Pulau Morotai – Setelah kalah dari Persikota Tidore 2-1 di semifinal Piala Soeratin U-17 Zona Maluku Utara, Manajemen klub sepak bola Morotai United (MUFC) langsung melayangkan surat protes ke Komisi Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Maluku Utara melalui Match Commissioner Robi Pangeti, Senin (28/2/2022) sore.
Hal tersebut disampaikan manajemen Morotai United melalui surat Nomor : 022.1/Club-MU/PM/II/2022 yang ditandatangani Wakil Presiden klub Morotai United Jufri A Latif.
Dalam surat tersebut, Jufri menjelaskan ada dugaan pemalsuan dokumen tahun kelahiran dari salah satu pemain Persikota Tidore nomor punggung 20 atas nama Sandi Abubakar, karena pemain tersebut diduga telah lulus SMA pada tahun sebelumnya.
Untuk itu, kata Jufri, Manajemen Morotai United mengajukan protes ke Komdis Asprov PSSI Malut agar kebenaran biodata pemain dimaksud diverifikasi kembali secara administrasi maupun fisiknya secara medis.
Informasi tersebut pun diterima media ini dari sumber terpercaya yang tidak mau mempublish namanya. Ia membenarkan bahwa Pemain Persikota Tidore di Piala Soeratin U-17 atas nama Sandi Abubakar adalah seumur dengannya dan telah lulus SMA pada tahun lalu.
“Sandi Abubakar itu umurnya bukan 17 tahun lagi, karena dia seumur saya, lulus SMA pada tahun lalu. Kebenarannya bisa di kroscek,” ungkap sumber itu yang mengaku asal Tidore.
Sementara Match Commissioner atau pengawas pertandingan pada Piala Suratin U-17 dan U-15 Zona Malut, Robi Pangeti, membenarkan adanya surat protes dari Manajemen klub sepak bola Morotai United soal dugaan pemalsuan dokumen dari salah satu pemain yang dilakukan manajemen Persikota Tidore.
“Saya sudah menerima pengajuan protes dari Morotai United terkait dengan dugaan pemalsuan identitas salah satu pemain Persikota Tikep. Terkait dengan tata cara protes diatur dalam regulasi Piala Soeratin U-17 tahun 2021 pasal 54,” ungkapnya.
Robi menegaskan, selanjutnya Match Commissioner akan melanjutkan surat tersebut kepada Komisi Disiplin Asprov PSSI Malut untuk ditindaklanjuti protes tersebut.
“Soal benar dan tidaknya dugaan tersebut, kewenangannya ada pada Komdis. Bila hal ini terbukti maka, Persikota Tidore di diskualifikasi dari Piala Suratin U-17,” pungkasnya. (Lilo*).