Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini Tanggapan Ketua Muslimat NU Malut

Bagikan :

TERPOPULER

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

BACA JUGA

Pemerintah Kelurahan Akehuda Jaring Ratusan Pasangan Bukan Suami Isteri di Indekos

Ternate - Pemerintah Kelurahan Akehuda merilis, sebanyak 120 orang bukan pasangan suami-istri (Pasutri) terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) di indekos. Razia pekat itu sendiri merupakan...

Ternate — Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Maluku Utara (Malut), yang menekankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar serius menangani kelangkaan minyak goreng saat ini.

“Tentunya yang paling merasakan dampaknya adalah kaum ibu karena tanggung jawabnya terhadap keluarga yang begitu besar harus terbebani juga dengan persoalan kelangkaan kebutuhan pokok yang harusnya tersedia setiap saat di dapur,” ucap Ketua Muslimat NU Maluku Utara, Dr. Rosita Alting, saat di konfirmasi via WhatsApp, Sabtu (19/2).

Rosita menegaskan, Muslimat NU Maluku Utara secara isntitusi meminta kepada pemerintah agar serius menangani persoalan kelangkaan ini.

“Karena menjelang Ramadhan kebutuhan minyak kelapa pasti meningkat sehingga Persediaan yang relatif terbatas akan menimbulkan punic buying atau aksi borong secara besar-besaran sehingga ketersediaan stok minyak goreng jadi tidak berimbang di beberapa titik,” imbuhnya.

Selain itu menurut Rosita, minyak kelapa merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan dihampir semua masakan. Untuk itu kata Rosita, jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga yang berkepanjangan maka akan berpengaruh ke sektor usaha lain sehingga persoalan akan semakin kompleks.

Pihaknya meminta kepada pemerintah agar langkah kongkrit yang pernah dilakukan harus dioptimalkan bahkan langkah berfikir dan tindakannya harus holistik, apapun alasannya karena ini bagian dari tanggung jawab pemerintah.

“Saatnya Pemerintah harus Serius dan intens memantau ketersediaan dan terjadinya fluktuasi harga minyak goreng. Bila memungkinkan sesering mungkin menggelar operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan menekan harga,” ujar Rosita.

Rosita juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate khususnya, agar menstabilkan kelangkaan minyak kelapa, karena walaupun ini adalah imbas dari persoalan kelangkaan secara nasional namun tetap saja adanya indikasi spekulasi dari tengkulak yang biasanya akan mengakibatkan harga mengalami kenaikan secara signifikan. Apalagi menurut Rosita, maluku utara merupakan daerah kepulauan yang menggunakan jasa kapal laut untuk membawa barang dari sentra produksinya.

“Selanjutnya pemerintah memperhatikan dan menganalisis kuota kebutuhan setiap daerah, juga pasokan pemerataan distribusi minyak goreng untuk masyarakat. Lemahnya kendali pemerintah juga meimbulkan kisruh harga minyak goreng yang masih belum normal,” katanya.

Ketua Muslimat NU ini juga menekankan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Ternate, agar menjalankan operasi distribusi secara menyeluruh di titik-titik yang teridentifikasi sangat kekurangan pasokan dengan pengawasan ketat.

“Tidak cukup hanya menunggu penjelasan dari distributor atau produsen. Seharusnya terus menerus mengidentifikasi dan menemukan titik masalahnya, tidak boleh melakukan pembiaran serta langkah yang hanya sifatnya serimoni,” tutup Rosita.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Dua Hari Lagi Pelaksanaan CSS XXIII AKOPSI 2025, Walikota...

Ternate - Walikota Ternate M. Tauhid Soleman perintahkan semua instansi pelaksana teknis...

BERITA UTAMA

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun...

Ternate - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, Wanita Selam Indonesia (WASI) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Upacara Bawah Laut...

Satpas Polres Ternate Siap Layani Urus...

Ternate - Dalam rangka memberikan legalitas berkendara kepada masyarakat, Unit Regident Satpas Polres Ternate kembali melaksanakan pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Jumat,...

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas AKP Umar Kombong, S.H., mengumumkan bahwa Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres...

REKOMENDASI

Pemerintah Kelurahan Akehuda Jaring Ratusan Pasangan Bukan Suami Isteri di Indekos

Ternate - Pemerintah Kelurahan Akehuda merilis, sebanyak 120 orang bukan pasangan suami-istri (Pasutri) terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) di indekos. Razia pekat itu sendiri merupakan...

Kabulog Ternate Tegaskan Para Mitra Agar...

Ternate - Kepala Cabang Bulog Ternate, Zadrach Evert Pattiwael, tegaskan kepada toko-toko atau mitra Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara (Malut), agar tak bermain...

Besaran Retribusi PKL di Pasar Higenis...

Ternate - Berdasarkan Perwali Kota Ternate Nomor 17, tahun 2008, Petugas pasar Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Pasar Kota Ternate, melakukan penarikan retribusi terhadap...

Pemerintah Kelurahan Akehuda Jaring Ratusan Pasangan...

Ternate - Pemerintah Kelurahan Akehuda merilis, sebanyak 120 orang bukan pasangan suami-istri (Pasutri) terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) di indekos. Razia pekat itu sendiri merupakan...

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

IKLAN

Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini Tanggapan Ketua Muslimat NU Malut

Ternate — Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Maluku Utara (Malut), yang menekankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar serius menangani kelangkaan minyak goreng saat ini.

“Tentunya yang paling merasakan dampaknya adalah kaum ibu karena tanggung jawabnya terhadap keluarga yang begitu besar harus terbebani juga dengan persoalan kelangkaan kebutuhan pokok yang harusnya tersedia setiap saat di dapur,” ucap Ketua Muslimat NU Maluku Utara, Dr. Rosita Alting, saat di konfirmasi via WhatsApp, Sabtu (19/2).

Rosita menegaskan, Muslimat NU Maluku Utara secara isntitusi meminta kepada pemerintah agar serius menangani persoalan kelangkaan ini.

“Karena menjelang Ramadhan kebutuhan minyak kelapa pasti meningkat sehingga Persediaan yang relatif terbatas akan menimbulkan punic buying atau aksi borong secara besar-besaran sehingga ketersediaan stok minyak goreng jadi tidak berimbang di beberapa titik,” imbuhnya.

Selain itu menurut Rosita, minyak kelapa merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan dihampir semua masakan. Untuk itu kata Rosita, jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga yang berkepanjangan maka akan berpengaruh ke sektor usaha lain sehingga persoalan akan semakin kompleks.

Pihaknya meminta kepada pemerintah agar langkah kongkrit yang pernah dilakukan harus dioptimalkan bahkan langkah berfikir dan tindakannya harus holistik, apapun alasannya karena ini bagian dari tanggung jawab pemerintah.

“Saatnya Pemerintah harus Serius dan intens memantau ketersediaan dan terjadinya fluktuasi harga minyak goreng. Bila memungkinkan sesering mungkin menggelar operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan menekan harga,” ujar Rosita.

Rosita juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate khususnya, agar menstabilkan kelangkaan minyak kelapa, karena walaupun ini adalah imbas dari persoalan kelangkaan secara nasional namun tetap saja adanya indikasi spekulasi dari tengkulak yang biasanya akan mengakibatkan harga mengalami kenaikan secara signifikan. Apalagi menurut Rosita, maluku utara merupakan daerah kepulauan yang menggunakan jasa kapal laut untuk membawa barang dari sentra produksinya.

“Selanjutnya pemerintah memperhatikan dan menganalisis kuota kebutuhan setiap daerah, juga pasokan pemerataan distribusi minyak goreng untuk masyarakat. Lemahnya kendali pemerintah juga meimbulkan kisruh harga minyak goreng yang masih belum normal,” katanya.

Ketua Muslimat NU ini juga menekankan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Ternate, agar menjalankan operasi distribusi secara menyeluruh di titik-titik yang teridentifikasi sangat kekurangan pasokan dengan pengawasan ketat.

“Tidak cukup hanya menunggu penjelasan dari distributor atau produsen. Seharusnya terus menerus mengidentifikasi dan menemukan titik masalahnya, tidak boleh melakukan pembiaran serta langkah yang hanya sifatnya serimoni,” tutup Rosita.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Pemerintah Kelurahan Akehuda Jaring Ratusan Pasangan...

Ternate - Pemerintah Kelurahan Akehuda merilis, sebanyak 120 orang bukan pasangan suami-istri (Pasutri) terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) di indekos. Razia pekat itu sendiri merupakan...

Iklan

error: Content is protected !!