Rektor Unkhair Akui Banyak Kendala Dalam Pelaksanaan Program MBKM Tahun 2021

Bagikan :

TERPOPULER

Peduli Masyarakat, Harita Nickel Raih Dua...

Jakarta - Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan, memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 untuk kategori pendidikan...

BACA JUGA

Peduli Masyarakat, Harita Nickel Raih Dua Penghargaan Subroto 2025 Untuk Kontribusi di Bidang Pendidikan dan Kesehatan

Jakarta - Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan, memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 untuk kategori pendidikan...

Ternate — Universitas Khairun (Unkhair) Ternate akui banyak kendala dalam pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada tahun 2021.

Hal tersebut di sampaikan oleh Rektor Universita Khairun (Unkhair) Ternate, Dr. M. Ridha Azam S.Hum, saat wawancarai sejumlah awak media, Selasa (14/12) kemarin, usai pelaksanaan wisudawan dan wisudawati.

“Kendala ya banyak, ya namanya juga awal-awal, kendala pertama adalah kita masih merujuk dengan aturan dari pusat yakni aturan dari Kemendikbud,” ucapnya.

Kata Rektor, pihak Universitas juga sedang mendesain aturan normatif di tingkat universitas.

“Nah mudah-mudahan dengan mendesain aturan baru kita bisa sesuaikan dengan kondisi daerah kita dan kondisi masyarakat kita,” kata Rektor.

“Dan kendala lain yang dihadapi adalah kita bergerak ketika kita sudah masuk di semester ganjil yang pertengahan, akhirnya kita kombinasikan waktu yang tersisa yang di buat setelah kuliah itu, sisanya kita turunkan mahasiswa di lapangan atau mereka bisa magang di beberapa tempat. Jadi sisa dua bulan itu kita konversi lagi di dalam kelas sehingga mereka tidak dirugikan. prinsipnya mahasiswa tidak boleh di rugikan untuk kebijakan MBKM,” terangnya.

Kendala lain kata Rektor, adalah pihak universitas punya desain anggaran UKT yang lalu  tidak mengcover anggaran untuk MBKM, hal itu yang menyebabkan pihak universitas harus mencari cara.

“Terutama kami berusaha berkomunikasikan dengan pemerintah daerah sehingga  pemerintah daerah bisa share atau setidak-tidaknya mereka menghendel teman-teman di lapangan, seperti ketika mereka punya uang tidak cukup maka dapat di antisipasi. Itulah kendala-kendala kita,” pungkas Rektor.

Tetapi lanjut Ridha, dari 9 program MBKM sesuai dengan aturan Kemendikbud, pihak Universitas mampu implementasikan 5 Program.

“MBKM ini dilihat dari mahasiswa dari semester 5 ke atas, sesuai dari hasil presentasi dari semester 5 ke atas kami sudah mampu capai 30%,” tutup Rektor.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Wapres Gibran Apresiasi Revitalisasi Pasar Jailolo Berhasil Dorong Ekonomi...

Halbar - Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pembangunan nasional harus menyentuh ruang-ruang...

BERITA UTAMA

Harita Nickel Luncurkan Mechanic Talent Pool...

Halsel - Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasional, Harita Nickel resmi meluncurkan Mechanic Talent Pool Program (MTPP), sebuah...

Dua Hari Lagi Pelaksanaan CSS XXIII...

Ternate - Walikota Ternate M. Tauhid Soleman perintahkan semua instansi pelaksana teknis agar melakukan pembenahan, mengingat pelaksanaan kegiatan City Sanitation Summit (CSS) XXIII Aliansi...

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun...

Ternate - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, Wanita Selam Indonesia (WASI) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Upacara Bawah Laut...

REKOMENDASI

Peduli Masyarakat, Harita Nickel Raih Dua Penghargaan Subroto 2025 Untuk Kontribusi di Bidang Pendidikan dan Kesehatan

Jakarta - Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan, memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 untuk kategori pendidikan...

Perdana.! SRD 8 Kota Ternate Gelar...

Ternate - Selama kurang lebih 4 minggu dibuka, Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 8 Ternate, pada Senin (20/10) tadi, telah melaksanakan upacara bendera perdana. Kepsek SRD...

Polres Ternate Selidiki Penemuan Mayat Bayi...

Ternate - Personel Polres Ternate melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas penemuan mayat seorang bayi berjenis kelamin laki-laki di aliran Kali Mati, Kelurahan...

Polres Ternate Gelar Rekonstruksi Kasus Pencurian...

Ternate - Kepolisian Resor (Polres) Ternate bersama Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Ternate melaksanakan rekonstruksi perkara tindak pidana pencurian dengan pemberatan atas nama...

Besaran Retribusi PKL di Pasar Higenis...

Ternate - Berdasarkan Perwali Kota Ternate Nomor 17, tahun 2008, Petugas pasar Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Pasar Kota Ternate, melakukan penarikan retribusi terhadap...

IKLAN

Rektor Unkhair Akui Banyak Kendala Dalam Pelaksanaan Program MBKM Tahun 2021

Ternate — Universitas Khairun (Unkhair) Ternate akui banyak kendala dalam pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada tahun 2021.

Hal tersebut di sampaikan oleh Rektor Universita Khairun (Unkhair) Ternate, Dr. M. Ridha Azam S.Hum, saat wawancarai sejumlah awak media, Selasa (14/12) kemarin, usai pelaksanaan wisudawan dan wisudawati.

“Kendala ya banyak, ya namanya juga awal-awal, kendala pertama adalah kita masih merujuk dengan aturan dari pusat yakni aturan dari Kemendikbud,” ucapnya.

Kata Rektor, pihak Universitas juga sedang mendesain aturan normatif di tingkat universitas.

“Nah mudah-mudahan dengan mendesain aturan baru kita bisa sesuaikan dengan kondisi daerah kita dan kondisi masyarakat kita,” kata Rektor.

“Dan kendala lain yang dihadapi adalah kita bergerak ketika kita sudah masuk di semester ganjil yang pertengahan, akhirnya kita kombinasikan waktu yang tersisa yang di buat setelah kuliah itu, sisanya kita turunkan mahasiswa di lapangan atau mereka bisa magang di beberapa tempat. Jadi sisa dua bulan itu kita konversi lagi di dalam kelas sehingga mereka tidak dirugikan. prinsipnya mahasiswa tidak boleh di rugikan untuk kebijakan MBKM,” terangnya.

Kendala lain kata Rektor, adalah pihak universitas punya desain anggaran UKT yang lalu  tidak mengcover anggaran untuk MBKM, hal itu yang menyebabkan pihak universitas harus mencari cara.

“Terutama kami berusaha berkomunikasikan dengan pemerintah daerah sehingga  pemerintah daerah bisa share atau setidak-tidaknya mereka menghendel teman-teman di lapangan, seperti ketika mereka punya uang tidak cukup maka dapat di antisipasi. Itulah kendala-kendala kita,” pungkas Rektor.

Tetapi lanjut Ridha, dari 9 program MBKM sesuai dengan aturan Kemendikbud, pihak Universitas mampu implementasikan 5 Program.

“MBKM ini dilihat dari mahasiswa dari semester 5 ke atas, sesuai dari hasil presentasi dari semester 5 ke atas kami sudah mampu capai 30%,” tutup Rektor.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Peduli Masyarakat, Harita Nickel Raih Dua...

Jakarta - Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan, memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 untuk kategori pendidikan...

Iklan

error: Content is protected !!