Ternate — Pemberlakukan e-ticket oleh Angkutan Sungai Danau Dan Penyebrangan (ASDP) Persero Cabang Ternate, Maluku Utara, sungguh meresahkan para penumpang yang hendak menggunakan jasa penyebrangan kapal Ferry.
“Pembayaran tiket melalui kartu elektrik sangat membingungkan, apalagi ini kan kita daerah kepulauan, banyak masyarakat atau penumpang dari desa-desa yang belum tahu betul dengan penggunaaan hal semacam ini,” ucap Syawal, salah satu penumpang tujuan Tidore Kepulauan.
Menurut Dia, hal ini baru pertama kali diberlakukan dan pemberlakuannya tanpa ada sosialisasi, imbasmya masyarakat jadi bingung.
Sementara salah satu Penumpang Tujuan Kayoa, Anjeli Gaus, menyampaikan, memang membingungkan sekali, karena hal ini baru pertama diberlakukan.
“Belum juga beli kartu Elektriknya, pengurusan penginputan data dan pengisian saldo di dalam kartu, dan terakhir baru di masukan di loket yang lain lagi untuk di cek dan di berikan tiket berupa kertas. Bingung dan lama pengurusan nya,” resahnya.
“Ya, sejauh ini belum ada semacam sosialisasi terhadap kami, hanya pemberitahuan melalui spanduk dan informasi lainnya, jadi kita tidak tahu jalan pengurusannya,” pintanya.
Terpisah, Meneger Operasional ASDP Indonesia Ferry Ternate, Zainal Abidin, saat di konfirmasi awak media, mengakui bahwa pemberlakuan tiket tunai ke non tunai agak ribet dilakukan.
“Ia biasa kita merubah tunai dangan non tunai mungkin agak ribet Insya Allah pelan-pelan dan mudah-mudahan terbiasa, dan tiap hari kami arahkan dan kami sosialisasi,” ucapnya.
“Sebenarnya biasa aja pemberlakuannya, beli langsung dapat tiket, sekarang mereka pakai kartu elotronik yang harus ada saldo tinggal dia ke loket kami gesek keluar tiket,” ujarnya.
Zainal akui bahwa yang membuat lama dalam pengurusan adalah penginputan data sesuai KTP untuk di validasi keakurasian sebagai daftar penumpang yang terdaftar di dalam data Best.
“Cuman yang lama, imput data sesuai ktp karena untuk validasi keakurasian manipes atau daftar penumpang yang masuk data best,” akunya.