Pelayanan Tidak Maksimal, Keluarga Pasien Keluhkan Kinerja Pihak RSUD CB Ternate

Bagikan :

TERPOPULER

Perdana.! SRD 8 Kota Ternate Gelar...

Ternate - Selama kurang lebih 4 minggu dibuka, Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 8 Ternate, pada Senin (20/10) tadi, telah melaksanakan upacara bendera perdana. Kepsek SRD...

BACA JUGA

Peduli Masyarakat, Harita Nickel Raih Dua Penghargaan Subroto 2025 Untuk Kontribusi di Bidang Pendidikan dan Kesehatan

Jakarta - Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan, memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 untuk kategori pendidikan...

Ternate – Kinerja pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Chasan Boesoirie (CB) Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) dikeluhkan keluarga pasien. Hal ini dikarenakan pihak RSUD CB diduga lebih mementingkan biaya perawatan dibanding nyawa pasien itu sendiri.

Ahmad Rosadi, salah satu keluarga pasien atas nama Cikida M. Saleh (68), kepada media ini Kamis (27/4), mengaku kesal dengan sistem pelayanan kesehatan yang diterapkan oleh pihak manajemen RSUD CB Ternate, dimana mereka lebih mementingkan biaya perawatan dibanding nyawa pasien, hingga pasien dengan posisi kritis pun tidak ditangani dengan baik sebelum menyelesaikan admistrasi terkait dengan biaya perawatan.

Ahmad yang juga merupakan keponakan dari pasien yang meninggal dunia di ruang IGD RSUD CB, menyayangkan sikap pihak manajemen RSUD CB yang seakan tidak mempedulikan nyawa pasien, hanya karena tunggakan BPJS, padahal pihak keluarga sudah melunasi tunggakan sebesar Rp. 4.105.000, dan hanya tersisa denda sebesar Rp. 2.463.000.

“Persolan nantinya pasien bisah di selamatkan atau tidak itu sudah menjadi takdir ilahi, namun paling tidak pihak rumah sakit sedikit memiliki hati agar lebih mengutamakan keselamatan pasien, sebab keluarga pasien sudah pasti memenuhi semua kewajiban, yang kemudian dibebankan oleh pihak rumah sakit,” terang Ahmad.

[the_ad id=”3193″]

Sebelumnya diketahui pasien atas nama Cikida (68), warga RT. 17/RW. 06, Kelurahan Toboleu, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, dirawat di RS Prima dan kemudian di rujuk ke RSUD CB dikarenakan pasien dalam kondisi kritis hingga harus di rawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Namun karena terkendala biaya BPJS kesehatan, hingga pihak keluarga disarankan melunasi tunggakan BPJS sebelum pasien di rawat di ICU.

Setelah pihak keluarga melunasi tunggakan dan tersisa denda, namun pihak RSUD CB masih tetap bertahan hingga pasien yang kritis akibat koma tersebut, hanya dirawat di IGD dengan alat seadanya dan akhirnya pasien pun menghembuskan nafas terakhirnya di ruang IGD, dan kejadian ini pun membuat keluarga pasien ngamuk karena dinilai pihak RSUD CB tidak maksimal melakukan pelayanan kesehatan.

Sementara Dokter RSUD CB yang merawat pasien tersebut, saat dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan perawatan sesuai dengan SOP, sehingga ini tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan pihaknya, sebagaimana yang disampaikan keluarga pasien.

Untuk soal tunggakan BPJS dan lain-lain yan menyangkut dengan biaya perawatan, dokter yang enggan dipublis namanya ini, mengaku tidak mengetahui itu karena terkait dengan hal itu merupakan tugas dari pihak manajemen RSUD CB.

“Selaku dokter kami hanya bisa melakukan perawatan terhadap pasien sesuai dengan SOP, serta diagnosa penyakit yang dialami pasien, selebihnya kami tidak mengetahui itu,” ujarnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Wapres Gibran Apresiasi Revitalisasi Pasar Jailolo Berhasil Dorong Ekonomi...

Halbar - Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pembangunan nasional harus menyentuh ruang-ruang...

BERITA UTAMA

Harita Nickel Luncurkan Mechanic Talent Pool...

Halsel - Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasional, Harita Nickel resmi meluncurkan Mechanic Talent Pool Program (MTPP), sebuah...

Dua Hari Lagi Pelaksanaan CSS XXIII...

Ternate - Walikota Ternate M. Tauhid Soleman perintahkan semua instansi pelaksana teknis agar melakukan pembenahan, mengingat pelaksanaan kegiatan City Sanitation Summit (CSS) XXIII Aliansi...

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun...

Ternate - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, Wanita Selam Indonesia (WASI) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Upacara Bawah Laut...

REKOMENDASI

Peduli Masyarakat, Harita Nickel Raih Dua Penghargaan Subroto 2025 Untuk Kontribusi di Bidang Pendidikan dan Kesehatan

Jakarta - Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan, memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 untuk kategori pendidikan...

Polres Ternate Gelar Rekonstruksi Kasus Pencurian...

Ternate - Kepolisian Resor (Polres) Ternate bersama Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Ternate melaksanakan rekonstruksi perkara tindak pidana pencurian dengan pemberatan atas nama...

Peduli Masyarakat, Harita Nickel Raih Dua...

Jakarta - Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan, memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 untuk kategori pendidikan...

Polres Ternate Selidiki Penemuan Mayat Bayi...

Ternate - Personel Polres Ternate melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas penemuan mayat seorang bayi berjenis kelamin laki-laki di aliran Kali Mati, Kelurahan...

Zulhas Beberkan 2 Strategi Pemerintah Bantu...

Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkap dua langkah yang akan ditempuh pemerintah dalam membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)...

IKLAN

Pelayanan Tidak Maksimal, Keluarga Pasien Keluhkan Kinerja Pihak RSUD CB Ternate

Ternate – Kinerja pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Chasan Boesoirie (CB) Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) dikeluhkan keluarga pasien. Hal ini dikarenakan pihak RSUD CB diduga lebih mementingkan biaya perawatan dibanding nyawa pasien itu sendiri.

Ahmad Rosadi, salah satu keluarga pasien atas nama Cikida M. Saleh (68), kepada media ini Kamis (27/4), mengaku kesal dengan sistem pelayanan kesehatan yang diterapkan oleh pihak manajemen RSUD CB Ternate, dimana mereka lebih mementingkan biaya perawatan dibanding nyawa pasien, hingga pasien dengan posisi kritis pun tidak ditangani dengan baik sebelum menyelesaikan admistrasi terkait dengan biaya perawatan.

Ahmad yang juga merupakan keponakan dari pasien yang meninggal dunia di ruang IGD RSUD CB, menyayangkan sikap pihak manajemen RSUD CB yang seakan tidak mempedulikan nyawa pasien, hanya karena tunggakan BPJS, padahal pihak keluarga sudah melunasi tunggakan sebesar Rp. 4.105.000, dan hanya tersisa denda sebesar Rp. 2.463.000.

“Persolan nantinya pasien bisah di selamatkan atau tidak itu sudah menjadi takdir ilahi, namun paling tidak pihak rumah sakit sedikit memiliki hati agar lebih mengutamakan keselamatan pasien, sebab keluarga pasien sudah pasti memenuhi semua kewajiban, yang kemudian dibebankan oleh pihak rumah sakit,” terang Ahmad.

[the_ad id=”3193″]

Sebelumnya diketahui pasien atas nama Cikida (68), warga RT. 17/RW. 06, Kelurahan Toboleu, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, dirawat di RS Prima dan kemudian di rujuk ke RSUD CB dikarenakan pasien dalam kondisi kritis hingga harus di rawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Namun karena terkendala biaya BPJS kesehatan, hingga pihak keluarga disarankan melunasi tunggakan BPJS sebelum pasien di rawat di ICU.

Setelah pihak keluarga melunasi tunggakan dan tersisa denda, namun pihak RSUD CB masih tetap bertahan hingga pasien yang kritis akibat koma tersebut, hanya dirawat di IGD dengan alat seadanya dan akhirnya pasien pun menghembuskan nafas terakhirnya di ruang IGD, dan kejadian ini pun membuat keluarga pasien ngamuk karena dinilai pihak RSUD CB tidak maksimal melakukan pelayanan kesehatan.

Sementara Dokter RSUD CB yang merawat pasien tersebut, saat dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan perawatan sesuai dengan SOP, sehingga ini tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan pihaknya, sebagaimana yang disampaikan keluarga pasien.

Untuk soal tunggakan BPJS dan lain-lain yan menyangkut dengan biaya perawatan, dokter yang enggan dipublis namanya ini, mengaku tidak mengetahui itu karena terkait dengan hal itu merupakan tugas dari pihak manajemen RSUD CB.

“Selaku dokter kami hanya bisa melakukan perawatan terhadap pasien sesuai dengan SOP, serta diagnosa penyakit yang dialami pasien, selebihnya kami tidak mengetahui itu,” ujarnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Peduli Masyarakat, Harita Nickel Raih Dua...

Jakarta - Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan, memenangkan dua kategori sekaligus dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 untuk kategori pendidikan...

Iklan

error: Content is protected !!