Ternate — Dugaan kasus korupsi anggaran kegiatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Kota Ternate tahun 2018, terus menjadi sorotan publik setelah Tim Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Ternate, berhasil mengamankan satu tersangka dengan inisial YC pada beberapa waktu lalu.
Pantauan media ini, Senin (25/7), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Maluku Utara (Malut), kembali menggelar aksi di depan Kantor Kejari Ternate, dengan tuntutan agar pihak Kejari lebih serius lagi untuk mengungkap aktor utama dibalik kasus dugaan korupsi anggaran kegiatan Haornas tersebut.
Satu per satu para orator pun terlihat mengambil bagian untuk menyampaikan tuntutan mereka, tidak terkecuali Ketua DPD GPM Malut, Sartono Halek.
Dalam orasinya Bung Tono sapaan akrab Sartono Halek, menyampaikan bahwa kedatangan mereka hari ini, dengan tujuan untuk mengingatkan kepada pihak Kejari Ternate, agar lebih serius lagi mendalami kasus dugaan korupsi anggaran Haornas tahun 2018, dikarenakan pihaknya menduga bahwa kasus ini telah melibatkan sejumlah oknum, dan oknum-oknum inilah yang merupakan aktor utama dalam kasus tersebut.
“Olehnya itu Tim Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Ternate harus lebih ekstra lagi dalam upaya pengungkapan aktor utama kasus Haornas ini, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan atas penetapan tersangka nantinya,” tegas Bung Tono.
Selain itu GPM Malut juga mendesak kepada Kejari Ternate, agar segera memanggil Walikota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman untuk dimintai keterangan terkait kasus ini, dikarenakan pada saat itu Tauhid, menjabat selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, sekaligus Ketua Tim Anggara Pemerintah Daerah (TAPD).