LKIN Malut Desak Polda dan Kejati Usut Dugaan Anggaran Pengadaan Kapal 30 Gt

Bagikan :

TERPOPULER

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU...

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

BACA JUGA

Harita Nickel Buka Pelatihan Bahasa Mandarin, Jawab Tantangan Industri Global

Halsel - Di tengah geliat industri nikel yang kian kompetitif dan terbuka terhadap investasi asing, Harita Nickel kembali mengambil langkah strategis dalam pemberdayaan generasi...

Ternate, – Lembaga Kajian dan infestigasi Nasional Provinsi Maluku Utara, mendesak Kepolisian Daerah (Polda) dan Kejaksaan Tinggi Maluku utara agar mengusut tuntas dugaan penyelewengan anggaran Pengadaan Kapal 29-30 GT dan Pengadaan Armada Tuna 3-5 GT, pasalnya semua kegiatan pengadaan kapal mulai dari tahun 2020-2022 di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi maupun 10 kabupaten kota lainnya diketahui tidak memiliki dokumen perencanaan.

Ketua LKIN Maluku Utara, Ridwan Jafar (40) pada awak media mengatakan, proyek pengadaan kapal berukuran 29-30 Gt di Dinas Kelautan dan Perikanan Malut, bahkan di 10 Kabupaten Kota lainnya juga tidak memiliki Dokumen perncanaan,

“Dengan perihal tersebut di duga ada Mark Up material,” bebernya.

Ridwan juga, mengatakan, sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2022, terdapat 10 Kegiatan pengadaan kapal berukuran 29-30 Gt dan pengadaan Armada Tuna berukuran 3-5 Gt, di setiap Dinas kelautan dan perikanan se-kabupaten kota provinsi maluku utara tidak memiliki dokumen perencanaan.

“Rata-Rata semua Dinas kelautan dan perikanan se-kabupaten kota provinsi maluku utara tidak memiliki dokumen perencanaan” jelasnya.

[the_ad id=”3193″]

Ridwan, menyampaikan, berdasarkan hasil investigasi LKIN Maluku Utara bahwa, proyek pengadaan tiga unit kapal 30 Gt oleh DKP Maluku Utara pada Tahun 2022 dengan nilai kontrak 9,2 Miliar yang bersumber dari APBD itu, dikerjakan oleh pihak ke 3 yakni CV. Mandiri Makmur. Namun anehnya tidak memiliki dokumen perencanaan,

“olehnya itu Kami memita agar Kepolisian Daerah (Polda) dan Kejaksaan Tinggi Maluku Utara agar mengusut tuntas anggaran pengadaan kapal tersebut,” tegasnya

Lanjut Ridwan, perihal tersebut patut diduga ada indikasi mark up materil yang dilakukan antara DKP dan pihak ketiga, dalam hal ini CV. Mandiri Makmur karena tanpa ada dokumen perencanaan.

“Maka sudah tentunya hasil dari pekerjaan dalam hal kualitas kapal sangat diragukan karena tidak melalui tahapan Perencanaan,” beber Reza.

Dijelaskan Riwan, reformasi saat ini telah melahirkan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tentunya untuk menghapus warisan orba yang cenderung melakukan KKN secara sistematis, olehnya itu Proses pencegahan sudah harusnya dilakukan oleh KPK, melalui kewenangannya poin C. monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Negara dan poin E. Penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap Tindak Pidana Korupsi, sesuai yang tertuang didalam UU No 19 tahun 2019 tentang perubahan kedua atas UU No 30 Tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana Korupsi.

Tak hanya itu, Riwan juga menambahkan bahwa bagaimana mungkin Amanat UU No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dan Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dapat terlaksana, sementara ada dugaan lain seperti aliran dana hibah di Himpunan Nelayan (HNSI) kurang lebih Rp. 200 juta pada tahun 2022 yang belum dapat dipertanggungjawabkan laporannya sampai sekarang. Dan anggaran pengawasan satu unit spead kereta milik DKP yang diberikan oleh Kementerian perikanan juga diduga kuat tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta Dugaan korupsi dua Unit Kapal Penangkap Ikan BILLFISH pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara, yaitu terkait dua unit kapal yang beroperasi pada tahun 2017 tidak pernah diserahkan kepada Masyarakat.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis Ganja, Satu Tersangka...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi...

BERITA UTAMA

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor Universitas Khairun (Unkahir) Ternate pada periode 2025-2029, dengan memperoleh 53 suara. Melalui hasil...

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

REKOMENDASI

Harita Nickel Buka Pelatihan Bahasa Mandarin, Jawab Tantangan Industri Global

Halsel - Di tengah geliat industri nikel yang kian kompetitif dan terbuka terhadap investasi asing, Harita Nickel kembali mengambil langkah strategis dalam pemberdayaan generasi...

Kabulog Ternate Tegaskan Para Mitra Agar...

Ternate - Kepala Cabang Bulog Ternate, Zadrach Evert Pattiwael, tegaskan kepada toko-toko atau mitra Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara (Malut), agar tak bermain...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

Daerah Penerima BSU Rp1 Juta Diperluas

JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperluas wilayah penerima bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT Subsidi Gaji Rp1 juta untuk pekerja bergaji Rp3,5 juta per...

IKLAN

LKIN Malut Desak Polda dan Kejati Usut Dugaan Anggaran Pengadaan Kapal 30 Gt

Ternate, – Lembaga Kajian dan infestigasi Nasional Provinsi Maluku Utara, mendesak Kepolisian Daerah (Polda) dan Kejaksaan Tinggi Maluku utara agar mengusut tuntas dugaan penyelewengan anggaran Pengadaan Kapal 29-30 GT dan Pengadaan Armada Tuna 3-5 GT, pasalnya semua kegiatan pengadaan kapal mulai dari tahun 2020-2022 di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi maupun 10 kabupaten kota lainnya diketahui tidak memiliki dokumen perencanaan.

Ketua LKIN Maluku Utara, Ridwan Jafar (40) pada awak media mengatakan, proyek pengadaan kapal berukuran 29-30 Gt di Dinas Kelautan dan Perikanan Malut, bahkan di 10 Kabupaten Kota lainnya juga tidak memiliki Dokumen perncanaan,

“Dengan perihal tersebut di duga ada Mark Up material,” bebernya.

Ridwan juga, mengatakan, sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2022, terdapat 10 Kegiatan pengadaan kapal berukuran 29-30 Gt dan pengadaan Armada Tuna berukuran 3-5 Gt, di setiap Dinas kelautan dan perikanan se-kabupaten kota provinsi maluku utara tidak memiliki dokumen perencanaan.

“Rata-Rata semua Dinas kelautan dan perikanan se-kabupaten kota provinsi maluku utara tidak memiliki dokumen perencanaan” jelasnya.

[the_ad id=”3193″]

Ridwan, menyampaikan, berdasarkan hasil investigasi LKIN Maluku Utara bahwa, proyek pengadaan tiga unit kapal 30 Gt oleh DKP Maluku Utara pada Tahun 2022 dengan nilai kontrak 9,2 Miliar yang bersumber dari APBD itu, dikerjakan oleh pihak ke 3 yakni CV. Mandiri Makmur. Namun anehnya tidak memiliki dokumen perencanaan,

“olehnya itu Kami memita agar Kepolisian Daerah (Polda) dan Kejaksaan Tinggi Maluku Utara agar mengusut tuntas anggaran pengadaan kapal tersebut,” tegasnya

Lanjut Ridwan, perihal tersebut patut diduga ada indikasi mark up materil yang dilakukan antara DKP dan pihak ketiga, dalam hal ini CV. Mandiri Makmur karena tanpa ada dokumen perencanaan.

“Maka sudah tentunya hasil dari pekerjaan dalam hal kualitas kapal sangat diragukan karena tidak melalui tahapan Perencanaan,” beber Reza.

Dijelaskan Riwan, reformasi saat ini telah melahirkan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tentunya untuk menghapus warisan orba yang cenderung melakukan KKN secara sistematis, olehnya itu Proses pencegahan sudah harusnya dilakukan oleh KPK, melalui kewenangannya poin C. monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Negara dan poin E. Penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap Tindak Pidana Korupsi, sesuai yang tertuang didalam UU No 19 tahun 2019 tentang perubahan kedua atas UU No 30 Tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana Korupsi.

Tak hanya itu, Riwan juga menambahkan bahwa bagaimana mungkin Amanat UU No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dan Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dapat terlaksana, sementara ada dugaan lain seperti aliran dana hibah di Himpunan Nelayan (HNSI) kurang lebih Rp. 200 juta pada tahun 2022 yang belum dapat dipertanggungjawabkan laporannya sampai sekarang. Dan anggaran pengawasan satu unit spead kereta milik DKP yang diberikan oleh Kementerian perikanan juga diduga kuat tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta Dugaan korupsi dua Unit Kapal Penangkap Ikan BILLFISH pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara, yaitu terkait dua unit kapal yang beroperasi pada tahun 2017 tidak pernah diserahkan kepada Masyarakat.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Harita Nickel Buka Pelatihan Bahasa Mandarin,...

Halsel - Di tengah geliat industri nikel yang kian kompetitif dan terbuka terhadap investasi asing, Harita Nickel kembali mengambil langkah strategis dalam pemberdayaan generasi...

Iklan

error: Content is protected !!
Too Many Requests