Free Porn
xbporn

LPP Society Center Malut Soroti Amblasnya Jembatan Penghubung Oba-Oba Selatan

Bagikan :

TERPOPULER

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

BACA JUGA

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang?

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Sofifi – Amblasnya jembatan darat Desa Sigela Yef, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), pada beberapa hari lalu telah menjadi sorotan publik, tidak terkecuali Lembaga Pengawasan Pembanguan (LPP) Society Center Provinsi Maluku Utara (Malut).

Wakil Direktur (Wadir) LPP Society Center Malut, Rusli M.Zen, ST, kepada media ini (6/4), menyampaikan bahwa belum lama ini kita disuguhkan berbagai data dan informasi berkaitan dengan kondisi jalan di ruas Payahe-Dehepodo yang amburadul, dimana ruas ini menyumbang sejumlah paket proyek yang terindikasi bermasalah di beberapa tahun terakhir ini.

[the_ad id=”3193″]

Salah satu dari sekian banyak proyek jalan dan jembatan ruas Payahe-Dehepodo milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut, yang terindikasi bermasalah, kata Rusli, yakni jembatan Desa Sigela Yef, Kec. Oba, dimana jembatan penghubung antara dua Kecamatan di daratan Oba tersebut telah mengalami kerusakan, dan atau ambruk pada beberapa hari yang lalu.

“Oleh karena itu, ambruknya jembatan tersebut menjadi tanggungjawab Pemprov Malut, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Malut, karena penanganan dan penganggaran juga masuk dalam kewenangan Dinas PUPR Malut,” bebernya.

Menurut Rusli, kerusakan tersebut terjadi karena adanya gerusan pada dasar sungai akibat banjir, yang menyebabkan ambruknya abutmen jembatan. Hal ini karena lemahnya program pemeliharaan serta memproteksi potensi kerusakan pada jembatan, yang dilakukan oleh Dinas PUPR Malut dimana ini sudah seharusnya dilakukan jauh-jauh hari.

“Dengan adanya kejadian ini maka kompetensi serta keseriusan Dinas PUPR Malut dipertaruhkan, dimana pembuat groundsill, pengendali endapan dan pembuatan proteksi pada abutmen jembatan itu biayanya lebih murah, di banding membangun satu jembatan baru karena kerusakan yang terjadi,” terangnya.

[the_ad id=”3193″]

Rusli, menambahkan ambruknya jembatan ini sudah sangat jelas membutuhkan anggran daerah yang relatif besar, padahal dengan biaya satu jembatan kita bisa membuat lebih banyak groundsill dan pencegahan, untuk memperpanjang usia bangunan.

“Untuk itu dengan adanya kejadian ini sudah harus menjadi perhatian serius bagi Dinas PUPR Malut, agar lebih fokus pada langkah-langkah pencegahan, sehingga Pemprov tidak terkesan hanya fokus membangun infrastruktur baru ketimbang memelihara dan memastikan infastrukuktur itu di kerjakan dengan benar atau tidak, sesuai dengan sepesifikasi serta menjamin kualitasnya, misalkan jalan ruas Payahe-Dehepodo dengan usia yang relatif mudah, namun sudah terdapat banyak kerusakan,” tutupnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

Tokoh Muda Makayoa; Integritas KPUD Halsel...

Labuha - Dengan lolosnya sejumlah incumbent Penyelenggara Pemilihan Kecamatan (PPK), diwilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), pada seleksi ulang anggota PPK tahun 2024 untuk pemilihan...

SAAT INI

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat,...

BERITA UTAMA

Siti Husnul Khotimah Mahasiswa Unkhair Ternate...

Ternate - Prestasi luar biasa datang dari mahasiswi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Siti Husnul Khotimah, berhasil meraih penghargaan...

BK-UHS Tampil Beda pada Debat Perdana,...

Labuha - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel) nomor urut 1, Bahrain Kasuba dan Umar Hi. Soleman (BK-UHS), tampil berbeda pada...

Danrem 152/Baabullah Hadiri Apel Siaga Pengawasan...

Ternate - Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Enoh Solehudin, S.E. menghadiri Apel Siaga Pengawasan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum...

REKOMENDASI

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang?

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Pengaruh Cuaca dan Konflik Rusia Ukraina,...

Ternate -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate memprediksi jelang Ramadhan nanti, bakal terjadi kenaikan harga pada 2 kebutuhan bahan pokok yakni, Gula...

Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini...

Ternate -- Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat...

Antusias Warga Dua Desa di Kasbar...

Labuha - Calon Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Bahrain Kasuba terharu saat berkampanye di Dua Desa Kecamatan Kasiruta Barat diantaranya, Desa Doko dan Desa Palamea. Meski...

Dari Desa Marikapal, Paslon BK-UHS Memulai...

Labuha - Usai menyelesaikan Zona Tiga Kepulauan Joronga dan Gane, Calon Bupati dan Wakil Bupati Bahrain Kasuba-Umar Hi Soleman (BK-UHS) memulai kampanye perdana di...

IKLAN

LPP Society Center Malut Soroti Amblasnya Jembatan Penghubung Oba-Oba Selatan

Sofifi – Amblasnya jembatan darat Desa Sigela Yef, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), pada beberapa hari lalu telah menjadi sorotan publik, tidak terkecuali Lembaga Pengawasan Pembanguan (LPP) Society Center Provinsi Maluku Utara (Malut).

Wakil Direktur (Wadir) LPP Society Center Malut, Rusli M.Zen, ST, kepada media ini (6/4), menyampaikan bahwa belum lama ini kita disuguhkan berbagai data dan informasi berkaitan dengan kondisi jalan di ruas Payahe-Dehepodo yang amburadul, dimana ruas ini menyumbang sejumlah paket proyek yang terindikasi bermasalah di beberapa tahun terakhir ini.

[the_ad id=”3193″]

Salah satu dari sekian banyak proyek jalan dan jembatan ruas Payahe-Dehepodo milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut, yang terindikasi bermasalah, kata Rusli, yakni jembatan Desa Sigela Yef, Kec. Oba, dimana jembatan penghubung antara dua Kecamatan di daratan Oba tersebut telah mengalami kerusakan, dan atau ambruk pada beberapa hari yang lalu.

“Oleh karena itu, ambruknya jembatan tersebut menjadi tanggungjawab Pemprov Malut, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Malut, karena penanganan dan penganggaran juga masuk dalam kewenangan Dinas PUPR Malut,” bebernya.

Menurut Rusli, kerusakan tersebut terjadi karena adanya gerusan pada dasar sungai akibat banjir, yang menyebabkan ambruknya abutmen jembatan. Hal ini karena lemahnya program pemeliharaan serta memproteksi potensi kerusakan pada jembatan, yang dilakukan oleh Dinas PUPR Malut dimana ini sudah seharusnya dilakukan jauh-jauh hari.

“Dengan adanya kejadian ini maka kompetensi serta keseriusan Dinas PUPR Malut dipertaruhkan, dimana pembuat groundsill, pengendali endapan dan pembuatan proteksi pada abutmen jembatan itu biayanya lebih murah, di banding membangun satu jembatan baru karena kerusakan yang terjadi,” terangnya.

[the_ad id=”3193″]

Rusli, menambahkan ambruknya jembatan ini sudah sangat jelas membutuhkan anggran daerah yang relatif besar, padahal dengan biaya satu jembatan kita bisa membuat lebih banyak groundsill dan pencegahan, untuk memperpanjang usia bangunan.

“Untuk itu dengan adanya kejadian ini sudah harus menjadi perhatian serius bagi Dinas PUPR Malut, agar lebih fokus pada langkah-langkah pencegahan, sehingga Pemprov tidak terkesan hanya fokus membangun infrastruktur baru ketimbang memelihara dan memastikan infastrukuktur itu di kerjakan dengan benar atau tidak, sesuai dengan sepesifikasi serta menjamin kualitasnya, misalkan jalan ruas Payahe-Dehepodo dengan usia yang relatif mudah, namun sudah terdapat banyak kerusakan,” tutupnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30...

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Iklan

error: Content is protected !!