Ternate – Sampah sering kali menjadi masalah karena merupakan ancaman yang potensial, sehingga mengganggu kehidupan dan penghidupan bagi makhluk hidup terutama manusia. Semakin banyak sampah tertumpuk maka potensi virus pembawa wabah penyakit pun semakin leluasa mengancam kesehatan manusia. Hal demikian sangat dipahami Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Tony Pontoh.
Pantauan media ini Rabu (12/4), Tony Pontoh bersama sejumlah pegawai DLH Kota Ternate, serta petugas kebersihan turun langsung ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buku Deru – deru, Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat, guna meninjau sekaligus menata tumpukan sampah agar tidak berimbas pada masyarakat sekitar terutama bau sampah itu sendiri.
Kehadiran Kadis DLH Kota Ternate di lokasi TPA Buku Deru – deru tersebut, dapat membuktikan bahwa dirinya sangat paham terkait dengan persoalan sampah, yang mana ini sering kali menjadi problem di tengah-tengah masyarakat, khusunya masyarakat Kota Ternate yang berada di seputaran TPA itu sendiri.
[the_ad id=”3193″]
Sementara itu Kadis DLH Kota Ternate, Tony Pontoh, saat dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa penataan serta pengelolaan sampah, terutama di lokasi TPA ini sangatlah penting dan ini harus menjadi fokus utama, agar tumpukan sampah tersebut tidak menggangu kenyamanan masyarakat sekitar.
“Selain penataan ruang kota serta menjaga lingkungan dari dampak limbah, kami juga mengutamakan kebersihan lingkungan dengan cara menata Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), dan serta mengelola TPA dengan berbagai tehnik yang kami miliki. Semua ini kami lakukan demi menjaga kenyamanan serta keselamatan masyarakat, agar terhindar dari wabah penyakit akibat dari tumpukan sampah,” beber Tony.
Program ini, menurut Tony, sudah di agendakan, sehingga ini menjadi fokus utama DLH Ternate. Oleh karena itu pihaknya akan tetap komitmen dengan program utama DLH, yakni penataan serta pengelolaan sampah dimaksud.
“Apalagi dalam bulan Ramadhan, volume sampah meningkat sehingga pihaknya harus ekstra kerja, guna menghindari tumpukan sampah terutama sampah yang bersumber dari batok kelapa muda,” ujarnya.