Ternate – Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Maluku Utara (EW-LMND Malut) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Walikota Ternate, Kamis (13/11).
Pada aksi kali ini, Masa aksi membawa spanduk bertuliskan “cabut gelar Soeharto sebagai pahlawan nasional”.
Ketua Wilayah LMND Malut Anton David Punana dalam orasinya menyampaikan, gelar yang di berikan kepada Soeharto sebagai pahlawan nasional tidak layak karena di lihat dari historis atau rekam jejaknya
Anto menyampaikan, dimasa kepemimpinannya, presiden RI kedua ini begitu banyak peristiwa yang terjadi, salah satunya terkait dengan pelanggaran HAM selama Soeharto menjabat 32 tahun
”Tragedi pada tahun 1984-1999 begitu banyak peristiwa, yang di mana tragedi penculikan dan pembunuh terhadap kaum-kaum pergerakan, Pemuda, dan Mahasiswa,” ucap Anton
Kata Anton, sampai saat ini belum ada titik terang dari negara menyikapi berbagai peritiwan yang terjadi pada masa orde baru, namun lagi-lagi melalui Kementrian Sosial dan Kementrian Kebudayaan bagaimana bisa mengusulkan dan menetapkan Soeharto sebagai pahlawan nasional.
”Oleh karena itu kami dari LMND Malut bersikap secara tegas cabut gelar Soeharto sebagai pahlawan nasional, bukan hanya saja LMND yang menolak tetapi juga banyak organisasi yang menuntut harus mencabut gelar Soeharto sebagai pahlawan nasional,” tegas Ketwil LMND Malut.
Lebih lanjut dikatakan, bukan saja pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Soeharto, tetapi juga mencoba membuka kran baru untuk masuknya imperialisme di republik ini yakni mengesahkan Undang-undang penanaman modal asing.
Berikut tuntutan aksi LMND Malut :
1. Cabut gelar Soeharto sebagai pahlawan nasional.
2. Merevitalisasi kementrian Sosial dan budaya.
Penulis: Riski M. Kuylo


