Yudi Latif Soroti Pendidikan Karakter, Minta Revisi Profil Pelajar Pancasila

Bagikan :

TERPOPULER

GM ASDP Cabang Ternate Berlakukan Jembatan...

Ternate - General Manager (GM) PT ASDP Cabang Ternate, Handoyo Priyanto, menagaskan, pemberlakuan jembatan timbang dan tiket alat berat sejak tahun 2024. General Manager PT...

BACA JUGA

Dirut PT WKM: PT Position Nyolong Nikel di Lahan Kami

Jakarta — Direktur Utama PT Wana Kencana Mineral (PT WKM) Letjen (Purn) Eko Wiratmoko menegaskan bahwa PT Position telah melakukan pencurian tambang nikel di...

Menteri Hukum Kunjungi Langsung Kelurahan Akehuda

Ternate - Menteri Hukum Republik Indonesia Supratman Andi Agtas, melakukan kunjungan dan peninjauan Pos Bantuan Hukum (Posbankum) di Kelurahan Akehuda, Kecamatan Kota Ternate Utara,...

Harita Nickel Luncurkan Mechanic Talent Pool Program bagi Pemuda Lokal

Halsel - Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasional, Harita Nickel resmi meluncurkan Mechanic Talent Pool Program (MTPP), sebuah...

Banyak Karyawan Toko di Ternate Tidak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Ternate - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Ternate temukan pelanggaran di beberapa tokoh yang tidak daftarkan karyawannya masuk dalam BPJS. Hal ini di...

GM ASDP Cabang Ternate Berlakukan Jembatan Timbang dan Tiket Alat Berat Sesuai Golongan

Ternate - General Manager (GM) PT ASDP Cabang Ternate, Handoyo Priyanto, menagaskan, pemberlakuan jembatan timbang dan tiket alat berat sejak tahun 2024. General Manager PT...

JAKARTA — Pakar kenegaraan Yudi Latif menekankan urgensi pendidikan karakter di era kemajuan teknologi. Ia menilai di era digitalisasi segala sesuatu yang tidak bisa didigitalisasi justru semakin penting, seperti halnya karakter.

“Ibarat kita menanam pohon yang kokoh dan menjulang tinggi, akarnya harus kuat dulu. Dan akar itu adalah karakter. Sepintar apapun orang, kalau tidak punya karakter, maka ia nonsense,” ujar Yudi.

Melansir dari laman TEMPO.CO, Pernyataan itu disampaikan Yudi saat menjadi pembicara dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan Paragon Technology and Innovation, Rabu (1/12/2021).

Masalahnya, lanjut Yudi, pendidikan di Indonesia selama ini cenderung tidak menjadikan nilai sebagai basis utama pendidikan. “Seperti kata Ki Hajar Dewantara, pendidikan itu seringkali hanya terjebak menjadi pengajaran, hanya mengasah pengetahuan dan skill,” ujarnya. Padahal hakikat pendidikan adalah bagaimana menjadi manusia seutuhnya.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Profil Pelajar Pancasila telah menjabarkan karakter peserta didik yang akan dibangun dalam enam ciri utama. Keenam ciri itu ialah beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong-royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.

Yudi menilai Profil Pelajar Pancasila dari Kemendikbud itu kabur dari aspek nilai. Ia mengatakan karakter itu seharusnya diartikulasikan dalam bentuk evaluatif, bukan deskriptif. “Yang nyata di sana hanya sila ketuhanan, yang lainnya deskriptif dan tidak jelas,” ujar mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.

Profil Pelajar Pancasila, menurut Yudi, mestinya menggabungkan karakter manusia seutuhnya menurut Pancasila dan karakter manusia sebagai pembelajar.

Yudi Latif mengusulkan revisi Profil Pelajar Pancasila menjadi lima ciri utama. Pertama, berketuhanan dengan semangat akhlak mulia. Kedua, cinta tanah air dengan semangat kosmopolitan (persaudaraan semesta).

Ia menuturkan cinta tanah air sangat penting. Yudi beralasan pendidikan menjadi salah jika pikiran hanya soal digital teknologi 4.0 tanpa memiliki kemampuan melihat potensi yang dimiliki bangsa. “Tapi tentunya harus tetap disertai dengan semangat kosmopolitan, terhubung dengan perkembangan di tingkat dunia,” ujar dia.

Ketiga, mandiri dengan semangat gotong-royong. Keempat, bernalar kritis-kreatif dengan semangat deliberatif (hikmat permusyawaratan). Kelima, berkompeten dengan semangat pelayanan dan keadilan.

Menurut Yudi, Indonesia harus mengembangkan pendidikan dengan wawasan sosial dan kebudayaan yang berakar pada nilai-nilai Pancasila.
Indikator keberhasilan pendidikan tidak hanya dilihat dari input dan outcome namun juga keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup secara nyata dalam masyarakat.

Yudi Latif mengatakan pendidikan harus memberikan kapabilitas agar manusia dapat melampaui jangkauan teknologi dan data dengan memberikan wawasan kemanusiaan dan kebijaksanaan. “Peserta didik harus menguasai cara kerja baru dengan kemampuan untuk mendekap teknologi, bukan membuat diri jadi mesin,” tuturnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Harita Nickel Luncurkan Mechanic Talent Pool Program bagi Pemuda...

Halsel - Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat sekitar...

BERITA UTAMA

Dua Hari Lagi Pelaksanaan CSS XXIII...

Ternate - Walikota Ternate M. Tauhid Soleman perintahkan semua instansi pelaksana teknis agar melakukan pembenahan, mengingat pelaksanaan kegiatan City Sanitation Summit (CSS) XXIII Aliansi...

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun...

Ternate - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, Wanita Selam Indonesia (WASI) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Upacara Bawah Laut...

Satpas Polres Ternate Siap Layani Urus...

Ternate - Dalam rangka memberikan legalitas berkendara kepada masyarakat, Unit Regident Satpas Polres Ternate kembali melaksanakan pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Jumat,...

REKOMENDASI

Harita Nickel Luncurkan Mechanic Talent Pool Program bagi Pemuda Lokal

Halsel - Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasional, Harita Nickel resmi meluncurkan Mechanic Talent Pool Program (MTPP), sebuah...

Menteri Hukum Kunjungi Langsung Kelurahan Akehuda

Ternate - Menteri Hukum Republik Indonesia Supratman Andi Agtas, melakukan kunjungan dan peninjauan Pos Bantuan Hukum (Posbankum) di Kelurahan Akehuda, Kecamatan Kota Ternate Utara,...

GM ASDP Cabang Ternate Berlakukan Jembatan Timbang dan Tiket Alat Berat Sesuai Golongan

Ternate - General Manager (GM) PT ASDP Cabang Ternate, Handoyo Priyanto, menagaskan, pemberlakuan jembatan timbang dan tiket alat berat sejak tahun 2024. General Manager PT...

Banyak Karyawan Toko di Ternate Tidak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Ternate - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Ternate temukan pelanggaran di beberapa tokoh yang tidak daftarkan karyawannya masuk dalam BPJS. Hal ini di...

Dirut PT WKM: PT Position Nyolong Nikel di Lahan Kami

Jakarta — Direktur Utama PT Wana Kencana Mineral (PT WKM) Letjen (Purn) Eko Wiratmoko menegaskan bahwa PT Position telah melakukan pencurian tambang nikel di...

Dirut PT WKM: PT Position Nyolong...

Jakarta — Direktur Utama PT Wana Kencana Mineral (PT WKM) Letjen (Purn) Eko Wiratmoko menegaskan bahwa PT Position telah melakukan pencurian tambang nikel di...

Cuaca Buruk, KSOP Kelas II Ternate...

Ternate - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate berhentikan sementara waktu pelayanan dan keberangkatan kapal dan penumpang. Hal ini disebabkan karena...

Daerah Penerima BSU Rp1 Juta Diperluas

JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperluas wilayah penerima bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT Subsidi Gaji Rp1 juta untuk pekerja bergaji Rp3,5 juta per...

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

IKLAN

Yudi Latif Soroti Pendidikan Karakter, Minta Revisi Profil Pelajar Pancasila

JAKARTA — Pakar kenegaraan Yudi Latif menekankan urgensi pendidikan karakter di era kemajuan teknologi. Ia menilai di era digitalisasi segala sesuatu yang tidak bisa didigitalisasi justru semakin penting, seperti halnya karakter.

“Ibarat kita menanam pohon yang kokoh dan menjulang tinggi, akarnya harus kuat dulu. Dan akar itu adalah karakter. Sepintar apapun orang, kalau tidak punya karakter, maka ia nonsense,” ujar Yudi.

Melansir dari laman TEMPO.CO, Pernyataan itu disampaikan Yudi saat menjadi pembicara dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan Paragon Technology and Innovation, Rabu (1/12/2021).

Masalahnya, lanjut Yudi, pendidikan di Indonesia selama ini cenderung tidak menjadikan nilai sebagai basis utama pendidikan. “Seperti kata Ki Hajar Dewantara, pendidikan itu seringkali hanya terjebak menjadi pengajaran, hanya mengasah pengetahuan dan skill,” ujarnya. Padahal hakikat pendidikan adalah bagaimana menjadi manusia seutuhnya.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Profil Pelajar Pancasila telah menjabarkan karakter peserta didik yang akan dibangun dalam enam ciri utama. Keenam ciri itu ialah beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong-royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.

Yudi menilai Profil Pelajar Pancasila dari Kemendikbud itu kabur dari aspek nilai. Ia mengatakan karakter itu seharusnya diartikulasikan dalam bentuk evaluatif, bukan deskriptif. “Yang nyata di sana hanya sila ketuhanan, yang lainnya deskriptif dan tidak jelas,” ujar mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.

Profil Pelajar Pancasila, menurut Yudi, mestinya menggabungkan karakter manusia seutuhnya menurut Pancasila dan karakter manusia sebagai pembelajar.

Yudi Latif mengusulkan revisi Profil Pelajar Pancasila menjadi lima ciri utama. Pertama, berketuhanan dengan semangat akhlak mulia. Kedua, cinta tanah air dengan semangat kosmopolitan (persaudaraan semesta).

Ia menuturkan cinta tanah air sangat penting. Yudi beralasan pendidikan menjadi salah jika pikiran hanya soal digital teknologi 4.0 tanpa memiliki kemampuan melihat potensi yang dimiliki bangsa. “Tapi tentunya harus tetap disertai dengan semangat kosmopolitan, terhubung dengan perkembangan di tingkat dunia,” ujar dia.

Ketiga, mandiri dengan semangat gotong-royong. Keempat, bernalar kritis-kreatif dengan semangat deliberatif (hikmat permusyawaratan). Kelima, berkompeten dengan semangat pelayanan dan keadilan.

Menurut Yudi, Indonesia harus mengembangkan pendidikan dengan wawasan sosial dan kebudayaan yang berakar pada nilai-nilai Pancasila.
Indikator keberhasilan pendidikan tidak hanya dilihat dari input dan outcome namun juga keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup secara nyata dalam masyarakat.

Yudi Latif mengatakan pendidikan harus memberikan kapabilitas agar manusia dapat melampaui jangkauan teknologi dan data dengan memberikan wawasan kemanusiaan dan kebijaksanaan. “Peserta didik harus menguasai cara kerja baru dengan kemampuan untuk mendekap teknologi, bukan membuat diri jadi mesin,” tuturnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Dirut PT WKM: PT Position Nyolong...

Jakarta — Direktur Utama PT Wana Kencana Mineral (PT WKM) Letjen (Purn) Eko Wiratmoko menegaskan bahwa PT Position telah melakukan pencurian tambang nikel di...

Menteri Hukum Kunjungi Langsung Kelurahan Akehuda

Ternate - Menteri Hukum Republik Indonesia Supratman Andi Agtas, melakukan kunjungan dan peninjauan Pos Bantuan Hukum (Posbankum) di Kelurahan Akehuda, Kecamatan Kota Ternate Utara,...

Harita Nickel Luncurkan Mechanic Talent Pool...

Halsel - Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasional, Harita Nickel resmi meluncurkan Mechanic Talent Pool Program (MTPP), sebuah...

Banyak Karyawan Toko di Ternate Tidak...

Ternate - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Ternate temukan pelanggaran di beberapa tokoh yang tidak daftarkan karyawannya masuk dalam BPJS. Hal ini di...

Iklan

error: Content is protected !!