Prahara Jaringan Jalan Nasional di Malut, Mendapat Sorotan Lembaga Society Center

Bagikan :

TERPOPULER

Ombudsman Maluku Utara Terima Ratusan Laporan...

Ternate - Ombudsman Perwakilan Maluku Utara (Malut) menerima 170 laporan sepanjang Januari 2025 s/d Mei 2025. Ada dua kategori laporan yang di terima yaitu,...

BACA JUGA

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Sofifi — Kemantapan Jalan Nasional di Provinsi Maluku Utara (Malut), bagai isapan jempol belaka, bagaimana tidak dalam tahun 2021 sampai dengan 2022 Lembaga Society Center Malut mengoleksi sekitar ratusan bahkan ribuan jalan berlubang di seluruh ruas Jalan Nasional wilayah Malut.

Wakil Direktur (Wadir) Society Center Maluku Utara (Malut), Adit Soabobo, ST, kepada media ini Minggu (10/4) menyampaikan bahwa, hal ini tentunya merupakan ketidakbecusan pihak BPJN Maluku Utara dalam mengelola dan merawat Infrastruktur Jalan yang dilabeli dengan Jalan Nasional bermarka kuning tersebut.

“Kondisi ini telah mencerminkan ketidak sinergisan antara hasil Survey dan kondisi di lapangan, lemahnya kordinasi memperburuk keadaan dan ujung–ujungnya masyarakat menjadi korban,” pungkasnya.

Selain itu kata dia, kevalidan dan akurasi data survey jalan yang dibawahi oleh Seksi Keterpaduan Pembangunan Infarstuktur Jalan (KPJI), patut di pertanyakan mengapa, sampai saat ini kondisi kerusakan jalan nasional merupkaan sesuatu hal yang dianggap lumrah oleh mereka.

“Permasalahan kerusakan jalan, longsoran lereng, kemiringan badan jalan, gaya sentrifugal dan sentripetal yang sering memicu kendaraan tergelincir keluar dari badan jalan, serta kondisi kelayakan geometrik jalan juga menjadikan satu masalah besar yang memicu aksebilitas jalan tersebut,” papar Adit.

Kondisi jalan nasional yang rusak dan memiliki kemiringan yang tak menentu, membuat kendaraan sering tergelincir.

Adit menegaskan, hal ini merupakan produk hasil Survey KPIJ yang akurasi datanya patut dipertanyakan, karena selain memegang peranan penting terhadap kemantapan jalan dan Program–program, KPIJ juga memiliki Konsultan Manajemen Proyek (KMP), yang bertanggung jawab terhadap paket-paket yang berlangsung pada BPJN Maluku Utara.

Ia juga mengaku setelah melakukan penelusuran terkait dengan sistim kerja di internal BPJN Malut, dirinya hanya bisa menggeleng kepala sebagai anak Negeri.

“Hal ini karena BPJN Malut, selain memliki tim ahli, mereka juga didukung oleh anggaran operasional yang nilainya fantastis seperti SPPD dan sebagainya, akan tetapi ini merupakan sarana yang tidak menjamin kemantapan Jalan Nasional di Maluku Utara, sungguh ini merupakan satu hal yang cukup ironis,” sindirnya.

Selaku Wadir pada lembaga yang bergerak di bidang advokasi perencanaan pembangunan, dirinya merasa prihatin terhadap permasalahan jalan yang dihadapi masyarakat saat ini, khususnya masyarakat Malut. Dimana telah lama mendambakan jalan nasional tanpa keruskan untuk mewujudkan jaringan jalan yang aman dan nyaman.

Berdasarkan persoalan ini, Adit pun mengundang kepada khalayak terutama praktisi Jalan Jembatan di wilayah Maluku Utara, untuk mendiskusikan secara terbuka terkait dengan persoalan kerusakan jalan nasional, yang dinilai telah diabaikan oleh pihak BPJN wilayah Malut tersebut.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor Unkhair Ternate Periode...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor...

BERITA UTAMA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

Remaja 16 Tahun yang sempat Dilaporkan...

Ternate - Pencarian terhadap satu warga Kelurahan Ngade, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga saat mendaki Gunung Gamalama akhirnya...

REKOMENDASI

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Ridwan Terpilih Secara Aklamasi pada Muswil...

Ternate - Musyawarah Wilayah (Muswil) Institut Karate Do-Indonesia (INKAI) Provinsi Maluku Utara (Malut), memutuskan menunjuk Ir. Ridwan Ar, ST, MT, selaku Ketua INKAI Malut...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Mobdin Digunakan Jemput Ganja, Begini Tanggapan...

Ternate - Praktisi hukum, Agus R. Tampilang, SH. angkat bicara soal Mobil Dinas (Mobdin) milik Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (Kaban BPKAD),...

Belum Ada Keputusan Resmi DPP PAN...

Ternate - Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (Muswil PAN) Provinsi Maluku Utara (Malut), yang digelar pada beberapa waktu lalu belum menemukan titik akhir, pasca...

IKLAN

Prahara Jaringan Jalan Nasional di Malut, Mendapat Sorotan Lembaga Society Center

Sofifi — Kemantapan Jalan Nasional di Provinsi Maluku Utara (Malut), bagai isapan jempol belaka, bagaimana tidak dalam tahun 2021 sampai dengan 2022 Lembaga Society Center Malut mengoleksi sekitar ratusan bahkan ribuan jalan berlubang di seluruh ruas Jalan Nasional wilayah Malut.

Wakil Direktur (Wadir) Society Center Maluku Utara (Malut), Adit Soabobo, ST, kepada media ini Minggu (10/4) menyampaikan bahwa, hal ini tentunya merupakan ketidakbecusan pihak BPJN Maluku Utara dalam mengelola dan merawat Infrastruktur Jalan yang dilabeli dengan Jalan Nasional bermarka kuning tersebut.

“Kondisi ini telah mencerminkan ketidak sinergisan antara hasil Survey dan kondisi di lapangan, lemahnya kordinasi memperburuk keadaan dan ujung–ujungnya masyarakat menjadi korban,” pungkasnya.

Selain itu kata dia, kevalidan dan akurasi data survey jalan yang dibawahi oleh Seksi Keterpaduan Pembangunan Infarstuktur Jalan (KPJI), patut di pertanyakan mengapa, sampai saat ini kondisi kerusakan jalan nasional merupkaan sesuatu hal yang dianggap lumrah oleh mereka.

“Permasalahan kerusakan jalan, longsoran lereng, kemiringan badan jalan, gaya sentrifugal dan sentripetal yang sering memicu kendaraan tergelincir keluar dari badan jalan, serta kondisi kelayakan geometrik jalan juga menjadikan satu masalah besar yang memicu aksebilitas jalan tersebut,” papar Adit.

Kondisi jalan nasional yang rusak dan memiliki kemiringan yang tak menentu, membuat kendaraan sering tergelincir.

Adit menegaskan, hal ini merupakan produk hasil Survey KPIJ yang akurasi datanya patut dipertanyakan, karena selain memegang peranan penting terhadap kemantapan jalan dan Program–program, KPIJ juga memiliki Konsultan Manajemen Proyek (KMP), yang bertanggung jawab terhadap paket-paket yang berlangsung pada BPJN Maluku Utara.

Ia juga mengaku setelah melakukan penelusuran terkait dengan sistim kerja di internal BPJN Malut, dirinya hanya bisa menggeleng kepala sebagai anak Negeri.

“Hal ini karena BPJN Malut, selain memliki tim ahli, mereka juga didukung oleh anggaran operasional yang nilainya fantastis seperti SPPD dan sebagainya, akan tetapi ini merupakan sarana yang tidak menjamin kemantapan Jalan Nasional di Maluku Utara, sungguh ini merupakan satu hal yang cukup ironis,” sindirnya.

Selaku Wadir pada lembaga yang bergerak di bidang advokasi perencanaan pembangunan, dirinya merasa prihatin terhadap permasalahan jalan yang dihadapi masyarakat saat ini, khususnya masyarakat Malut. Dimana telah lama mendambakan jalan nasional tanpa keruskan untuk mewujudkan jaringan jalan yang aman dan nyaman.

Berdasarkan persoalan ini, Adit pun mengundang kepada khalayak terutama praktisi Jalan Jembatan di wilayah Maluku Utara, untuk mendiskusikan secara terbuka terkait dengan persoalan kerusakan jalan nasional, yang dinilai telah diabaikan oleh pihak BPJN wilayah Malut tersebut.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan...

Halsel - Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa...

Iklan

error: Content is protected !!