Free Porn
xbporn

Talud Rusak Akibat Banjir, Lembaga Society Center Bantah Penjelasan Kadis PUPR Tikep

Bagikan :

TERPOPULER

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

BACA JUGA

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang?

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Sofifi — Akibat hujan deras membuat talud penahan banjir di sungai antara Kelurahan Dowora dan Kelurahan Doyado, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), mengalami rusak parah karena dihantam banjir.

Mengetahui adanya kerusakan talaud tersebut Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Abdul Muis Husein langsung memberikan penjelasan pada salah satu media online terkait dengan kerusakan talud tersebut.

Muis menjelaskan bahwa kerusakan talud tersebut disebabkan baru selesai dibangun sehingga dan temboknya belum kering, sehingga mengalami kerusakan saat dihantam banjir deras.

Namun statement Kadis PUPR Tikep tersebut, langsung mendapat kritikan keras oleh Wakil Direktur Lembaga Society Center, Rusli M. Zen, ST.

Rusli M. Zen, ST atau yang sering disapa Adit Soabobo, kepada media ini, Selasa (19/7) menjelaskan bahwa kasus longsor pada bangunan dinding penahan tanah sudah sering dijumpai, bahkan ini terjadi disetiap musim penghujan tiba.

“Longsor lereng kebanyakan terjadi pada saat musim penghujan, akibat peningkatan tekanan aktiv atau tekanan air pori pada lereng,” ujar Adit.

Lanjut Adit, longsor ini dapat terjadi dikarenakan adanya gerusan air pada pondasi bangunan, sehingga kemudian berakibat pada penurunan kuat geser tanah (c), dan kuat sudut geser dalam (Ï…) yang selanjutnya menyebabkan longsor itu terjadi secara otomatis.

Sambungnya jika dilihat dari kasus diatas maka ini ada dugaan bahwa pekerjaan proyek tersebut dikerjakan dengaan tidak memperhitungkan kaidah-kaidah teknis perencanaan, selain itu dalam pelaksanaan juga di duga mutu konstruksinya kurang bagus, karena isian mortar pada pasangan batunya terlihat ada yang kosong.

Lebih lanjut Adit menegaskan bahwa kasus – kasus serupa sudah sering terjadi, ini menandakan kualitas sumber daya kita dalam dunia konstruksi masih sangat rendah, sehingga kemudian pada saat perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan dilakukan asal-asalan.

Bayangkan saja kata Adit, pekerjaan diding penahan tanah hanya dibuat sebagaimana adanya bukan sebagaimana mestinya.

“Jadi menurut saya penjelasan dari kadis PUPR Tikep disalah satu media online bahwa keruntuhan konstruksi itu terjadi karena Temboknya belum kering, ini penjelasan yang sangat tidak tepat dan tidak jujur sebagai seorang yang menududuki jabatan teknis” cetusnya

“Oleh karena itu kedepan sebaiknya Pemkot Tikep mendesain atau merencanakan suatu bangunan, agar tidak mengabaikan kaidah-kaidah teknis di dalamnya begitupun pengawasannya. Oleh karena dalam setiap bangunan konstruksi sipil, menganalisa konstruksi pada stabilitas memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perencanaan,” tutupnya.

BERITA DAERAH

LIHAT SEMUA

Polres Halsel Siagakan 200 Personel Gabungan...

Labuha - Debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu,...

Dinilai Langgar UU, Senator DPD RI...

Ternate - Viral Video Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Frans Manery, mengejar massa aksi dengan sebilah senjata tajam (Sajam), saat menggelar aksi...

Tokoh Muda Makayoa; Integritas KPUD Halsel...

Labuha - Dengan lolosnya sejumlah incumbent Penyelenggara Pemilihan Kecamatan (PPK), diwilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), pada seleksi ulang anggota PPK tahun 2024 untuk pemilihan...

SAAT INI

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat,...

BERITA UTAMA

Siti Husnul Khotimah Mahasiswa Unkhair Ternate...

Ternate - Prestasi luar biasa datang dari mahasiswi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Siti Husnul Khotimah, berhasil meraih penghargaan...

BK-UHS Tampil Beda pada Debat Perdana,...

Labuha - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel) nomor urut 1, Bahrain Kasuba dan Umar Hi. Soleman (BK-UHS), tampil berbeda pada...

Danrem 152/Baabullah Hadiri Apel Siaga Pengawasan...

Ternate - Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Enoh Solehudin, S.E. menghadiri Apel Siaga Pengawasan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum...

REKOMENDASI

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar Bersama Stafnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30 KM di Tangerang?

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Pengaruh Cuaca dan Konflik Rusia Ukraina,...

Ternate -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate memprediksi jelang Ramadhan nanti, bakal terjadi kenaikan harga pada 2 kebutuhan bahan pokok yakni, Gula...

Antusias Warga Dua Desa di Kasbar...

Labuha - Calon Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Bahrain Kasuba terharu saat berkampanye di Dua Desa Kecamatan Kasiruta Barat diantaranya, Desa Doko dan Desa Palamea. Meski...

Kelangkaan Minyak Goreng Resahkan Masyarakat, Ini...

Ternate -- Kelangkaan minyak goreng makin dirasakan masyarakat belakangan ini, terutama para ibu-ibu yang memilki tanggung jawab terhadap keluarga. Hal ini ditanggapi Ketua Muslimat...

Petani Binaan Harita Nickel Sukses Jadi...

Labuha - Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, memiliki potensi yang luar biasa untuk memperkuat perekonomian masyarakat setempat. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT...

IKLAN

Talud Rusak Akibat Banjir, Lembaga Society Center Bantah Penjelasan Kadis PUPR Tikep

Sofifi — Akibat hujan deras membuat talud penahan banjir di sungai antara Kelurahan Dowora dan Kelurahan Doyado, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), mengalami rusak parah karena dihantam banjir.

Mengetahui adanya kerusakan talaud tersebut Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Abdul Muis Husein langsung memberikan penjelasan pada salah satu media online terkait dengan kerusakan talud tersebut.

Muis menjelaskan bahwa kerusakan talud tersebut disebabkan baru selesai dibangun sehingga dan temboknya belum kering, sehingga mengalami kerusakan saat dihantam banjir deras.

Namun statement Kadis PUPR Tikep tersebut, langsung mendapat kritikan keras oleh Wakil Direktur Lembaga Society Center, Rusli M. Zen, ST.

Rusli M. Zen, ST atau yang sering disapa Adit Soabobo, kepada media ini, Selasa (19/7) menjelaskan bahwa kasus longsor pada bangunan dinding penahan tanah sudah sering dijumpai, bahkan ini terjadi disetiap musim penghujan tiba.

“Longsor lereng kebanyakan terjadi pada saat musim penghujan, akibat peningkatan tekanan aktiv atau tekanan air pori pada lereng,” ujar Adit.

Lanjut Adit, longsor ini dapat terjadi dikarenakan adanya gerusan air pada pondasi bangunan, sehingga kemudian berakibat pada penurunan kuat geser tanah (c), dan kuat sudut geser dalam (Ï…) yang selanjutnya menyebabkan longsor itu terjadi secara otomatis.

Sambungnya jika dilihat dari kasus diatas maka ini ada dugaan bahwa pekerjaan proyek tersebut dikerjakan dengaan tidak memperhitungkan kaidah-kaidah teknis perencanaan, selain itu dalam pelaksanaan juga di duga mutu konstruksinya kurang bagus, karena isian mortar pada pasangan batunya terlihat ada yang kosong.

Lebih lanjut Adit menegaskan bahwa kasus – kasus serupa sudah sering terjadi, ini menandakan kualitas sumber daya kita dalam dunia konstruksi masih sangat rendah, sehingga kemudian pada saat perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan dilakukan asal-asalan.

Bayangkan saja kata Adit, pekerjaan diding penahan tanah hanya dibuat sebagaimana adanya bukan sebagaimana mestinya.

“Jadi menurut saya penjelasan dari kadis PUPR Tikep disalah satu media online bahwa keruntuhan konstruksi itu terjadi karena Temboknya belum kering, ini penjelasan yang sangat tidak tepat dan tidak jujur sebagai seorang yang menududuki jabatan teknis” cetusnya

“Oleh karena itu kedepan sebaiknya Pemkot Tikep mendesain atau merencanakan suatu bangunan, agar tidak mengabaikan kaidah-kaidah teknis di dalamnya begitupun pengawasannya. Oleh karena dalam setiap bangunan konstruksi sipil, menganalisa konstruksi pada stabilitas memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perencanaan,” tutupnya.

Bagikan :

Artikel Terkait

Baca Juga

Siapa Pemilik Pagar Laut Misterius 30...

Jakarta -- Nelayan kesulitan mencari ikan gara-gara pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala Dinas Kelautan dan...

Akibat Tindakan Premanisme, Kadis Perindagkop Halbar...

Halbar - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Demisius O. Boky bersama salah satu stafnya Sony O. Boky resmi ditetapkan...

Iklan

error: Content is protected !!