DPD GPM Malut Kritisi Pernyataan Kasi Intel Kejari Ternate Terkait Kasus Haornas

Bagikan :

TERPOPULER

Dinkop dan UKM Ternate Akan Bentuk...

Ternate - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate akan membentuk koperasi ojek pangkalan. Kepada media ini, Rabu (31/05), Kepala Dinas Koperasi dan...

BACA JUGA

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku Pencurian di Ternate

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Ternate — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Maluku Utara (Malut), mengkritisi pernyataan Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Ternate, terkait dengan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) anggaran Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2018.

Sebelumnya diketahui Kasi Intel Kejari Kota Ternate, Aan Syaeful Anwar, menyampaikan pernyataan di sejumlah media online dimana dalam pernyataan tersebut, dirinya meminta agar publik tidak mempolitisir atau memprovokasi penanganan kasus dugaan korupsi kegiatan Haornas tahun 2018.

Pernyataan Kasi Intel Kejari Ternate terkait dengan kasus dugaan korupsi anggaran Haornas ini pun langsung mendapatkan respon keras dari Ketua DPD GPM Malut, Sartono Halek.

Bung Tono sapaan akrab Sartono Halek, kepada media ini, Minggu (24/7) mengatakan bahwa statement atau pernyataan yang disampaikan oleh Kasi Intel Kejari Ternate tersebut, tidak etis sebagai seorang pejabat publik.

Lanjut Bung Tono, seharusnya proaktif publik Kota Ternate dalam mengawal perkembangan kasus Haornas ini patut diberikan apresiasi, bukan malah membuat pernyataan seolah tidak menginginkan publik berbicara terkait kasus tersebut.

“Publik berbicara bukan berarti ikut campur terhadap penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kejari. Namun publik hanya menginginkan, agar ada keterbukaan terkait perkembangan proses hukumnya sehingga dalam tahapan ini tidak ada dusta diantara kita,” ujar Bung Tono.

Lebih lanjut Bung Tono, menambahkan, jika dilihat dari pernyataan Kasi Intel Kejari ini, pihaknya menduga jangan-jangan ada sesuatu dibalik pernyataan tersebut, sehingga pernyataan itu disampaikan dengan tujuan untuk membungkam mulut dan mata publik.

“Kasus dugaan korupsi anggaran Haornas ini sudah menjadi rahasia umum oleh publik di Kota Ternate, sehingga tidak ada lagi sistem main kucing-kucingan, ini yang perlu dipahami oleh pihak Kejari,” tegas Bung Tono.

Selain itu ia juga mengingatkan kepada pihak Kejari, agar lebih serius untuk mengungkapkan aktor utama dibalik kasus dugaan korupsi anggaran Haornas tahun 2018 ini, sehingga proses hukum kasus ini tidak terkesan tebang pilih, dikarenakan kasus ini diduga telah melibatkan sejumlah oknum pejabat aktif di Kota Ternate.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Minim Perhatian, Ini Kondisi Salah Satu...

Labuha - Jauh dari kemewahan dan gemerlapnya suasana kota serta minim perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah Pusat maupun Daerah, beginilah kondisi jembatan darat...

Pemdes Guruapin Kayoa Salurkan Insentif Selama...

Halsel - Pemerintah Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) telah menyalurkan insentif Tahap I yakni Januari hingga Juni tahun 2025. Penyaluran insentif kepada...

Persoalan APMS Kayoa Utara, Warga dan...

Labuha - Persoalan pemalangan pintu masuk Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), berujung damai...

SAAT INI

Dua Hari Lagi Pelaksanaan CSS XXIII AKOPSI 2025, Walikota...

Ternate - Walikota Ternate M. Tauhid Soleman perintahkan semua instansi pelaksana teknis...

BERITA UTAMA

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun...

Ternate - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, Wanita Selam Indonesia (WASI) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Upacara Bawah Laut...

Satpas Polres Ternate Siap Layani Urus...

Ternate - Dalam rangka memberikan legalitas berkendara kepada masyarakat, Unit Regident Satpas Polres Ternate kembali melaksanakan pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Jumat,...

Polres Ternate Ungkap Kasus Narkotika Jenis...

Ternate - Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas AKP Umar Kombong, S.H., mengumumkan bahwa Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres...

REKOMENDASI

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku Pencurian di Ternate

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Pertumbuhan Ekonomi RI Tidak Sampai 5...

JAKARTA - Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) berakhir pada kuartal III-2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan,...

Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini...

Ternate -- Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat...

Kadis Pangan Kota Ternate Hadiri Panen...

Ternate -- Kepala Dinas Pangan Kota Ternate menghadiri panen jagung di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Moya...

Daerah Penerima BSU Rp1 Juta Diperluas

JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperluas wilayah penerima bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT Subsidi Gaji Rp1 juta untuk pekerja bergaji Rp3,5 juta per...

IKLAN

DPD GPM Malut Kritisi Pernyataan Kasi Intel Kejari Ternate Terkait Kasus Haornas

Ternate — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Maluku Utara (Malut), mengkritisi pernyataan Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Ternate, terkait dengan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) anggaran Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2018.

Sebelumnya diketahui Kasi Intel Kejari Kota Ternate, Aan Syaeful Anwar, menyampaikan pernyataan di sejumlah media online dimana dalam pernyataan tersebut, dirinya meminta agar publik tidak mempolitisir atau memprovokasi penanganan kasus dugaan korupsi kegiatan Haornas tahun 2018.

Pernyataan Kasi Intel Kejari Ternate terkait dengan kasus dugaan korupsi anggaran Haornas ini pun langsung mendapatkan respon keras dari Ketua DPD GPM Malut, Sartono Halek.

Bung Tono sapaan akrab Sartono Halek, kepada media ini, Minggu (24/7) mengatakan bahwa statement atau pernyataan yang disampaikan oleh Kasi Intel Kejari Ternate tersebut, tidak etis sebagai seorang pejabat publik.

Lanjut Bung Tono, seharusnya proaktif publik Kota Ternate dalam mengawal perkembangan kasus Haornas ini patut diberikan apresiasi, bukan malah membuat pernyataan seolah tidak menginginkan publik berbicara terkait kasus tersebut.

“Publik berbicara bukan berarti ikut campur terhadap penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kejari. Namun publik hanya menginginkan, agar ada keterbukaan terkait perkembangan proses hukumnya sehingga dalam tahapan ini tidak ada dusta diantara kita,” ujar Bung Tono.

Lebih lanjut Bung Tono, menambahkan, jika dilihat dari pernyataan Kasi Intel Kejari ini, pihaknya menduga jangan-jangan ada sesuatu dibalik pernyataan tersebut, sehingga pernyataan itu disampaikan dengan tujuan untuk membungkam mulut dan mata publik.

“Kasus dugaan korupsi anggaran Haornas ini sudah menjadi rahasia umum oleh publik di Kota Ternate, sehingga tidak ada lagi sistem main kucing-kucingan, ini yang perlu dipahami oleh pihak Kejari,” tegas Bung Tono.

Selain itu ia juga mengingatkan kepada pihak Kejari, agar lebih serius untuk mengungkapkan aktor utama dibalik kasus dugaan korupsi anggaran Haornas tahun 2018 ini, sehingga proses hukum kasus ini tidak terkesan tebang pilih, dikarenakan kasus ini diduga telah melibatkan sejumlah oknum pejabat aktif di Kota Ternate.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Polres Ternate Amankan Dua Terduga Pelaku...

Ternate - Tim Resmob Macan Gamalama Polres Ternate berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku tindak pidana pencurian di Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, pada...

Iklan

error: Content is protected !!
Too Many Requests