Dinilai Program MBKM Berkedok Korupsi dan Para Dosen Berkuasa, Mahasiswa FIB Unkhair Ternate Kembali Menggelar Aksi

Bagikan :

TERPOPULER

Kabulog Ternate Tegaskan Para Mitra Agar...

Ternate - Kepala Cabang Bulog Ternate, Zadrach Evert Pattiwael, tegaskan kepada toko-toko atau mitra Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara (Malut), agar tak bermain...

BACA JUGA

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku Pencurian di Ternate

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Ternate – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Khairun Ternate menggelar aksi di depan Fakultas Ilmu Budaya, dengan isu Mengungkap Fakta MBKM. Rabu (17/01).

Aksi yang di gelar pagi tadi dengan masa aksi memegang sebuah spanduk yang bertuliskan, “MBKM Berkedok Korupsi, Dosen Berkuasa”.

Korlap Aksi, Sukri M. Hamzah melalui propagandanya, menjelaskan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ialah kebijakan dari Kemendikbud Ristek yang di hadirkan dengan maksud mentransformasi sistem pendidikan perguruan tinggi Indonesia guna menghasilkan lulusan terbaik di masa depan yang memiliki kemampuan soft skill dan hard skill untuk kebutuhan jaman selanjutnya.

Akan tetapi kata Korlap, proses daripada pelaksanaan program MBKM dari Kemendikbud Ristek di perguruan tinggi justru memiliki beberapa fakta menarik yang itu berakibat fatal pada proses penghayatan ilmu pengetahuan di Universitas.

“Kebijakan MBKM yang di dalam nya terdapat program magang yang bersertifikat, studi independen, kampus mengajar, pertukaran mahasiswa merdeka, membangun desa (KKN Tematik), proyek kemanusiaan dan riset atau penelitian ialah akumulasi program dengan menggunakan konsep merdeka dalam pembelajaran,” sebutnya.

Hanya saja Lanjut Presiden BEM FIB ini, justru membawa dampak signifikan pada pertumbuhan intelektual kampus pada aspek efektif (kurangnya penekanan pada aspek perasaan, seperti minat dan sikap), dan pada aspek psikomotorik (kurang menekankan pada keterampilan motorik), bahkan ada minim soal kesadaran kognitif yang itu justru mendistorsi nilai dan jati diri sebagai manusia, juga mahasiswa.

Mengapa demikian.? Kata Sukri, bahwa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dengan jumlah peminat yang sangat banyak hampir di seluruh perguruan tinggi se Indonesia yang tidak jarang di latarbelakangi oleh hasrat nya seperti contoh harus melihat monas di jakarta, bali dengan wisata alam yang indah dan lain-lain.

“Akhirnya mahasiswa atau pun organisasi tak lagi bernalar kritis, berdiskusi perihal ilmu, memecahkan problem sosial, dan melawan sistem pendidikan yang rancuh yang itu semua telah tergantikan dengan cerita romansa seperti hal nya pantai bali, monas di jakarta dan lain sebagainya,” ujarnya.

Pihaknya pun mengatakan, dengan betapa menggiurkanya anggaran riset dan penelitian, akan tetapi cerita mengenai tempat magang yang toxic dan cerita mengenai KKN tematik yang tidak jelas anggarannya, juga minim pembangunan SDM nya dan juga dosen-dosen yang telah beralih fungsi menjadi konsultan proyek.

“Hal itu semua karena sistem pendidikan yang terlanjur di monopoli dan program MBKM adalah pasarnya dan mahasiswa hanyalah mesin yang siap bekerja untuk kepentingan pasar,” tutup Korlap.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Dua Hari Lagi Pelaksanaan CSS XXIII AKOPSI 2025, Walikota...

Ternate - Walikota Ternate M. Tauhid Soleman perintahkan semua instansi pelaksana teknis...

BERITA UTAMA

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun...

Ternate - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, Wanita Selam Indonesia (WASI) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Upacara Bawah Laut...

Satpas Polres Ternate Siap Layani Urus...

Ternate - Dalam rangka memberikan legalitas berkendara kepada masyarakat, Unit Regident Satpas Polres Ternate kembali melaksanakan pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Jumat,...

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas AKP Umar Kombong, S.H., mengumumkan bahwa Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres...

REKOMENDASI

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku Pencurian di Ternate

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Pengaruh Cuaca dan Konflik Rusia Ukraina,...

Ternate -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate memprediksi jelang Ramadhan nanti, bakal terjadi kenaikan harga pada 2 kebutuhan bahan pokok yakni, Gula...

Pertumbuhan Ekonomi RI Tidak Sampai 5...

JAKARTA - Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) berakhir pada kuartal III-2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan,...

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

Daerah Penerima BSU Rp1 Juta Diperluas

JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperluas wilayah penerima bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT Subsidi Gaji Rp1 juta untuk pekerja bergaji Rp3,5 juta per...

IKLAN

Dinilai Program MBKM Berkedok Korupsi dan Para Dosen Berkuasa, Mahasiswa FIB Unkhair Ternate Kembali Menggelar Aksi

Ternate – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Khairun Ternate menggelar aksi di depan Fakultas Ilmu Budaya, dengan isu Mengungkap Fakta MBKM. Rabu (17/01).

Aksi yang di gelar pagi tadi dengan masa aksi memegang sebuah spanduk yang bertuliskan, “MBKM Berkedok Korupsi, Dosen Berkuasa”.

Korlap Aksi, Sukri M. Hamzah melalui propagandanya, menjelaskan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ialah kebijakan dari Kemendikbud Ristek yang di hadirkan dengan maksud mentransformasi sistem pendidikan perguruan tinggi Indonesia guna menghasilkan lulusan terbaik di masa depan yang memiliki kemampuan soft skill dan hard skill untuk kebutuhan jaman selanjutnya.

Akan tetapi kata Korlap, proses daripada pelaksanaan program MBKM dari Kemendikbud Ristek di perguruan tinggi justru memiliki beberapa fakta menarik yang itu berakibat fatal pada proses penghayatan ilmu pengetahuan di Universitas.

“Kebijakan MBKM yang di dalam nya terdapat program magang yang bersertifikat, studi independen, kampus mengajar, pertukaran mahasiswa merdeka, membangun desa (KKN Tematik), proyek kemanusiaan dan riset atau penelitian ialah akumulasi program dengan menggunakan konsep merdeka dalam pembelajaran,” sebutnya.

Hanya saja Lanjut Presiden BEM FIB ini, justru membawa dampak signifikan pada pertumbuhan intelektual kampus pada aspek efektif (kurangnya penekanan pada aspek perasaan, seperti minat dan sikap), dan pada aspek psikomotorik (kurang menekankan pada keterampilan motorik), bahkan ada minim soal kesadaran kognitif yang itu justru mendistorsi nilai dan jati diri sebagai manusia, juga mahasiswa.

Mengapa demikian.? Kata Sukri, bahwa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dengan jumlah peminat yang sangat banyak hampir di seluruh perguruan tinggi se Indonesia yang tidak jarang di latarbelakangi oleh hasrat nya seperti contoh harus melihat monas di jakarta, bali dengan wisata alam yang indah dan lain-lain.

“Akhirnya mahasiswa atau pun organisasi tak lagi bernalar kritis, berdiskusi perihal ilmu, memecahkan problem sosial, dan melawan sistem pendidikan yang rancuh yang itu semua telah tergantikan dengan cerita romansa seperti hal nya pantai bali, monas di jakarta dan lain sebagainya,” ujarnya.

Pihaknya pun mengatakan, dengan betapa menggiurkanya anggaran riset dan penelitian, akan tetapi cerita mengenai tempat magang yang toxic dan cerita mengenai KKN tematik yang tidak jelas anggarannya, juga minim pembangunan SDM nya dan juga dosen-dosen yang telah beralih fungsi menjadi konsultan proyek.

“Hal itu semua karena sistem pendidikan yang terlanjur di monopoli dan program MBKM adalah pasarnya dan mahasiswa hanyalah mesin yang siap bekerja untuk kepentingan pasar,” tutup Korlap.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku...

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Iklan

error: Content is protected !!
Too Many Requests