Ternate — Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Ternate, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas berbasis Kejuruan di Provinsi Maluku Utara, yang usianya tidak muda lagi, namun upaya peningkatan mutu dan kualitas, terus dilakukan oleh pihak sekolah demi mencetak generasi bangsa yang mampu bersaing dalam dunia industri.
Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai upaya dan serta kerja keras pihak sekolah, hingga terus mendapatkan kucuran bantuan fasilitas dari Pemerintah Pusat (Pempus), salah satunya adalah bantuan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dimana ini merupakan energi terbarukan yang dikucurkan langsung oleh Pempus melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi, dan Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.
Kepala Sekolah SMKN 2 Ternate, Ma’ruf A. Kahar, S.Pd, saat dikonfirmasi awak media diruang kerjanya, Selasa (18/10), membenarkan bahwa pihaknya telah memperoleh bantuan berupa PLTS dari Kementerian ESDM RI, dan bantuan tersebut sementara dalam tahap pekerjaan.
Bantuan yang diperoleh tersebut, lanjut Ma’ruf, tidak terlepas dari upaya serta kerja keras pihaknya dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan maupun inovasi – inovasi baru yang terus dikembangkan di SMKN 2 Ternate itu sendiri.
“Sehingga ini telah menjadi nilai plus dan menjadi perhatian Pempus, untuk ikut serta membantu meningkatkan dan atau mengembangkan mutu pendidikan di SMKN 2 Ternate,” bebernya.
Ia berharap dengan adanya bantuan ini dapat membantu pihaknya dalam mengembangkan mutu pendidikan berbasis industri teknologi, sehingga dapat memiliki siswa/siswi yang mampu berinovasi, dan dapat bersaing dalam dunia industri baik lokal maupun nasional pada saat lulus dari sekolah ini.
Sementara Wakasek Hubungan Industri dan Masyarakat (Hubinmas), SMKN 2 Ternate, Adenyong B. Ali, S.Pd, kepada media ini menyampaikan bahwa bantuan dari Kementrian ESDM RI ini berupa Energi terbarukan, yakni PLTS dengan kapasitas 25 kWp dimana ini diwilayah Maluku Utara (Malut), hanya mendapatkan jatah di tiga titik salah satunya SMKN 2 Ternate.
Sambungnya PLTS ini memiliki sistem kerja one grid, dimana ini ada hubungan konveksi langsung dengan PLN, sehingga dapat saling menunjang diantara satu dengan yang lainnya, misalkan jika penyimpanan daya PLTS melebihi dari dari kapasitas yang dipakai, maka secara otomatis daya sisa dari PLTS tersebut langsung berpindah ke daya PLN,” jelasnya.
Jika ini dimanfaatkan dengan baik lanjut Ade, maka dapat membantu dalam hal biaya pembayaran listrik, dikarenakan pihak PLN akan menghitung kapasitas daya yang didapatkan dari PLTS, kemudian dikurangi biaya pemakaian listrik dari PLN oleh pihak sekolah.
Selain itu dengan adanya bantuan PLTS ini pihaknya juga berkeinginan untuk membuka jurusan baru, yakni jurusan PLTS dengan tujuan agar kedepan dapat mengelola serta mengoperasikan PLTS yang ada, dan juga mampu berinovasi dan menciptakan PLTS baru guna kepentingan umum.