertanyaan dibenak warga itu sendiri,” bebernya.
Sambungnya Muhammad, ada kekhawatiran sebagian warga sebab pembangunan gedung tersebut berdiri tepat di atas lahan kuburan, yang notabene areal lahan pekuburan itu sudah tidak terlalu luas. Sementara lokasi gedung ini menghabiskan kurang lebih 10 kuburan jika itu dimanfaatkan dengan baik sesua fungsi lahannya.
“Seharusnya sebelum membangun ini harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan warga lainnya, guna menjajakan pendapat serta solusi, sebab lokasi lahan kuburan tersebut sudah tidak terlalu luas, dan tidak menutup kemungkinan lahan tersebut habis terpakai dalam waktu dekat, dengan melihat angka kematian yang hampir setiap hari terjadi,” terangnya.
Sementara Lurah Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, Nimra Hasan, saat dikonfirmasi awak media via WhatsApp, membenarkan adanya pembangunan gedung serbaguna tersebut, dimana ini dibangun oleh warga RT. 16/RW. 05.
“Ia benar itu dibangun oleh warga RT. 16/RW. 05, untuk digunakan sebagai gudang peralatan, yakni tenda, kursi serta peralatan untuk penggalian kuburan, dan mesin potong, karena selama ini peralatan tersebut tidak memiliki tampa penyimpanan, sehingga banyak yang telah rusak,” pungkasnya.
Terkait dengan tidak adanya koordinasi sebagaimana yang dikeluhkan oleh sebagian warga kata Nimra, hal tersebut sudah disampaikan melalui grup RT pada beberapa waktu lalu, saat awal pekerjaan dilaksanakan dan tidak ada komplein.