Free Porn
xbporn

Yudi Latif Soroti Pendidikan Karakter, Minta Revisi Profil Pelajar Pancasila

Bagikan :

TERPOPULER

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

BACA JUGA

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Dukung Program Makan Makanan Bergizi, Distan dan Petani di Halteng Gelar Pertemuan

Halteng - Pemerintah Pusat hingga daerah berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi sebagai langkah dasar untuk menciptakan generasi penerus yang kuat dan berpotensi menjadi pilar...

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang?

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Kadinkes Himbau Puskesmas se-Kota Ternate Lakukan Tindakan Pencegahan Terjadinya KLB DBD

Ternate - Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr Fathiyah Suma M.Kes, menghimbau kepada Puskesmas se-Kota Ternate agar dapat melakukan tindakan untuk mencegah potensi terjadinya...

Dalam Waktu Dekat Kepala KUA Kayoa Utara Bakal Terisi

Halsel - Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Halsel, Hamdi Berhert, mengatakan kekosongan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kayoa...

JAKARTA — Pakar kenegaraan Yudi Latif menekankan urgensi pendidikan karakter di era kemajuan teknologi. Ia menilai di era digitalisasi segala sesuatu yang tidak bisa didigitalisasi justru semakin penting, seperti halnya karakter.

“Ibarat kita menanam pohon yang kokoh dan menjulang tinggi, akarnya harus kuat dulu. Dan akar itu adalah karakter. Sepintar apapun orang, kalau tidak punya karakter, maka ia nonsense,” ujar Yudi.

Melansir dari laman TEMPO.CO, Pernyataan itu disampaikan Yudi saat menjadi pembicara dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan Paragon Technology and Innovation, Rabu (1/12/2021).

Masalahnya, lanjut Yudi, pendidikan di Indonesia selama ini cenderung tidak menjadikan nilai sebagai basis utama pendidikan. “Seperti kata Ki Hajar Dewantara, pendidikan itu seringkali hanya terjebak menjadi pengajaran, hanya mengasah pengetahuan dan skill,” ujarnya. Padahal hakikat pendidikan adalah bagaimana menjadi manusia seutuhnya.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Profil Pelajar Pancasila telah menjabarkan karakter peserta didik yang akan dibangun dalam enam ciri utama. Keenam ciri itu ialah beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong-royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.

Yudi menilai Profil Pelajar Pancasila dari Kemendikbud itu kabur dari aspek nilai. Ia mengatakan karakter itu seharusnya diartikulasikan dalam bentuk evaluatif, bukan deskriptif. “Yang nyata di sana hanya sila ketuhanan, yang lainnya deskriptif dan tidak jelas,” ujar mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.

Profil Pelajar Pancasila, menurut Yudi, mestinya menggabungkan karakter manusia seutuhnya menurut Pancasila dan karakter manusia sebagai pembelajar.

Yudi Latif mengusulkan revisi Profil Pelajar Pancasila menjadi lima ciri utama. Pertama, berketuhanan dengan semangat akhlak mulia. Kedua, cinta tanah air dengan semangat kosmopolitan (persaudaraan semesta).

Ia menuturkan cinta tanah air sangat penting. Yudi beralasan pendidikan menjadi salah jika pikiran hanya soal digital teknologi 4.0 tanpa memiliki kemampuan melihat potensi yang dimiliki bangsa. “Tapi tentunya harus tetap disertai dengan semangat kosmopolitan, terhubung dengan perkembangan di tingkat dunia,” ujar dia.

Ketiga, mandiri dengan semangat gotong-royong. Keempat, bernalar kritis-kreatif dengan semangat deliberatif (hikmat permusyawaratan). Kelima, berkompeten dengan semangat pelayanan dan keadilan.

Menurut Yudi, Indonesia harus mengembangkan pendidikan dengan wawasan sosial dan kebudayaan yang berakar pada nilai-nilai Pancasila.
Indikator keberhasilan pendidikan tidak hanya dilihat dari input dan outcome namun juga keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup secara nyata dalam masyarakat.

Yudi Latif mengatakan pendidikan harus memberikan kapabilitas agar manusia dapat melampaui jangkauan teknologi dan data dengan memberikan wawasan kemanusiaan dan kebijaksanaan. “Peserta didik harus menguasai cara kerja baru dengan kemampuan untuk mendekap teknologi, bukan membuat diri jadi mesin,” tuturnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

Tokoh Muda Makayoa; Integritas KPUD Halsel...

Labuha - Dengan lolosnya sejumlah incumbent Penyelenggara Pemilihan Kecamatan (PPK), diwilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), pada seleksi ulang anggota PPK tahun 2024 untuk pemilihan...

SAAT INI

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat,...

BERITA UTAMA

Siti Husnul Khotimah Mahasiswa Unkhair Ternate...

Ternate - Prestasi luar biasa datang dari mahasiswi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Siti Husnul Khotimah, berhasil meraih penghargaan...

BK-UHS Tampil Beda pada Debat Perdana,...

Labuha - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel) nomor urut 1, Bahrain Kasuba dan Umar Hi. Soleman (BK-UHS), tampil berbeda pada...

Danrem 152/Baabullah Hadiri Apel Siaga Pengawasan...

Ternate - Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Enoh Solehudin, S.E. menghadiri Apel Siaga Pengawasan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum...

REKOMENDASI

Kadinkes Himbau Puskesmas se-Kota Ternate Lakukan Tindakan Pencegahan Terjadinya KLB DBD

Ternate - Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr Fathiyah Suma M.Kes, menghimbau kepada Puskesmas se-Kota Ternate agar dapat melakukan tindakan untuk mencegah potensi terjadinya...

Dalam Waktu Dekat Kepala KUA Kayoa Utara Bakal Terisi

Halsel - Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Halsel, Hamdi Berhert, mengatakan kekosongan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kayoa...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Dukung Program Makan Makanan Bergizi, Distan dan Petani di Halteng Gelar Pertemuan

Halteng - Pemerintah Pusat hingga daerah berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi sebagai langkah dasar untuk menciptakan generasi penerus yang kuat dan berpotensi menjadi pilar...

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang?

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Dalam Waktu Dekat Kepala KUA Kayoa...

Halsel - Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Halsel, Hamdi Berhert, mengatakan kekosongan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kayoa...

Pengaruh Cuaca dan Konflik Rusia Ukraina,...

Ternate -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate memprediksi jelang Ramadhan nanti, bakal terjadi kenaikan harga pada 2 kebutuhan bahan pokok yakni, Gula...

Petani Binaan Harita Nickel Sukses Jadi...

Labuha - Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, memiliki potensi yang luar biasa untuk memperkuat perekonomian masyarakat setempat. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT...

Bahrain-Umar Siap Adu Program di Debat...

Jakarta - Ke empat pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati kembali unjuk Visi-Misi di debat Calon Kepala Daerah (Cakada) yang sudah di tetapkan Komisi...

IKLAN

Yudi Latif Soroti Pendidikan Karakter, Minta Revisi Profil Pelajar Pancasila

JAKARTA — Pakar kenegaraan Yudi Latif menekankan urgensi pendidikan karakter di era kemajuan teknologi. Ia menilai di era digitalisasi segala sesuatu yang tidak bisa didigitalisasi justru semakin penting, seperti halnya karakter.

“Ibarat kita menanam pohon yang kokoh dan menjulang tinggi, akarnya harus kuat dulu. Dan akar itu adalah karakter. Sepintar apapun orang, kalau tidak punya karakter, maka ia nonsense,” ujar Yudi.

Melansir dari laman TEMPO.CO, Pernyataan itu disampaikan Yudi saat menjadi pembicara dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan Paragon Technology and Innovation, Rabu (1/12/2021).

Masalahnya, lanjut Yudi, pendidikan di Indonesia selama ini cenderung tidak menjadikan nilai sebagai basis utama pendidikan. “Seperti kata Ki Hajar Dewantara, pendidikan itu seringkali hanya terjebak menjadi pengajaran, hanya mengasah pengetahuan dan skill,” ujarnya. Padahal hakikat pendidikan adalah bagaimana menjadi manusia seutuhnya.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Profil Pelajar Pancasila telah menjabarkan karakter peserta didik yang akan dibangun dalam enam ciri utama. Keenam ciri itu ialah beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong-royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.

Yudi menilai Profil Pelajar Pancasila dari Kemendikbud itu kabur dari aspek nilai. Ia mengatakan karakter itu seharusnya diartikulasikan dalam bentuk evaluatif, bukan deskriptif. “Yang nyata di sana hanya sila ketuhanan, yang lainnya deskriptif dan tidak jelas,” ujar mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.

Profil Pelajar Pancasila, menurut Yudi, mestinya menggabungkan karakter manusia seutuhnya menurut Pancasila dan karakter manusia sebagai pembelajar.

Yudi Latif mengusulkan revisi Profil Pelajar Pancasila menjadi lima ciri utama. Pertama, berketuhanan dengan semangat akhlak mulia. Kedua, cinta tanah air dengan semangat kosmopolitan (persaudaraan semesta).

Ia menuturkan cinta tanah air sangat penting. Yudi beralasan pendidikan menjadi salah jika pikiran hanya soal digital teknologi 4.0 tanpa memiliki kemampuan melihat potensi yang dimiliki bangsa. “Tapi tentunya harus tetap disertai dengan semangat kosmopolitan, terhubung dengan perkembangan di tingkat dunia,” ujar dia.

Ketiga, mandiri dengan semangat gotong-royong. Keempat, bernalar kritis-kreatif dengan semangat deliberatif (hikmat permusyawaratan). Kelima, berkompeten dengan semangat pelayanan dan keadilan.

Menurut Yudi, Indonesia harus mengembangkan pendidikan dengan wawasan sosial dan kebudayaan yang berakar pada nilai-nilai Pancasila.
Indikator keberhasilan pendidikan tidak hanya dilihat dari input dan outcome namun juga keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup secara nyata dalam masyarakat.

Yudi Latif mengatakan pendidikan harus memberikan kapabilitas agar manusia dapat melampaui jangkauan teknologi dan data dengan memberikan wawasan kemanusiaan dan kebijaksanaan. “Peserta didik harus menguasai cara kerja baru dengan kemampuan untuk mendekap teknologi, bukan membuat diri jadi mesin,” tuturnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30...

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Dalam Waktu Dekat Kepala KUA Kayoa...

Halsel - Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Halsel, Hamdi Berhert, mengatakan kekosongan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kayoa...

Kadinkes Himbau Puskesmas se-Kota Ternate Lakukan...

Ternate - Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr Fathiyah Suma M.Kes, menghimbau kepada Puskesmas se-Kota Ternate agar dapat melakukan tindakan untuk mencegah potensi terjadinya...

Iklan

error: Content is protected !!