Ternate — Air merupakan sumber kehidupan seluruh mahluk hidup termasuk manusia, namun apa yang terjadi jika air tak mengalir lagi?, sudah barang tentu kehidupan akan menjadi hampa bak cinta bertepuk sebelah tangan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, ratusan pelanggan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate, yang berada di seputaran Kampus Poltekes dan RSUD Dr. Chasan Boesoerie Ternate, tepatnya di Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, telah mengalami Ketohoran (kekeringan) sejak tiga hari ini.
Ketohoran yang dialami para pelanggan ini, akibat dari ketidakseriusan pihak PDAM Ternate, dalam melakukan pelayanan air bersih sehingga dalam waktu tiga hari ini, ratusan pelanggan tersebut tidak lagi mendapatkan pancuran air bersih dari PDAM.
Salah satu warga RT. 15/RW. 05 Kel. Maliaro, Kec. Ternate Tengah, yang enggan dipublis namanya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (1/2), membenarkan bahwa sudah kurang lebih tiga hari ini mereka (para pelanggan), diseputaran RT. 15/RW. 05 ini tidak lagi mendapatkan pancuran air bersih dari PDAM.
“Sudah tiga hari tidak ada pelayanan air bersih dari PDAM, namun pihak PDAM seakan bisu dan tak mau tau, serta super cuek karena hingga detik ini tidak ada pemberitahuan resmi ke pelanggan, terkait dengan macetnya pelayanan air bersih tersebut,” ujarnya
Sambungnya, kalaupun ada kendala secara teknis maka pihak PDAM selaku pengelola perusahan, wajib menyampaikan pemberitahuan secara resmi ke pelanggan sehingga tidak ada yang merasa di rugikan, namun jika pihak PDAM hanya diam seakan tidak ada masalah maka ini sangat merugikan kita selaku pelanggan, sebab jalan dan tidak jalannya air kita tetap di tuntut untuk melakukan pembayaran.
Ia menambahkan jika kondisi seperti ini terus terjadi lalu untuk apa Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate begitu terburu-buru mengangkat dan melantik Dewan Pengawas PDAM. Apakah ini hanya untuk memenuhi struktur ataukah memenuhi janji politik terhadap tim sukses?.
“Jika pertanyaan diatas ini jawabannya Ya, maka saran saya sebaiknya Pemkot jangan menghabiskan anggaran hanya untuk membayar gaji mereka yang tidak paham dengan topoksinya, sehingga anggaran tersebut dapat digunakan untuk melakukan perbaikan pelayanan air bersih, agar pelanggan tidak merasa dirugikan,” tegasnya
“Kondisi seperti ini bukan hanya kali pertama terjadi, namun sudah berulangkali bahkan tidak ada pancuran air bersih dari PDAM, diseputaran Maliaro berjalan hingga berminggu-minggu, olehnya itu hal ini harus menjadi perhatian serius oleh pihak PDAM dan Pemkot Ternate,” tutupnya.