Ternate – Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, menegaskan bahwa sejak berabad-abad lalu, Ternate dikenal sebagai kota maritim yang bukan hanya strategis secara geopolitik. Melainkan pula kaya tradisi intelektual.
Menurut Tauhid, keberadaan tulisan kuno dan berbagai hikayat budaya menjadi bukti bahwa literasi telah lama menjadi bagian dari perjalanan sejarah Ternate.
“Pada usia Ternate ke-775, kita kembali merayakan semangat membaca melalui Festival Literasi. Di sini terlihat kreativitas dan kemampuan masyarakat dalam membaca serta melahirkan berbagai bentuk karya,” ujarnya saat membuka Festival Literasi Kota Ternate, Senin (8/12).
Ia juga menekankan bahwa literasi adalah ruang diskusi yang mendorong lahirnya pemikiran kritis, inovatif, dan adaptif di kalangan generasi muda.
Tauhid turut mengapresiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Ternate atas komitmennya meningkatkan literasi.
“Apresiasi juga saya sampaikan kepada seluruh pegiat literasi atas kerja samanya,” katanya.
Festival literasi yang mengusung tema “Festival Literasi Menuju Generasi Emas dan Berbudaya” itu digelar Dispersip sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Ternate memperkuat ekosistem literasi.
Kepala Dispersip Kota Ternate, Safia M. Nur, mengatakan festival ini menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, sekolah, komunitas, dan masyarakat untuk memajukan literasi sekaligus menguatkan identitas budaya Ternate.
“Festival Literasi ini untuk meningkatkan daya baca masyarakat serta menumbuhkan minat baca generasi muda. Kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi berbagai pihak,” ujarnya.
Safia menjelaskan, festival yang merupakan rangkaian Hari Jadi Ternate (HAJAT) ke-775, melibatkan pelajar, mahasiswa, akademisi, dan para pegiat literasi.
Kegiatan berlangsung pada 8–10 Desember 2025.


