Jokowi: Harga Pertamax-Pertalite Bisa Naik karena Perang Israel-Hamas

Bagikan :

TERPOPULER

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

BACA JUGA

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku Pencurian di Ternate

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Jakarta – Presiden Jokowi menyebut ada kemungkinan harga bahan bakar (BBM) akan mengalami kenaikan imbas perang Israel-Hamas.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Rakernas Projo di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (14/10).

Jokowi mengatakan kemungkinan akan kelangkaan bahan energi akan terjadi seperti dampak perang Ukraina-Rusia yang menyebabkan kelangkaan bahan pangan hingga membuat harga melonjak.

“Harga pangan itu menjadi naik gara-gara perang di Ukraina. Ini nanti harga energi bisa naik karena perang Palestina-Israel, harga energi itu artinya bensin, Pertamax, Pertalite, saya tidak ingin menakut-nakuti tetapi bisa kejadian karena kalau perang tidak selesai pasti harga BBM global pasti akan naik,” kata Jokowi.

Jokowi juga menyoroti soal perubahan iklim yang akan berdampak pada dunia. Cuaca panas yang saat ini terjadi juga menjadi penghambat produksi dan hasil pangan. Juga perubahan iklim membuat sejumlah pulau di dunia tenggelam.

“Belum ditambah lagi perubahan iklim itu sudah nyata kita hadapi dan ada di depan kita, kemarin baru 3-4 bulan panas sangat menyengat di seluruh dunia sebagian besar kena, termasuk kita kena El-Nino, bukan hanya panas tetapi juga mempengaruhi produksi pangan kita, pasti akan mempengaruhi hasil produksi pangan kita. Pada Selasa dan Rabu saya datang ke KTT AIS Forum di Bali, 34 Negara hadir, Negara pulau dan Negara kepulauan apa yang dibicarakan di situ, banyak sudah pulau mereka tenggelam karena perubahan iklim meskipun ini negara dengan penduduk ada yang 10.000 ada yang ratusan ribu tetapi dampaknya sudah mereka rasakan langsung,” ungkapnya.

Ia menyebut tantangan Indonesia ke depan akan lebih berat dari sebelumnya untuk itu diperlukan pemimpin yang memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan kuat menghadapi tekanan negara-negara besar.

“Oleh sebab itu diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis yang jelas, memiliki keberanian, berani mengambil resiko, punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar, ” ungkapnya disambut riuh relawan yang meneriakkan ‘Prabowo Presiden’.

(dhf/isn)

Sumber : cnnindonesia.com

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Dua Hari Lagi Pelaksanaan CSS XXIII AKOPSI 2025, Walikota...

Ternate - Walikota Ternate M. Tauhid Soleman perintahkan semua instansi pelaksana teknis...

BERITA UTAMA

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun...

Ternate - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, Wanita Selam Indonesia (WASI) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Upacara Bawah Laut...

Satpas Polres Ternate Siap Layani Urus...

Ternate - Dalam rangka memberikan legalitas berkendara kepada masyarakat, Unit Regident Satpas Polres Ternate kembali melaksanakan pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Jumat,...

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas AKP Umar Kombong, S.H., mengumumkan bahwa Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres...

REKOMENDASI

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku Pencurian di Ternate

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Jokowi: Harga Pertamax-Pertalite Bisa Naik karena...

Jakarta - Presiden Jokowi menyebut ada kemungkinan harga bahan bakar (BBM) akan mengalami kenaikan imbas perang Israel-Hamas. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Rakernas Projo di Indonesia Arena,...

Pertumbuhan Ekonomi RI Tidak Sampai 5...

JAKARTA - Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) berakhir pada kuartal III-2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan,...

Daerah Penerima BSU Rp1 Juta Diperluas

JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperluas wilayah penerima bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT Subsidi Gaji Rp1 juta untuk pekerja bergaji Rp3,5 juta per...

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

IKLAN

Jokowi: Harga Pertamax-Pertalite Bisa Naik karena Perang Israel-Hamas

Jakarta – Presiden Jokowi menyebut ada kemungkinan harga bahan bakar (BBM) akan mengalami kenaikan imbas perang Israel-Hamas.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Rakernas Projo di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (14/10).

Jokowi mengatakan kemungkinan akan kelangkaan bahan energi akan terjadi seperti dampak perang Ukraina-Rusia yang menyebabkan kelangkaan bahan pangan hingga membuat harga melonjak.

“Harga pangan itu menjadi naik gara-gara perang di Ukraina. Ini nanti harga energi bisa naik karena perang Palestina-Israel, harga energi itu artinya bensin, Pertamax, Pertalite, saya tidak ingin menakut-nakuti tetapi bisa kejadian karena kalau perang tidak selesai pasti harga BBM global pasti akan naik,” kata Jokowi.

Jokowi juga menyoroti soal perubahan iklim yang akan berdampak pada dunia. Cuaca panas yang saat ini terjadi juga menjadi penghambat produksi dan hasil pangan. Juga perubahan iklim membuat sejumlah pulau di dunia tenggelam.

“Belum ditambah lagi perubahan iklim itu sudah nyata kita hadapi dan ada di depan kita, kemarin baru 3-4 bulan panas sangat menyengat di seluruh dunia sebagian besar kena, termasuk kita kena El-Nino, bukan hanya panas tetapi juga mempengaruhi produksi pangan kita, pasti akan mempengaruhi hasil produksi pangan kita. Pada Selasa dan Rabu saya datang ke KTT AIS Forum di Bali, 34 Negara hadir, Negara pulau dan Negara kepulauan apa yang dibicarakan di situ, banyak sudah pulau mereka tenggelam karena perubahan iklim meskipun ini negara dengan penduduk ada yang 10.000 ada yang ratusan ribu tetapi dampaknya sudah mereka rasakan langsung,” ungkapnya.

Ia menyebut tantangan Indonesia ke depan akan lebih berat dari sebelumnya untuk itu diperlukan pemimpin yang memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan kuat menghadapi tekanan negara-negara besar.

“Oleh sebab itu diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis yang jelas, memiliki keberanian, berani mengambil resiko, punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar, ” ungkapnya disambut riuh relawan yang meneriakkan ‘Prabowo Presiden’.

(dhf/isn)

Sumber : cnnindonesia.com

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku...

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Iklan

error: Content is protected !!