ISME Wilayah XI Soroti Rencana Pemprov Malut Hentikan Aktifitas Nelayan

Bagikan :

TERPOPULER

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU...

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

BACA JUGA

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG, DPRD Ternate Bakal Panggil Instansi Terkait

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU Dalam Kota

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Ternate – Rencana Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut), melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), menghentikan aktivitas nelayan di teluk Weda, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), mendapat sorotan dari Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah XI, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

Sekertaris Biro SDA dan Energi Terbarukan, pada ISME Wilayah XI, La Jilu Rumbia, kepada media ini, Sabtu (31/5), menyampaikan bahwa rencana Pemprov Malut tersebut justru akan menyebabkan dampak sosial dan ekonomi, dimana masyarakat akan kehilangan mata pencarian yang akan berujung pada ketidakmampuan, untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat itu sendiri.

“Kebijakan ini sangat tidak menyentuh akar permasalahan yang terjadi, dikarenakan faktor utama tercemarnya perairan teluk Weda, yakni aktivitas pembuangan limbah pertambangan secara sembarangan oleh pihak perusahan, maka yang perlu dibijaki Pemprov adalah memberikan peringatan dan atau teguran kepada pihak menajemen perusahan, bukan malah menghentikan aktivitas nelayan yang mana itu notabene menjadi mata pencaharian masyarakat setempat,” ujar Jilu.

Jilu, menegaskan pemerintah sebagai pelayan masyarakat, harusnya bersikap adil dan kritis. Mestinya Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan solusi kongkrit terhadap problem yang ada, bukan malah merencanakan akan menghentikan aktivitas nelayan, yang justru seolah mengkambinghitamkan nelayan sebagai aktor utama tersebarnya merkuri di tubuh warga masyarakat.

“Jika pemerintah ingin menyelesaikan problem secara jangka panjang, maka seharusnya ada penertiban pembuangan limbah perusahan, bukan malah mematikan mata pencaharian masyarakat, dengan alasan yang tidak berdasar,” tegas Jilu.

Lebih lanjut, Jilu, menambahkan kebijakan seperti ini membuktikan bahwa Pemprov Malut, lebih membela kepentingan korporat dibanding kepentingan masyarakatnya sendiri. Sehingga ini patut untuk dicurigai ada apa dengan Pemprov Malut, dan pihak perusahan.

“Telah dengan jelas terlihat wajah culas Pemprov Malut, yang lebih memilih mengkhianati masyarakat sendir, demi membela kepentingan korporat Asing dan Aseng. Hal ini dikarenakan pencemaran berupa merkuri di teluk Weda, ini akibat masifnya pembuangan limbah industri, tanpa dikontrol baik Pemerintah maupun pihak perusahan itu sendiri,” tutup Jilu.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis Ganja, Satu Tersangka...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi...

BERITA UTAMA

Abdullah W. Jabid Terpilih Sebagai Rektor...

Ternate - Prof. Dr. Abdullah W. Jabid S.E., M.M, terpilih sebagai Rektor Universitas Khairun (Unkahir) Ternate pada periode 2025-2029, dengan memperoleh 53 suara. Melalui hasil...

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Kunjungi PKM, Anggota Dewan Kota Ternate...

Ternate - Kunjungi Pedagang Kelapa Muda (PKM), di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tepatnya di pesisir pantai seputaran pelabuhan Semut, anggota...

REKOMENDASI

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU Dalam Kota

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG, DPRD Ternate Bakal Panggil Instansi Terkait

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Kabulog Ternate Tegaskan Para Mitra Agar...

Ternate - Kepala Cabang Bulog Ternate, Zadrach Evert Pattiwael, tegaskan kepada toko-toko atau mitra Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara (Malut), agar tak bermain...

Gugus Makayoa & Kesadaran Geografis

“Laut bukan batas, tetapi jembatan peradaban.” – Ki Hajar Dewantara Usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Gugus Pulau Makayoa bukan sekadar pemekaran wilayah administratif....

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

IKLAN

ISME Wilayah XI Soroti Rencana Pemprov Malut Hentikan Aktifitas Nelayan

Ternate – Rencana Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut), melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), menghentikan aktivitas nelayan di teluk Weda, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), mendapat sorotan dari Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah XI, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

Sekertaris Biro SDA dan Energi Terbarukan, pada ISME Wilayah XI, La Jilu Rumbia, kepada media ini, Sabtu (31/5), menyampaikan bahwa rencana Pemprov Malut tersebut justru akan menyebabkan dampak sosial dan ekonomi, dimana masyarakat akan kehilangan mata pencarian yang akan berujung pada ketidakmampuan, untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat itu sendiri.

“Kebijakan ini sangat tidak menyentuh akar permasalahan yang terjadi, dikarenakan faktor utama tercemarnya perairan teluk Weda, yakni aktivitas pembuangan limbah pertambangan secara sembarangan oleh pihak perusahan, maka yang perlu dibijaki Pemprov adalah memberikan peringatan dan atau teguran kepada pihak menajemen perusahan, bukan malah menghentikan aktivitas nelayan yang mana itu notabene menjadi mata pencaharian masyarakat setempat,” ujar Jilu.

Jilu, menegaskan pemerintah sebagai pelayan masyarakat, harusnya bersikap adil dan kritis. Mestinya Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan solusi kongkrit terhadap problem yang ada, bukan malah merencanakan akan menghentikan aktivitas nelayan, yang justru seolah mengkambinghitamkan nelayan sebagai aktor utama tersebarnya merkuri di tubuh warga masyarakat.

“Jika pemerintah ingin menyelesaikan problem secara jangka panjang, maka seharusnya ada penertiban pembuangan limbah perusahan, bukan malah mematikan mata pencaharian masyarakat, dengan alasan yang tidak berdasar,” tegas Jilu.

Lebih lanjut, Jilu, menambahkan kebijakan seperti ini membuktikan bahwa Pemprov Malut, lebih membela kepentingan korporat dibanding kepentingan masyarakatnya sendiri. Sehingga ini patut untuk dicurigai ada apa dengan Pemprov Malut, dan pihak perusahan.

“Telah dengan jelas terlihat wajah culas Pemprov Malut, yang lebih memilih mengkhianati masyarakat sendir, demi membela kepentingan korporat Asing dan Aseng. Hal ini dikarenakan pencemaran berupa merkuri di teluk Weda, ini akibat masifnya pembuangan limbah industri, tanpa dikontrol baik Pemerintah maupun pihak perusahan itu sendiri,” tutup Jilu.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Heboh.! Ada Ulat Pada Menu MKG,...

Ternate - Anggota DPRD Kota Ternate buka suara soal temuan ulat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota...

Dishub Ternate Fokus Pemasangan Meterisasi PJU...

Ternate - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate terus melakukan pemasangan Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam wilayah Kota Ternate. Sebelumnya, Dishub bersama PT PLN (Persero)...

Iklan

error: Content is protected !!
Too Many Requests