Tikep — Pembangun ruang tunggu pelabuhan penyeberangan Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara (Malut), yang berlokasi di Kelurahan Rum, Kecamatan Tidore Utara berkelanjutan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Daud Muhammad, saat dikonfirmasi awak media via WhatsApp Jum’at (31/12) menjelaskan bahwa pembanguan dermaga penyeberangan Rum, untuk lintas Tidore – Ternate ini masih berkelanjutan, sehingga untuk fasilitas bagi penyandang disabilitas ini akan tetap menjadi fokus utama pihaknya.
“Jadi apa yang disampaikan oleh Muhammad Julham, ini tidak benar adanya karena kami tetap memperhatikan hak bagi penyandang disabilitas dalam pemanfaatan fasilitas umum sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan,” tegas Daud.
Lanjut Daud, untuk pelayanan difabel tetap dilakukan, sebab saat ini masa pemeliharaan dan pekerjaan yang sekarang ini masih pada sisi darat. Tahun depan, kata Daud, pekerjaan akan dilanjukan pada sisi laut, sehingga pemenuhan hak Difabel akan tetap menjadi perhatian khusus pihaknya.
Meski begitu selaku pimpinan OPD, Daud dengan rendah hati mengucapakan terimakasih kepada Muhammad Julham, atas kritikan dan masukannya.
“Terimakasih pak Julham sudah mengingatkan Pemkot untuk memperhatikan penyandang disabilitas. Namun perlu diketahui bahwa pembangunan pelabuhan penyeberangan yang berlokasi di Rum masih berkelanjutan, jadi yang pastinya kami akan buatkan jalan khusus untuk difabel,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya Muhammad Julham, yang juga akademisi Universitas NUKU Kota Tikep ini, telah melayangkan kritikannya melalui salah satu media online, pada Kamis, 30 Desember 2021 kemarin.
Julham menyebut bahwa pembangunan pelabuhan Tikep yang berlokasi di Kel. Rum, Kec. Tidore Utara, diduga ada tindakan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Ia juga menduga pembangunan pelabuhan Tikep ini, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan tidak sejalan dengan misi Presiden Jokowi soal Pemenuhan hak Difabel.