Ternate – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi membuka Kantor Perwakilan di Maluku Utara. Pemerintah Provinsi Maluku Utara menegaskan pentingnya kolaborasi untuk melindungi warga dari praktik keuangan ilegal.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, dalam konferensi pers usai peresmian Kantor OJK Maluku Utara dan pengukuhan Kepala OJK Provinsi Maluku Utara di Bela Hotel Ternate, Selasa, (9/12).
“Kami sangat mengapresiasi akhirnya OJK memiliki kantor di Maluku Utara,” kata Sherly.
Gubernur mengatakan Pemerintah Provinsi siap memberi dukungan penuh, terutama dalam memperluas literasi keuangan dan literasi digital bagi berbagai kelompok masyarakat, ASN, pelaku UMKM, generasi muda, hingga petani dan nelayan.
Ia meyakini peningkatan literasi akan mendorong perbaikan ekonomi masyarakat.
Sherly menambahkan, keberadaan OJK di daerah ini membuka akses lebih dekat bagi warga untuk melaporkan praktik pinjaman online (Pinjol) ilegal maupun investasi bodong. Dengan begitu, potensi kerugian masyarakat dapat ditekan.
“Bagi mereka yang ingin berinvestasi daring atau mengambil pinjaman tanpa kolateral tetapi membutuhkan kepastian, OJK menjadi tempat yang tepat untuk berkonsultasi,” jelas Sherly.
Ia menegaskan Pemprov Maluku Utara menyambut baik kerja sama ini untuk memastikan akses keuangan yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kemudahan pembiayaan tanpa agunan bagi petani dan nelayan.
Menurut Sherly, upaya ini penting agar pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang mencapai 39 persen pada kuartal III dapat dirasakan secara merata.
“Bersama OJK, kami akan menyiapkan peta jalan yang konkret agar pemerataan pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara benar-benar terwujud,” demikian Sherly.
