Ternate – Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Kota Ternate bersama Eksekutif Wilayah LMND Maluku Utara, gelar aksi peringati hari lahirnya Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2022.
Aksi yang di gelar pada Kamis (02/06), mengangkat isu sentral, “Ganti Haluan Ekonomi dan Laksanakan Pasal 33 UUD 1945” dengan rute aksi mulai RRI Cabang Ternate, Pasar Barito Kota Ternate dan Kantor Walikota Ternate.
Pantauan media ini, aksi yang di gelar pada pukul 11.00 wit, itu dengan jumlah masa aksi kurang lebih 30 orang yang di peralati, 3 buah megafon (pengeras suara), bendera kebangsaan Indonesia, bendera Organisasi LMND, umbul-umbul, spanduk, serta selebaran propaganda.
Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Sahrul M. Naim, dalam rilisan propagandanya, menyatakan bahwa sesuai dalam pasal 33 UUD 1945 yang telah menegaskan secara demokratis tentang perekonomian nasional sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan.
Namun kata Sahrul, yang juga selaku ketua Kota LMND Ternate, secara praktis hari ini pemerintah kita lagi-lagi terperangkap dalam konsep liberalisme yang mendorong secara radikal terhadap negara untuk merombak tatanan ekonomi dan politik yang berefek buruk terhadap Sumber Daya Alam (SDA) di provinsi Maluku Utara, khususnya di Kota Ternate itu sendiri.
Sementara Ketua Wilayah LMND Malut, Evelyn Pinoke, saat di konfirmasi awak media, menyampaikan peringatan hari lahir Pancasila juga menyuarakan beberapa masalah yang masih menjadi Pekerjaan Rumah Pemkot Ternate.
Oleh nya itu, Ketwil mengatakan, LMND secara kewilayaan memperingati hari lahir Pancasila dengan tindakan protes terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang konon katanya mensejahterakan rakyat namun realita saat ini rakyat makin menjerit.
“Tidak ada solusi dari pemerintah bahkan tidak pernah menertibkan mafia-mafia BBM dan penjual eceran minyak kelapa itu sendiri. Maka dengan ini kami menyatakan Pemerintah dari pusat sampai tingkat daerah tidak ada kemajuan bahkan gagal dalam mnyelesaikan persoalan ekonomi rakyat saat ini,” tegas nya.
Maka lanjut Veli sapaan akrab Evelyn, dengan tindakan ini dapat di simpulkan bahwa Pancasila belum selesai, Pancasila belum dimenangkan seutuhnya.
Melalui Aksi itu, LMND Kota Ternate menyuarakan sejumlah pernyataan sikap, di antaranya :
1. Tertibkan sampah di kota Ternate
2. Tertibkan harga minyak eceran di kota Ternate
3. Tangkap dan adili pelaku pelecehan dan kekerasan seksual
4. Turunkan harga sembako
5. Tertibkan parkiran liar di kota Ternate
6. Naikkan harga komoditi petani
7. Pemkot segera sediakan tempat PKL yang layak
8. Hentikan reklamasi pantai di kota Ternate
9. Stop perampasan tanah rakyat di kota Ternate.